12

4.2K 140 0
                                    

"Jangan pergi dengannya rin. Kurasa dia bukan pria yang baik" ucap dilon ketus. Aku langsung menatap reza dengan tatapan tidak enak. Bgaimana bisa coba, dilon bisa mengatakan hal seperti itu?

" ya ampunnn dilonn!! Kau hanya belum mengenalnya saja, reza itu anak yang baik, ayo za kita pergi" aku lalu menggandeng tangan reza pergi.

Memang ada sedikit menyesal aku membentak dilin seperti tadi. Tapi aku tidak suka dilon mengatakan seperti itu tentang reza

****

Keesokan harinya seperti biasa saat istirahat, aku hanya berjalan santai dikoridor sekolah.

" woyyy rin" tiba-tiba reza menghampiriku. Aku membalas nya tersenyum.

" aku mau kekantin nih rin, temanin ya. Aku kan belum hapal banget jalannya. Yaaayaa" reza mengatakan itu dengan muka yang dibuat imut-imut

" jangan buat wajah bodoh mu itu, tenang saja aku akan menemanimu rezaaa" ucapku.

"Benarkah? Ayooo rin" ucao reza yang kemudian menggandeng tanganku menuju kantin. Sebelum kekantin kami melewati lapangan basket, dan aku bisa melihat dilon sedang istirahat latihan basketnya dan melihat kearah kami dengan tajam.

Brrukkk....

Bola basket yang tadinya ditangan dilon kini mendarat mulus dikepala reza.

Tbc...

PERSAHABATAN BODOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang