[#1] Cool Girl vs Cold Boy✔

Prolog

Hari ini merupakan hari pertamanya sekolah di SMA Trisakti.

Hembusan angin membuat rambut perempuan tersebut berkibar dengan indahnya. Rambut pirang mencolok yang membuat orang di sekelilingnya menatap gadis tersebut dengan sinis.

"IPA-1.. Mana ya?" Gumam Andrea bertanya-tanya seraya terus mencari kelas IPA-1.

'Itu anak baru ya?'

'Cantik ya.'

'Pertukaran murid, ya? Kayaknya bule tuh.'

'Wow, baru masuk tapi berani ngewarnain rambut ya?'

'Sok cantik banget sih.'

Andrea menghembuskan nafasnya dengan kasar. Ia sudah menduga hal ini. Mau diapakan lagi? Rambutnya memang seperti itu dari lahir.

Ia benci jika seseorang tidak mengetahui hal yang sebenarnya tapi main menentukan sendiri.

Andrea memutuskan untuk menghentikan langkahnya sebentar. Lalu menatap kumpulan perempuan yang mengatainya dengan sinis.

"Ini rambut asli kok. Kalau gak tau apa-apa diem aja deh." Ujarnya seraya menatap terus kumpulan tersebut.

"A-apaan sih? Pergi aja ah." Ujar salah satu perempuan pada kumpulan tersebut yang mungkin merupakan ketuanya.

Hmp, payah. Batin Andrea berkata.

Yah, ia masih bisa menahan amarahnya. Kalau tidak, mungkin ia sudah menghajar kumpulan perempuan itu satu-satu. Ia masih mengingat perintah mamanya.

"Ingat ya, saat kamu sudah besar nanti, kalau ada yang berniat buat jahatin kamu, tahan amarah kamu. Jangan biarkan kebencian menguasai kamu. Oke?"

"Iya ma. Aku janji."

Itulah pesan yang disampaikan untuknya. Sejak saat itu Andrea tidak pernah melawan siapapun lagi dan hanya mengandalkan sorot matanya yang tajam. Orang di sekitarnya berkata kalau sorot matanya sangat mengintimidasi dan menakutkan.

Brak

Andrea menghela nafasnya dengam berat. Baru hari pertamanya masuk dan ia sudah menabrak orang lain. Karena merasa kesal, ia menatap sinis lelaki yang ada di hadapannya saat ini.

"Jalan pake mata, bego. Udah lo yang salah tapi malah natep sinis gue. Otak lo di mana?"

***

A/N
Hai! Gue cuma iseng-iseng bikin cerita ini, tapi siapa tau bagus kan?