*Henry POV*
Aku menjatuhkannya terlalu keras. Dia terkapar tak berdaya di sana. Bodohnya aku sampai melakukan itu padanya. Mianhaeyo, Ara. Jeongmal mianhae. Aku tak bermaksud sekasar itu padamu. Tapi entahlah..emosiku tak dapat kukendalikan. Sekarang, aku sangat merasa bersalah padamu, Ara-yang.
Aku tak mau berdiam diri, aku yang menjatuhkannya, berarti aku yang harus menolongnya.
...............
Tonjokan keras mendarat di wajahku. Hankyung hyung memukulku! Aww..rasanya benar-benar sakit. Aku yakin wajahku pasti akan bengkak setelah ini. Tuhan...semarah itukah dia padaku? Maafkan aku, hyung! Maafkan aku, Ara-yang!! :(
Aku masih menahan sakit di bagian pipi sebelah kiriku. Aku tahu, pasti rasa sakitku ini tak sebanding dengan rasa sakit yang Ara rasakan. Ya aku tahu aku salah, tapi aku tak tahu kenapa aku bisa sekasar itu dengannya. Pabo! Kau pabo, Henry! Akh..shit! Aku sebenarnya tak mau kelihatan lemah di depan hyungku, tapi kukira semua itu terlambat, mereka sudah mendapati diriku yang semakin lemah tanpa bisa membela ataupun berucap sepatah katapun.
Heechul hyung berusaha menjauhkanku dari Hankyung hyung dan yang lain. Aku masih bisa melihat dengan jelas kemarahan dalam diri Hankyung hyung. Leeteuk hyung dan Kangin hyung menahannya. Aku melihat Kyuhyun hyung dan Zhou Mi hyung memapah Ara-yang dan membawanya kembali ke dorm. Aku semakin menunduk. Tangan Heechul hyung masih memegang pundakku. Aku merasakan bahwa dia benar-benar ingin melindungiku dari kemarahan Hankyung hyung.
"Seharusnya kau tak sekasar itu pada seorang gadis! Dia hanya seorang elf yang menginginkan pelukanmu, Henry-ah!!!," Hankyung hyung berteriak keras padaku.
Aku tak sengaja, hyung!! Sungguh aku tak sengaja!! Aku semakin menunduk. Mulutku serasa mengunci. Tak ada satu katapun yang bisa keluar dari mulutku. "Hanya seorang elf" aku rasa kalimat itu salah besar.
-------------------------------------
*Author POV*
Kyuhyun bermaksud akan membawa Ara sendiri kembali ke dalam dorm, tetapi Zhou Mi menghampirinya dan akhirnya mereka berdua memapah Ara kembali ke dorm. Kemarahan Hankyung masih terlihat jelas. Leeteuk dan Kangin akhirnya mengajaknya menemui Ara. Hankyung menurut. Henry dicegah Heechul untuk menemui Ara, dia takut kemarahan Hankyung akan meledak lagi.
Di dalam dorm, Ryeowook membuatkan segelas teh dan semangkok bubur untuk Ara. Ara masih saja terdiam sejak pertengkaran tadi. Kibum mendekatinya. Dia mengusap air mata yang siap menetes di pipi halusnya itu.
"Do you know him?," Kibum menanyainya.
Ara masih terdiam. Eunhyuk dan yang lainnya kesal karena Kibum menyamarkan percakapan mereka dengan menggunakan bahasa yang tak mereka mengerti. Ara akhirnya mengangguk pelan. Pandangannya hanya tertuju pada lantai, dia bahkan tak menyadari keberadaan member suju yang lain yang sangat mengkhawatirkannya itu.
"Kau tak apa, Ara-yang?," Hankyung mendekati Ara. Ara mendongak ke arahnya.
"Mengapa kau memukulnya, oppa?!!," tanya Ara dengan nada sedikit keras. Dia terlihat sangat marah dengan Hankyung. Matanya berkaca-kaca, seolah butir-butir air mata akan segera jatuh saat itu juga.
Hankyung merengkuh tubuh Ara yang tak berdaya itu. Dipeluknya ia erat-erat. Dia hanya ini Ara tahu bahwa masih ada dia yang menyayanginya, dia yang mau dipeluk olehnya, dan dia yang mau menjadi malaikat penyelamat jiwanya.
"Menangislah di pelukanku, Ara-yang!," Hankyung semakin erat memeluk tubuh Ara yang semakin melemah.
"Oppa.....," Ara kini menyambut pelukan Hankyung. Tetes demi tetes air mata kini membasahi pundak Hankyung. Hankyung membiarkan bajunya basah demi orang yang ia sayang. Hankyung membiarkannya bersandar di pundaknya karena memang itu lebih baik daripada dia harus melihatnya bersandar di pundak Henry atau yang lain. Donghae dan Leeteuk meminta member yang lain untuk pergi dari tempat ini untuk memberi mereka waktu berdua.
Di luar dorm, Henry tertunduk lemas di sudut ruangan ini. Tak ada satupun yang berani mengganggunya.
"Siapa sebenarnya gadis itu?," Kibum bertanya pada yang lain. Mereka berada di tempat yang cukup jauh dari keberadaan Henry ataupun Ara.
"Dia hanya seorang elf yang sangat mengidolakan Henry bukan?," Siwon angkat bicara.
"Ani (tidak). Dia tadi bilang padaku bahwa dia mengenal Henry", Kibum dipenuhi rasa penasarannya.
"Kuraeyo (benarkah) ?," Yesung seolah tak mempercayainya.
"Ne. Dan dia tadi juga bilang 'Oppa...dengarkan aku!' pada Henry," Kibum menambahkan.
"Yaa..aku juga mendengarnya," sahut Zhou Mi.
"Siapapun dia aku yakin dia lebih dari seorang elf!," Eunhyuk ikut-ikutan bicara dengan bergaya layaknya seorang detektif.
"Kita harus cari tahu tentang mereka!," Kangin ikut bersuara.
"Iya, aku juga tak ingin masalah ini semakin berlarut-larut," Leeteuk berusaha berfikir keras untuk mencari jalan keluar dari masalah dongsaeng-dongsaengnya ini.
"Kita bertanya padanya saja besok, aku yakin keadaannya sudah cukup baik," Donghae memberikan usul yang langsung diterima oleh yang lain.
---------------------------------
Ara melepaskan pelukan Hankyung. Dia tersenyum padanya. Hankyung sangat senang melihat Ara bisa tersenyum sangat manis seperti itu lagi, dan tentunya senyum itu hanya untuk dirinya seorang.
"Gomawoyo, oppa," Ara tersenyum sangat manis pada Hankyung. Tangisannya sudah mereda sekarang. Hankyung membalas senyumnya itu.
"Cheonmannayo, dongsaeng," Hankyung mengacak-acak rambut Ara sambil tersenyum padanya. Ara membiarkan rambutnya yang indah itu diacak-acak oleh oppanya ini.
"Aku akan mengantarkanmu pulang ke hotel," Hankyung membantu Ara berdiri.
"Tak usah oppa, aku sudah tak apa-apa kok.. Aku bisa naik taksi saja. Aku tak mau semakin merepotkan Hankyung oppa," jawab Ara sambil mengambil tasnya yang sedari tadi tak dianggapnya sama sekali.
"Aku harus mengantarkanmu, aku tak mau terjadi apa-apa denganmu. Biarkan aku menjagamu, Ara-yang!," Hankyung meminta penuh harap pada Ara. Ara tersenyum dan akhirnya mengangguk tanda setuju.
Hankyung menggenggam tangan Ara saat membawanya keluar dari dorm.
Di luar dorm, Henry masih duduk tertunduk sendiri di lantai. Langkah Ara tiba-tiba terhenti. Dia menatap Henry penuh harap. Hankyung mengetahui hal itu, dia semakin mempererat genggaman tangannya.
"Ayo, dongsaeng. Kau tak perlu pedulikan dia!," Hankyung menarik paksa Ara untuk segera pergi dari hadapan Henry.
Henry mendongak dan melihat kepergian Ara dengan mata sayu.
"Mianhaeyo, Ara....."
*****************************
KAMU SEDANG MEMBACA
Rak Na Dek Ngo (aku mencintaimu, gadis manis)
FanficLove at the first sight. Itu yang kurasakan ketika aku bertemu dengannya di cafe Pansweet. Seorang ELF yang cantik, manis dan memiliki senyum pembeku itu telah menarik perhatianku. Setiap hari aku menyempatkan diri untuk menemuinya di cafe, dan dia...