Part 10

1.7K 11 1
                                    

*Hankyung POV*

Aku menggenggam tangannya sangat erat ketika ia sempat berhenti sebentar di depan Henry-ah. Aku tak ingin membuatnya semakin terluka.

"Ayo dongsaeng! Kau tak perlu pedulikan dia!," aku sedikit memaksanya untuk tak melihat Henry dan untuk cepat pergi dari tempat itu. Dia menurut, aku tahu kondisinya saat ini tak memungkinkan ia untuk mengelak. Aku membawanya ke mobilku. Dia tersenyum padaku ketika aku membukakan pintu mobil untuknya. Sungguh! Aku senang melihat kau tersenyum seperti itu, Ara-yang! Kami sekarang duduk bersebelahan di dalam mobil. Sepi. Aku dan dia hanya terdiam sejak keluar dari dorm tadi. Aku sedikit meliriknya. Dia tertunduk lesu sambil menatap layar ponselnya. Sepertinya dia sedang menatap foto seseorang yang dijadikan wallpaper di ponselnya itu. Aku berusaha melihat foto siapa itu. Yeah! Aku tak bisa melihatnya dengan jelas, yang kutahu pasti, foto itu adalah foto seorang namja.

"Ara-yang," aku mencoba memanggilnya sekaligus untuk mencairkan suasana.

Dia menoleh padaku.

"Ada apa, oppa?," tanyanya padaku.

"Mengapa kau sampai sesedih itu?," tanyaku padanya.

"Aku hanya merasa kecewa, oppa. Apa begitu burukny aku sampai-sampai Henry oppa tak mau melihatku sedikitpun," dia menunduk.

"Hanya laki-laki bodoh yang tak mau melihatmu, Ara-yang. Kau tak perlu merasa rendah diri seperti itu. Aku yakin Henry-ah tak bermaksud seperti itu padamu," aku mencoba menenangkannya dan mencoba menahan amarahku sendiri pada Henry-ah. Dia hanya tersenyum simpul dan kembali menunduk.

Aku memarkirkan mobilku sangat rapi ketika aku sampai di hotel.

"Gomawoyo, oppa. Aku banyak merepotkanmu hari ini," Ara membungkukkan badannya ke arahku. Aku memegang pundaknya untuk menahannya melakukan hal itu.

"Kau tak perlu sungkan seperti itu, saeng," ucapku lembut. Dia tersenyum padaku. Dia kemudian berpamitan dan bermaksud untuk masuk ke dalam hotel, sebelum akhirnya tanganku mencegahnya untuk pergi.

"Ara-yang... Choaheyo (aku menyukaimu)," kalimat itu keluar begitu saja dari mulutku tanpa aku sadari.

Ara membulatkan matanya ketika ia mendengar ucapanku tadi. Dia terlihat sangat kaget dan sepertinya dia merasa aneh dengan perkataanku barusan. Aku pun juga merasa bingung mengapa aku harus mengatakan hal itu padanya sekarang. Apa mungkin karena aku benar-benar taku kehilangan dia? Bodohnya diriku! Dia bahkan tak merespon sedikitpun dengan pernyataanku tadi. Dia hanya tersenyum, melepaskan genggaman tanganku, dan berlalu dari hadapanku. Apa dia marah padaku? Apa dia juga menyukaiku? Atau dia sama sekali tak menganggapku? Ara-yang, jangan kau membuatku semakin bertanya-tanya seperti ini!!!!

-------------------------

*Author POV*

Hankyung kembali ke dorm dengan perasaan tak menentu. Banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan kepada Ara. Kemarahannya terhadap Henry sudah agak mereda sekarang.

Hankyung memasuki dorm dengan mendapati Henry yang dikelilingi oleh member super junior yang lain.

"Hyung, kau rupanya..," Donghae kaget melihat Hankyung yang sudah berdiri di depan mereka. Hankyung hanya tersenyum sekilas dan langsung beranjak untuk menghampiri Henry yang masih menunduk tanpa ekspresi. Ryeowook berusaha mencegahnya tetapi usahanya sia-sia saja. Leeteuk dan yang lain berusaha melindungi Henry dari Hankyung tetapi tangan Hankyung lebih dulu meraih dan menggenggam bahu Henry. Henry mendongak dan mendapati hyungnya yang sedang marah dengannya ini di hadapannya.

"Hyung...," ucap Henry lirih.

"Mianhaeyo, dongsaeng! Seharusnya aku tak sekasar itu padamu tadi," Hankyung meraih tubuh Henry dan memeluknya. Member yang lain tersenyum lega melihat adegan itu.

"Aku yang seharusnya minta maaf, hyung..," ucap Henry semakin lirih. Kekecewaan dan kesedihan seolah masih sangat melekat di dalam hatinya. Hankyung melepaskan pelukannya.

"Aku sangat menyukainya, Henry-ah! Aku tak ingin siapapun menyakitinya. Mungkin emosiku tadi agak berlebihan dan mungkin reaksiku tadi juga sudah keterlaluan. Maafkan aku!," Hankyung menepuk bahu Henry.

"Aku juga minta maaf, hyung. Aku telah menyakitinya...," ucap Henry lemah. Hankyung tersenyum.

"Sebaiknya kau harus belajar lebih menghargai seorang elf yang sangat mengidolakanmu, Henry-ah," Hankyung berlalu dari ruang tamu dorm menuju kamarnya. Henry hanya terdiam dan menunduk.

"Kau lebih baik istirahat saja sekarang, saeng!," Leeteuk menyuruh Henry untuk beristirahat. Henry mengangguk pelan dan langsung berjalan menuju kamarnya. Leeteuk dan member yang lain melihatnya penuh iba dan sangat khawatir.

"Aku benar-benar merasa aneh dengan hal ini," Yesung tiba-tiba berbicara cukup keras. Member yang lain menatapnya dengan aneh. Satu pikiran yang ada di benak mereka adalah 'orang aneh berbicara tentang keanehan' itu topik yang sangat aneh. --"

***********************

Rak Na Dek Ngo (aku mencintaimu, gadis manis)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang