1-Incident

6.4K 196 3
                                    

❌❌Christina Perri - Human❌❌

Siang ini begitu panas, panas matahari begitu menyengat. Orang-orang bahkan sibuk memayungi dirinya, dan tak sedikit yang berteduh di bawah pohon atau halte bus hanya untuk melindungi dirinya sendiri.

Berbeda dengan laki-laki satu ini, dia hanya terdiam dengan pandangan kosong di tengah taman yang sunyi. Hanya satu hal yang memenuhi fikirannya, Ayah.

Laki-laki itu mendengus, "Andai waktu bisa mundur kebelakang. Andai gue punya mesin pemutar waktu kaya Doraemon, semuanya pasti gak bakalan kaya gini. Dan andai gue bisa bales orang yang bikin Ayah pergi, tapi gue yakin Ayah pasti gabakal seneng kalau gue jadi pendendam."

Laki-laki itu menghembuskan nafas berat, rongga dadanya terasa sesak apabila mengingat Alm, Ayahnya. Angga Tryapno. Sosok super hero di hidupnya, dan harus meninggalkannya sendiri karna kecelakaan berat, dan laki-laki itu tau, kecelakaan Ayahnya hasil Sabotase.

"Iqbaal gamungkin bales dendam yah, karna kejahatan di bales kejahatan apa bedanya Iqbaal sama mereka?" Ucapnya lirih.

Dia Iqbaal, Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan Tryapno.  Sang casanova SMA Nusa Bangsa, pribadi dingin dan tak suka di usik, semua berubah dua tahun lalu saat Ayahnya pergi meninggalkannya.

Tak tau bunda nya dimana, sejak umurnya 8 tahun wanita setengah baya itu tega meninggalkan Iqbaal dan Angga. Iqbaal tak pernah mencarinya, dia terlalu membenci Ibunya sendiri.

Lelah, itulah yang dia rasa. Iqbaal beranjak pergi dari taman kosong, yang indah itu. Taman yang dia yakin, tak ada orang yang tau. Hanya dia. Ya, hanya dia.

Iqbaal kembali menghela nafas dan pergi menaiki mobil sport biru nya. Dan membelah jalanan di Jakarta, padat dan panas. Itulah definisi kota ini.


--------

"Baal," panggil seseorang laki-laki kepada Iqbaal.

Iqbaal menoleh. "Apa?"

"Tumben baru dateng?" Tambah perempuan disampingnya,

"Ya, gue bangun kesiangan biasalah Ban, Rah, gadang main Wii." Jawab Iqbaal pada dua makhluk itu.

"Ah elah, main Wii kaga ngajak gue," gerutu laki-laki yang di panggil Ban oleh Iqbaal, sesungguhnya namanya Bani. Arbani Yasiz, sahabat Iqbaal selama 4 tahun ini.

"Ya mana gue tau lo mau main Wii bareng gue" balas Iqbaal acuh.

Wanita di sampingnya bebisik. "Baal, gausah di ajakin. Dia kalau diajakin suka lupa diri" Ucap sang wanita kejam, wanita ini sesungguhnya Inarah, Inarah Syarafina. Kekasih Bani sahabatnya.

Iqbaal menggedikan bahu acuh, lalu kembali berjalan menyusuri koridor dan meninggalkan pasangan lebay itu, tipikal Iqbaal acuh. Ice boy, namun membuat kaum hawa berdebar senang.

"Ngapain bisik-bisik sih Narah? Kamu tau kan aku cemburu? Iqbaal lagi, malah ngeloyor pergi. Padahal kita yang pacaran, ko kita yang jadi nyamuk ya?" Tanya Bani kesal.

Inarah mendengus, "Cuman ngasih tau Iqbaal, jangan ngajak kamu main Wii ... " Inarah menatap Bani, "Tipikal Iqbaal, yang pacaran siapa ... yang jadi nyamuk siapa, sahabat kamu tuh."

Bani tertawa dan merangkul Inarah. "Sahabat aku, sahabat kamu juga. Sayang" goda Bani pada Inarah yang kini bersemu.

Inarah mengerucutkan bibirnya kesal. "Gausah godain aku!" Gerutunya.

"Ahh, bibir kamu menggoda. Pengen cepet-cepet nikah ya?" Bani menyeringai.

"Jangan gila!" Ancam Inarah lalu pergi meninggalkan Bani.

Bani mendengus, "kenapa gue selalu di tinggalkan? Apa salah gue? Oke. Gue terlalu drama," ucap Bani sendiri, tipikal Bani Drama King.

Bani pergi menyusul Inarah dengan cemberut.

------

Vomment, ya guys!!! ;))

Somedays Later  √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang