5

5.2K 183 2
                                    

Disinilah aku sekarang. Dikantin sekolah bersama Dilon. Makan bersama seperti ini memang sudah biasa bagi kami.

"Eh Dilon, ngomong-ngomong kenapa sih tadi nolak Shelan?" aku masih penasaran dengan itu. Dari pada aku mati penasaran lebih baik kutanyakan aja padanya

"Ngak ada. Aku hanya tidak suka denganya" ucap Dilon santai.

"Tapi ya. Kau tuh aneh tau. Dulu sewaktu kita kelas dua kamu nolak kak Amel cewek terkaya dan terpintar disekolah ini. Terus kak Siska cewek paskibra yang disegani semua orang. Dan belakangan ini kamu juga baru nolak si Citra- Citra itu kan, musuh si Shelan sekaligus saingan kecantikan dia" ujarku panjang lebar. Setelah mengatakan itu nasi uduk yang kami pesan datang. Aku dan Dilon pun langsung memakan nasi itu.

"Terus, anehnya dimana?" ujarnya sambil memasukan nasi itu kemulutnya.

" ya masalahnya itu, kamu tuh suka cewek yang gimana? Masa semua tipe cewek di tolakkk..apa jangan-jangan kau gay , penyuka sesama jeniss. Issss.." aku hanya mengucapkan apa yang ada didalam hatiku.

Pleetakk...

Dilon memukul kepalaku dengan tangan kirinya.

"Yahhh sakit tau diloonnn" aku memang kesakitan. Gimana tidak secara dia kan cowok terus pukulannya itu kuat banget.

" itu karena kau sangaatttt bodoh. Berpikiran gay lagii"

" yaa, itu karena semenjak kita bersahabat. Aku belum pernah melihatmu pacaran atau sekedar kencan gitu dengan cewek manapun"
Ujarku.

"Itu karena aku belum mau pacaran. Emang kau sendiri udah pernah gitu pacaran. Secara ya mana ada yang suka ama cewek bodoh sepertimu" yahhh Dilon lagi-lagi mengeluarkan ucapan mautnya yang sangat menyakitkan hati

" a...daaa kok. Kamu ya, sakit lohh dikatain bodoh terus. Lama-lama entar aku makin bodoh lagi.

" yah emang dasar kamu bodoh"
Aku lalu melanjutkan makan ku dan sama Dilon juga melanjutkan makannya.

"Sengaja bangetnya makannya belepotan. Biar apa lah, biar ada gitu pangeran yang datang membersihkankan bibirmu" Dilon mengucapkan itu sambil mengambil tisu lalu membersihkan bibirku.

" isss ngapain nungguin pangeran datang. Toh pangerannya ada disini. Walaupun pangeran boongan. Hehhee" aku hanya ingin menggodanya. Aku hanya ingin menghilangkan rasa deg-deganku saat Dilon tadi membersihkan bibirku.

"Kok boongan sih. Aku kurang ganteng apa lagi" dia terus membanggakan dirinya yang ganteng itu.

" yahhh ganteng sihh. Perhatian lagi. Apalagi sama akuuu yang cantik imut ini" aku tidak mau kalah membanggakan diriku.

" sudah seharusnya aku perhatian padamu sebagai seorang sahabat" jleebb, sakit. Seketika ada rasa nyeri dihatiku mendengar perkataannya. Dilon hanya mengganggapku sebagai seorang sahabat yah sebagai sahabat saja. Dan ngak mungkin dia menyukaiku, cewek cantik, pintar dan kaya aja dia tolak. Apalagi cewek sepertiku???

"Ririn, aku ada sesuatu untukmu" dia lalu mengambil sesuatu berbentuk kota kecil dari saku celananya.

Lalu...

Tbc...

PERSAHABATAN BODOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang