8

4.7K 167 1
                                    

Rasa gugup kembali menyerangku. Sekarang aku dan Dilon lagi berada ditaman sekolah. Aku sengaja memilih taman sekolah yang terdapat jembatan kecil dan kolam ikan serta pohon yang rindang. Suasana yang sejuk untuk membicarakan hal yang penting. Setidaknya dapat menetralkan jantung ini.

"Kamu mau bicara apa sih Rin, serius amat. Sampe ke taman segala" tanya Dilon yang berdiri tepat didepanku.

"Eee...a..ku. Eh enggak. Kamu udah makan?" aisss pertanyaan bodoh apa ini Ririn. Apa yang sedang kamu pikirkan. Aisss Ririn bodohh!!

"Anehh, kamu kenapa nanya begituan" Dilon hanya mengerutkan dahi nya yang menandakan dia bingung atas sikapku.

"Eee...enggak adaa. Hehheee" aku hanya tertawa. Memang Ririn bodoh!!

" sebenarnya kamu mau nanya apa sih rin. Aneh" Dilon lagi-lagi bertanya. Mungkin Dilon sudah sangat penasaran denganku. Baiklah ini saatnya aku mengatakannya. Aku ngak mau menundanya lagi. Kutarik nafasku dalam.

"AKU MENYUKAI MU DILON, AKU SUNGGUH SUKA SAMA MU...APA KAMU NGAK PEKA DENGAN KU SELAMA INI HAAA. AKU SUNGGUH-SUNGGUH MENYUKAI MU. AKU MAU KAMU JADI PACARRKUU.." ucapku lantang dengan sekali tarikan nafas. Dan sekarang yang aku harapkan adlah Dilon menjawab dengan hal yang baik.

1 detik....

2 detikk...

3 detikkk...

4 detikkkk....

5 detikkkkk..

" maaf..aku tidak bisa.... " ucapnya pelan. Ya tuhan. Ini sungguhan Dilon menolakku. Seperti ada jutaan batu menghantam kepalaku. Sakit banget.. Ini memalukan.hikss. aku merasakan air mataku mulai jatuh yang artinya aku tidak dapat menahan air mata ini lagi...

" baikk lah Dilonn. Ti..da..kk apa- apa kamu menolakku. Memang seharusnya aku tidak mengatakan ini. Aku pulang duluan. Lebih baik lupakan kejadian tadi" ucapku dan aku langsung berlari pulang kerumah. Hatiku sakit. Sesampai di rumah tepatnya dikamar. Air mata yang dari tadi kutahan akhirnya tumpah lagi. Aku mengangis sejadi-jadinya. Aku tidak peduli jika tangisanku ini didengar oleh mama dan papaku.

***
Keesokan paginya aku tetap pergi kesekolah walau perasaanku masih sakit. Sesampai didepan gerbang aku tidak sengaja bertemu dengan Dilon ia menyandarkan badannya ke dekat pagar sekolah. Sesaat aku melewati nya ia lalu tersenyum dan melambaikan tangannya kearahku..

" ngapain disini" tanyaku cuek. Dan aku lalu melewatinya.

" tidak ada. Hanya memastikan pagi ini kalau kamu masih hidup. Memastikan apakah semalam kamu bunuh diri karena ditolak cowok tampan sepertiku"

" apa kamu pikir aku akan melakukan hal bodoh itu, cihh. "

" ya mungkin saja. Berapa lama kamu menangis semalam. Matamu sampai bengkak seperti itu" ucanya sambil mendekat wajahnya ke wajahku. Apa dia tidak berfikir untuk sedikit rasa segan atau tidak enak sama ku. Sudah menolak dan sekarang apa yang dia lakukan. Dia malah mendekatiku dan melakukan hal biasa seolah-olah semalam tidak ada hal yang terjadi apa-apa. Dan aku harus sakit merasakannya sedangkan dia biasa saja tanpa peduli sedikit pun.

" aku sedang tidak ingin bicara dengan mu. Kamu pikir ini semua lucu apa??" aku sedikit membentaknya. Aku lalu melangkah cepat meninggalkannya.

Tbc...

PERSAHABATAN BODOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang