24- I need you for my life

2.3K 129 11
                                    

Song: Afgan f.t Raisa- Percayalah.

----

A.n:

Sebelum baca chapter ini, Laddya mau numpang promosi :D

Baca cerita Laddya juga ya.. yang Story Of December. Cerita itu udah di revisi dan alurnya bakal serius, semoga suka ya!:) dan baca cerita lainnya juga, tinggal check lapak aja!

Vote and comment juga ya! Detik-detik chapter terakhir sebelum epilog, hiks.. *ngelap air mata*

Oh iya, follow juga instagram Laddya : laddya_herliana

Di tunggu yaa! Hehe. Thanks, and happy reading!

***

"Sepupu Steffi, gue boleh ajak Steffi ke taman Rumah sakit, 'kan? Dan plis jangan ngintilin gue." Ucap Iqbaal seraya membopong Steffi menuju kursi roda.

Zidny yang sedang asik menonton dan menyemil makanannya, akhirnya menoleh dan mengibaskan tangannya ke udara. "Pede banget lo, sana pergi."

"Sebentar ya, Zid...." Steffi terkekeh.

"Ya, ya, ya, gue tau. Dasar love birds," ucap Zidny kesal.

Iqbaal menjulurkan lidahnya dan mendorong kursi roda Steffi. "Syirik aja lo, jones," ucapnya pelan seraya mendorong kursi roda Steffi sedikit lebih cepat. Steffi terkekeh ketika Iqbaal mengucapkan itu.

"Woy! Gue denger ya!" Zidny mencebik kesal setelah Iqbaal dan Steffi jauh dari pandangannya.

drrrtt...drrtt

Zidny merogoh sakunya dan mengeluarkan handphonenya dengan tangan kiri. Ia melihat ada satu panggilan masuk ke dalam handphonenya. Nomer Indonesia, dan Zidny tidak tau siapa. Namun tak urung dia menggeser tombol hijau untuk mrngangkat panggilannya.

"Hallo," sapa Zidny dengan satu alis terangkat.

''Hallo Zidny! Lo balik ke Indo nggak ngasih tau gue?!"

Zidny mengernyitkan alisnya dan sedikit menjauhkan handphonenya. "Ini siapa sih? Gue nggak tau."

Suara disana menghela nafas. "Beneran lo udah lupain gue?"

"Bukan gitu ... yang namanya manusia 'kan pelupa,"

"Gue sahabat kecil, lo?"

Lagi-lagi Zidny mengernyitkan alisnya. "Ngg.. aduh maaf gue lupa."

"Ck, dasar pikun pelupa! Gue Arbani!!! Astaga lo lupa sama gue?!"

Zidny melotot. "Arbani?! Sahabat gue di Bandung?!" Ucapnya girang. "AAA ARBANIII GUE KANGEN...!!"

"Berisik toa," Bani mendengus di sebrang sana. "Tadi gue nggak sengaja liat lokasi di Path lo, ngapain lo di Rumah sakit?"

"Sepupu gue sakit,"

"Gws aja deh buat sepupu lo ya.. gue pengen ketemu lo nih. Bisa nggak?"

Somedays Later  √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang