Part 10 : Blue Tomorrow

2.6K 32 30
                                    

Annyeong... It’s been a while since I updated this story... *ciaelah, pake bahasa Inggris* nah, kali ini aku apdet lagi nih ff... kekeke...^^ terima kasih untuk para pembaca yang mau sekedar mampir, komen en vote... kuharap kalian gak bosen nunggunya yaaa... Ah, sedih juga, ff pertamaku ini hampiiiir memasuki part-part akhir.. T.T

Tapi gak apa-apa, semoga kalian suka sama lanjutannya... Enjoy reading yaa chingu... Saranghaeyo...^^

pict:: Kyu~

play>> MV Blue Tomorrow -Super Junior M

*Leeteuk POV*

Aku kembali melangkahkan kaki ke rumah sakit hari ini. Hyo Ra yang memintaku melakukan ini. Ya, karena kemarin kami telah berjanji untuk berusaha mendekatkan Eun Ri dengan Kyu. Aku bisa melihat dari tatapan Hyo Ra, ia sangat merasa bersalah karena ia seolah menjauhkan sunbaenya, Eun Ri dengan Kyu.

Sekalipun aku tak mengenalnya, aku tahu, Eun Ri menyukai Kyu. Dongsaeng-dongsaengku bilang, bahwa selama ini Eun Ri yang sering sekali menjenguk Kyu di rumah sakit.

”Annyeong, dongsaeng!” seruku membuka pintu.

”Kau? Kenapa datang?” tanya Kyu melirikku sekilas lalu kembali menatap bayinya tersayang. Aku hanya tersenyum padanya. Kulihat sekeliling kamar, sepi. Ia sendirian, tak ada Eun Ri di sini. Benar perkiraan Hyo Ra, Eun Ri seperti sedang berusaha menjauhi Kyu, dan mungkin ini karena Hyo Ra kemarin yang tiba-tiba datang dan mengajak Kyu pergi meninggalkan Eun Ri. Aku segera mengirim pesan singkat pada Hyo Ra, ’Aku menemui Kyu di rumah sakit. Eun Ri tak ada di sini’

”Hey, apa yang kau lakukan? Kenapa malah sms-an? Aish, mengganggu saja! Lebih baik kau pulang saja deh!” ujar Kyu saat melihatku sedang mengetik pesan singkat di HP.

”Yak! Aku baru datang dan kau mengusirku? Kau ini nggak tau terima kasih ya! Aku kemarin kan yang membawakanmu PSP itu!” aku berseru.

”Aish, berisik deh! Aku baru sampai level paling sulit nih!” kata Kyu kembali fokus pada gamenya. ”Kali ini aku harus menang! Hyaaaakk!!!!” ia menekan keras-keras tombol PSP itu. ”Ah tidak, semakin gawat saja, aku tak boleh kalah lagi!!! Aku... Huaaaaaaaaa!!!!”

”Aku tahu kau akan kalah! Makanya dengarkan kata-kata hyungmu!” kataku mengambil PSP dari tangannya.

”Aku bosan dengan kata-kata itu. Kau dan Kangin sudah sering mengucapkannya. Yak! Mau kau apakan jagiyaku?”

”Aku mau coba main.  Masa kau terus yang main. Aku juga mau tau apa asyiknya main game!”

”Sudah pasti kau akan kalah! Aku yakin itu! Sini kembalikan!” seru Kyu.

Ah, kenapa ternyata game ini sulit sekali. Aku baru saja mulai, tapi... ”Aish... sudahlah, ini jagiyamu ambil lagi! Aku nggak berbakat main game..”

”Mwo? Huahahahahahaha! Baru mulai sudah kalah! Kau payah sekali!”

”Aish! Diamlah!”

”Mau apa datang kemari?” tanya Kyu

”Hanya ingin menjenguk dongsaengku, memangnya tidak boleh?” aku balik bertanya.

”Terserah kau saja,” ia kembali asyik dengan PSPnya.

”Ah, kau lihat Eun Ri? Sejak kemarin pagi aku belum melihatnya lagi,” tanya Kyuhyun tiba-tiba.

”Entahlah, aku juga tak melihatnya. Memangnya kenapa kau mencarinya?”

”Nggak apa-apa. Biasanya dia yang selalu datang kemari, bahkan setiap hari. Tapi, dia malah tak datang hari ini,”

”Apa kau merindukannya?” godaku.

Whisper It AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang