7-Ice Boys (Conflication)

5.9K 306 14
                                    



Kini waktu sudah menunjukan pukul 10 pagi. Dimana murid-murid sedang asyik beristirahat dan bercanda ria di kantin sekolah. Steffi duduk di tengah bangku Kantin dengan satu mangkuk bakso dan satu gelas milkshake chocolate miliknya. Dia sangat suka hal berbau cokelat, karena aromanya yang enak di cium dan rasanya yang enak di lidah.

Pandangan Steffi mulai beredar saat mendengar para wanita berteriak girang karena kedatangan seseorang. Steffi dengan bodo amat kembali melahap makanannya tanpa memperhatikan sekitar.  Tapi karena keadaan sekitar semakin berisik, akhirnya ia menoleh dengan penasaran.

Iqbaal, Bani dan Inarah masuk ke area Kantin.

Dari sini, Steffi bisa melihat sosok iqbaal yang sedang berjalan dengan tampang datar yang berkesan cool itu. Dia juga melihat kemesraan Bani dan Inarah yang saat ini berjalan dengan tangan bertautan. Mereka sangat cocok. Setelah rasa penasarannya terbayar, Steffi kembali fokus menyantap makanannya.

"Hai, gue boleh duduk disini nggak?" Tanya seorang perempuan berparas cantik sambil memperlihatkan senyum manis yang menimbulkan dua lubang di pipinya.

Steffi mendongakan kepala dengan mulut penuh bakso. Ia menatap kaget karena saat ini Bani serta Inarah sedang berdiri di hadapannya. Dan Iqbaal? dia sudah duduk dingin di depan Steffi tanpa menghiraukan keberadaan gadis itu.

Sumpah, Iqbaal ini tidak punya sopan santun ya?!

Dengan susah payah, Steffi menelan potongan bakso dalam mulutnya. Dia tersenyum balik pada Inarah, "Iya nggak apa-apa kok, duduk aja." Ucap Steffi ramah.

Inarah dan Bani pun duduk di hadapan Steffi sama seperti Iqbaal.

"Oh iya nama lo siapa? Lo anak baru ya? Soalnya gue baru liat lo sekarang," Tanya Inarah.

"Oh, emm iya gue anak baru, Nama gue Stefhanie Zamora, panggil aja Steffi." Kenal Steffi sambil tersenyum manis ke arah Inarah.

"Gue inarah Syarafina, lo bisa panggil gue Inarah, Narah atau apalah asalkan bikin lo nyaman," Kata Inarah sambil menjabat tangan Steffi.

"Oh iya gue Arbani Yasiz, pacarnya Inarah, sekaligus calon tunangannya dan ini temen gue si iceboy namanya Iqbaal. Dia emang gitu, jadi nggak usah di ambil hati kalau dia dingin," Ucap Bani sambil nyengir kuda dan  menjabat tangan Steffi ramah.

"Udah kenalannya? Kita ke kantin buat makan kan?" Tanta Iqbaal dingin.

"Yeyedah, gua pesenin tunggu bentar!" Ucap Inarah lalu pergi memesan makanan.

Aih apa banget sih ini cowo sok ganteng banget mana mukanya rata lagi eww! Batin Steffi.

"Eh tau nggak Steff? Si Iqbaal itu Gay! Dia nggak suka cewek loh Steff, dia sukanya sama gue. Tapi kan gue nya udah sama Inarah," Ucap Bani polos.

Steffi hanya terkekeh pelan dan langsung di hadiahi tatapan tajam dari Iqbaal. Steffi kini berhenti tertawa kemudian mengulum senyumnya. Sedangkan Iqbaal, ia hanya mendengus lalu memutar bola matanya.

"Taraaaa pesanan sudah tibaaa!"

"Wih enak nihh Beb," ucap Bani senang.

Iqbaal hanya diam. Kini dia melepas earphone yang sedari tadi bertengger di telinganya. Dia menyisir rambutnya menggunakan tangan lalu perhatiannya terfokus pada makanan di depannya.

Errrrrrr, kenapa dia harus nyebelin sih?! Padahal ya, dia itu Manis! Batin Steffi.

"Eh Narah, Bani dan emm ... Iqbaal ya? Gue mau ke ruang musik dulu nih, ada perlu," Ucap Steffi yang kini sudah beranjak dari tempat duduknya.

Somedays Later  √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang