Part 12

1.4K 11 0
                                    

Annyeong^^ part ini adalah satu chapter sebelum chapter terakhir. Part ini menjelaskan semua kebenaran yang tersirat di beberapa chapter-chapter sebelumnya. Semoga kalian menyukainya ya, chingu :) dan kuharap kalian mau membacanya sampai selesai^^

O ya, kuharap kalian gak jadi siders di sini..
Comment, vote, dan sarannya kutunggu, chingu.. :) gomawoyo^^

enjoy reading...........


*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*


*Hankyung POV*


Sejak aku mengatakan bahwa aku menyukainya, aku jadi sering sekali memikirkannya. Tidurku semalam sama sekali tak tenang, hingga pagi ini pun ingin rasanya aku segera bertemu dan memeluk erat dirinya. Pelukannya kemarin masih sangat terasa di sekujur tubuhku. Ara, saranghaeyo!!


Aku mengambil ponsel dari atas meja kamarku. Yes! Dia membelas pesanku.


¤From : Ara ♥
Aku sudah membaik, oppa. Terima kasih atas perhatianmu, tapi kau tak perlu sekhawatir itu. :)


Ara-yang, aku merindukanmu! Aku merindukan senyummu yang manis itu. Baiklah, aku yakin hari ini kau akan ke cafe itu lagi. Aku akan menjemputmu dan memberimu kejutan, Ara!


Aku keluar kamar dan bermaksud untuk mandi. Sepi sekali. Dimana member suju yang lain? Aku membuka pintu kamar satu per satu. Hanya Henry yang kutemukan di sana. Dia sedang browsing sesuatu sepertinya.


"Yang lain kemana, Henry -ya?," tanyaku padanya. Dia menoleh.

"Aku tak tahu pasti, hyung! Kukira mereka akan latihan untuk konser super junior lusa, tetapi ternyata kau tak ikut dengan mereka," ucapnya dengan kembali mengetik sesuatu di laptopnya.


Hmm, kemana mereka pergi sampai mereka tak pamitan dengan kami? Entahlah, bukan urusanku juga! Sekarang aku harus segera mandi dan segera memberi kejutan untuk Ara.


--------------------


Aku melihatnya keluar dari hotel. Dia rapi dan terlihat sangat cantik. Mau kemana dia? Aku mengikuti mobil yang membawanya menuju ke suatu tempat. Dan benar sesuai dugaanku, mobil itu mendaratkannya di sebuah cafe tempat kami bertemu dulu, cafe Pansweet.


Dia mempercepat jalannya ketika kakinya sudah melangkah masuk ke cafe. Dia terlihat agak terburu-buru. Aku mengikutinya dari belakang dengan perlahan. Dia berhenti dan menoleh ke kanan dan kiri seperti sedang mencari seseorang. Apa dia mencariku?


Aku bermaksud untuk memanggil namanya, tetapi niatku itu aku urungkan. Aku melihatnya menghampiri segerombolan namja. Super Junior? Kenapa mereka ada di sini? Untuk apa mereka ingin bertemu dengan Ara? Rasa penasaranku tidak bisa aku bendung lagi.


Aku sedikit melakukan penyamaran dan berjalan mendekati mereka. Aku duduk di belakang mereka, memang tak terlalu jauh, tapi aku yakin mereka tak akan mengenaliku. Bahkan aku yakin mereka tak akan menyadari kehadiranku.


"Kami ingin bertanya sesuatu padamu, Ara-yang," suara Zhou Mi terdengar cukup jelas dari tempat dudukku ini.

"Ne?"

"Tentang Henry dan kau...," Leeteuk hyung sekarang yang bicara.


Henry? Ara? Apa ada yang salah dengan mereka? Bukankah Ara hanya seorang String yang terlalu menyukai Henry? Dia elf kan, bukankah memang sebagian besar elf ingin bertemu dan memeluk biasnya? Tapi kenapa mereka harus bertanya seperti itu pada Ara? Henry? Ara? Aish, ada apa dengan mereka? Aku menjadi penasaran dan berusaha semakin mendengarkan pembicaraan mereka.


"Mak- maksud oppa?," tanya Ara terbata-bata. Dia terlihat cukup kaget dan sepertinya dia tak mengerti dengan maksud mereka. Tapi kenapa dia harus segugup itu? Kenapa dia harus panik ketika mendengar nama Henry keluar dari mulut Leeteuk hyung? Sebenarnya ada apa dengan mereka?

"Tentang hubunganmu dengan Henry, Ara-yang. Kau tak perlu menutupi apapun dari kami," Kibum sekarang memaksa Ara untuk berterus terang.


Ara terdiam. Raut wajahnya perlahan berubah menjadi sendu. Aku melihatnya menunduk, wajahnya memerah. Tiba-tiba terdengar isakan lirih dan Ara semakin menyembunyikan wajahnya. Dia menangis! Aku yakin dia menangis. Aku memang tak melihat air matanya, tapi aku dengar dengan jelas isakannya. Ara, kenapa kau menangis? Kenapa harus menangis gara-gara Henry, Ara? Apa dia orang paling penting di hidupmu? Aku mengambil ponselku dan mengetik sesuatu di sana. Aku mengirim pesan singkat untuknya.


"Ara-ya, kenapa kau menangis?," suara Ryeowook terdengar panik mendapati Ara yang semakin terisak.

"Apa aku tadi salah bicara?," Kibum memastikan. Kulihat Ara menggeleng pelan.

"Lalu kenapa kau menangis?," Donghae menyentuh tangan Ara membuat Ara mendongakkan kepalanya. Dia menghadapkan wajahnya ke arah Donghae lalu ke arah member yang lain.


"Oppa, aku...," Ara kembali terdiam. Dia memejamkan matanya sebentar, sepertinya dia menarik nafas panjang untuk menenangkan dirinya.

"Apa yang terjadi sebenarnya?," tanya Heechul hyung kemudian.

"Kau siapa?," suara evil magnae kini yang terdengar.

"A-ku aku, Hen- Henry oppa adalah mantan pacarku," ucap Ara terbata-bata. Dia semakin terisak di sana.

Rak Na Dek Ngo (aku mencintaimu, gadis manis)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang