10

4.5K 161 0
                                    

Setelah kami terdiam dan saling memandang saat mendengar derap langkah kaki itu. Dilon menarikku bersembunyi disebuah lemari yg gelap dan sempit. Lemari ini berada di ujung dinding dekat piano iti berada. Saat kami bersembunyi ada sedikit celah dilemari tersebut sehingga aku masih dapat melihat pak Dermawan guru terkileeeerrrr disekolah ini sedang mengawasi setiap ruangan hanya untuk memastikan murid tidak ada yang bolos.

"Rin, apa dia sudah pergi?" tanya dilon. Karena aku tepat berada didekat pintu lemari tersebut.yng dimana dilon berada dibelakangku.

" sepertinya belum" aku lalu berbalik dan berhadapan dengan dilon, yaampun aku tidak tau kalau aku dan dilon sedekat ini, aku merasa jantungku sekarang berdetak cepat, bahkan sekarang aku bisa merasakan hembusan nafas dilon. Tanpa sadar aku malah menyandarkan badanku pada pintu lemari yg ada dibelakangku dan tiba-tiba...

Brukkk

Aku terjatuh dan sebelum aku terjatuh, aku tidak sengaja menarik tangan dilon, dan saat ini aku seperti merasakan sebuah benda lembuut membentur bibirku. Dan seketika aku melotot tidak percaya saat apa yang aku lihat bahwa saat ini dilon mencium bibirku. Dan sama halnya denganku. Dilon juga sama terkejutnya dan ia juga sama melotot tidak percaya. Dan dengan cepat dilon berdiri dan membantuku juga berdiri.

"Maaa-af" ucapnya gugup.

"Tidak apa-apa" seketika wajahku memerah, asataga apa kejadian tadi barusan bukan mimpi? Kami berciuman? Walau tidak sengaja. Seketika aku merasa sangat senang. Tapi gimana dengan dilon.

"Kuu-ra-saa aku harus pergi" ucapku lalu pergi. Aku tidak tahan didekatnya lebih lama lagi. Bisa- bisa aku pingsan karena malu.

Tbc..

PERSAHABATAN BODOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang