CHAPTER 3

295 14 0
                                    

Recommended song for this chapter :

What I Like About You - 5 Seconds Of Summer





* * *







Setelah menghabiskan waktu seharian dengan Cleveland bersaudara, aku sibuk membereskan segala kekacauan yang terjadi dalam apartemen mungilku. Otakku masih merekam jelas apa-apa saja yang tadi kami lakukan bertiga; menghabiskan coklat oleh-oleh dari Bradley, menonton dvd, dan bermain petak umpet. 'Sebenernya, berapa usia kami?' Batinku tersenyum.

Bradley menceritakan perjalanannya kali ini bersama Dad Dave, begitulah aku memanggil ayah dari Cleveland bersaudara karena beliau tidak suka dipanggil paman olehku. Bradley bercerita bahwa di Sydney ia tidak menemukan wanita berambut dan bermata gelap sepertiku. Dan menurut Bradley, mereka terlalu tinggi untuk ukuran wanita.

"Kau tahu G, mereka sama sekali tidak seksi. Rasanya aku ingin membuka salon lalu mengubah warna rambut cerah mereka. Dan tinggi badan mereka, ya ampun! Mereka bukan wanita normal. Baru kali ini aku benar-benar ingin pulang dan segera melihatmu." Katanya menggerutu

Harry dan aku berpandang-pandangan selama beberapa detik sebelum akhirnya memutuskan untuk tertawa.

"Lain kali kau harus ikut aku ke Bath dan bertemu dengan adik perempuanku, lil Bee." Aku mencolek dagunya, masih tertawa.

"Aku bukan pedhophil, G. Lyla baru berumur 8 tahun." Bradley menimpakan kepalanya diatas pahaku, tiba-tiba aku menjentikkan jari.

"Bee, sepertinya kau lupa bahwa AshBoy memiliki darah Australia dari ibunya."

"Ashton itu laki-laki, aku tidak peduli apa warna rambut dan berapa tingginya."

"Bagaimana dengan gadis latin, minion? Mereka hampir menyerupai G. Walaupun kau masih akan kalah tinggi."

Bradley menendang lengan harry yang duduk diatas karpet, aku langsung memasang wajah garang kearahnya.

"Demi Tuhan, G! Harry hanya satu tahun diatasku. Dan dia habis meledekku." Tangan Bradley bersidekap didadanya, Harry memasang wajah kemenangan.

"Dan dia tetap kakak kandungmu, Bradley. Minta maaf padanya atau aku akan bilang pada Dad Dave untuk memindahkanmu ke universitas di Sydney."

Bradley bangkit dari posisinya, tahu jika aku sudah menegur dengan nama aslinya berarti aku marah padanya, ia tahu aku tidak suka jika ia berbuat kurang sopan kepada saudara-saudaranya. Kemudian ia turun dari sofa agar sejajar dengan Harry, lalu merangkul Harry dan menepuk-nepuk pungungnya.

"Oke, H, aku minta maaf. Aku janji tidak akan menendang, memukul, mengumpat atau melakukan kekerasan apapun lagi terhadapmu, selama G mengawasiku. Aku sungguh-sungguh menyesal." Bradley melepas rangkulannya, tatapannya beralih kepadaku. "Kau puas, G?"

HEART BEATSWhere stories live. Discover now