Recommended songs for this chapter :
Best Friends - The Janoskians
Dangerous - The Vamps
* * *
"Pandai sekali kau mencari perlindungan, nona Lovering!Aku mengerang dengan mata yang masih terpejam. Setengah sadar aku menarik selimut kembali dan menutupi wajahku yang terkena biasan cahaya matahari.
"Bangunkan aku saat umurku sudah genap 21 tahun."
"Kau mau aku bangunkan sama seperti gadis-gadis pirang diluar sana, Lovering?"
Sontak aku bangkit dari posisi berbaringku. "Demi Tuhan! Biarkan aku tidur 10 menit lagi, Ash!! Bisakah kau membantuku?" Aku mengurut pelipis perlahan dan sadar bahwa bukan Harry yang membangunkanku. Mataku melebar, "AshBoy?"
"Sarapannya sudah siap! Oh, hai boy. Kau berhasil membangunkan tuan putri kita?" Wajah Ashley menyembul dari balik pintu kamar, ia tersenyum sumringah.
"Cepat bersihkan dirimu, Gees. Harry dan Bradley sudah menunggu di meja makan. Kau tahu, ini sudah hampir jam 8." Teriakan Ashley terdengar samar karena ia kembali mengurus sarapan dimeja makan.
Aku melirik jam didinding. Kemudian pandanganku beralih kepada Ashton yang berkacak pinggang. Aku menyunggingkan senyum lebar, "hai, manis, mau menggendongku kekamar mandi?"
Tidak sampai 20 menit aku sudah bergabung dengan Cleveland bersaudara di meja makan. Dengan kaus polos kebesaran milik Harry dan celana legging milikku yang sengaja kutinggalkan dilemari Harry, aku menghampiri mereka dan berkeliling untuk mencium pipi mereka satu persatu.
"Wow... Selasa pagi yang indah." Aku menyesap susu strawberryku perlahan.
Terdengar suara petasan milik Ashton, "sudah bisa berpikir jernih, hmm?"
"Well, lebih baik kita mulai saja sarapannya. Bukan begitu, AshBoy?"
Oh, Ashley.. terimakasih kau selalu ada dipihakku.
* * *
"Kau bisa lihat sendiri, kan, bagaimana menyebalkannya Sir Ashton tadi? Memarahiku layaknya aku gadis kecil dengan kepang dua berusia 5 tahun."Aku mengeluh, kesal. Harry hanya tertawa kecil sembari memoleskan pelembab untuk wajahku. Fyi, dengan baik hatinya Ashley membawakanku beberapa pakaian dalam dan juga segala keperluanku kerumah Harry. Cleveland bersaudara memang mempunyai kunci duplikat apartemenku, jadi mereka bisa bebas masuk kesana kapanpun. Dan beruntungnya Ashley juga tidak lupa membawa ponselku yang tertinggal diapartemenku semalam.
Setelah puas memojokkanku karena kejadian tadi malam, akhirnya Ashton pergi meninggalkan rumah Harry untuk mengantar Ashley ke kampus. Sedari tadi hanya Ashton yang berceloteh, dan kami, lebih tepatnya aku, hanya sedikit punya kesempatan berbicara. Masalah kami memang selesai, apalagi setelah Ashton mau mendengar serta mau mengerti bahwa aku dan Ben tidak berpacaran. Bahkan ia berjanji akan membelikan aku album terbaru Justin Bieber --hal yang paling tidak mungkin dilakukannya-- karena, well, ia merasa bersalah telah marah berlebihan padaku.
"Sepertinya aku tidak bisa bergabung lebih lama dengan kalian." Bradley keluar dari kamar dan mengacungkan ponselnya. "Niall memaksa aku untuk datang dan menemaninya ke acara ulang tahun temannya. Kalian akan baik-baik saja tanpaku, kan?"
"Solidaritas, huh?" Komentar Harry.
Bradley mendengus dan menghampiri aku serta Harry yang duduk di sofa, kemudian ia duduk di celah kecil antara aku dan Harry.

YOU ARE READING
HEART BEATS
FanficGreece Charlotte Lovering adalah contoh gadis beruntung. Dibesarkan dalam keluarga sederhana yang harmonis dan mempunyai sahabat-sahabat terbaik. Greece hampir selalu mendapat kemudahan dalam mewujudkan keinginannya, hingga ia merasakan cinta dan me...