Part15

1.9K 12 0
                                    

Empat Belas

            Selama satu minggu ini, aku benar-benar sangat sibuk menyelesaikan segala urusanku. Dari mengurus dokumen-dokumen yang aku perlukan untuk memulai tinggal dan beraktivitas di negara paman sam tepatnya di New York city hingga pengurusan kepindahan kuliahku. Keadaan kakak iparku, Kak Delia juga sudah lebih stabil.

            Hari ini adalah hari keberangkatanku menuju ke tempat dimana Kak Randy berada. Setelah mempersiapkan segalanya, akhirnya kami sudah berdiri di bandar udara untuk segera meninggalkan tanah kelahiranku tercinta. Setelah pernikahan Dira, aku sama sekali belum pernah berkomunikasi dengan Dira sahabat sekaligus saudaraku itu.

To       : Dira Sweet

Gue jalan dulu ya.. gue berangkat ke Amrik sekarang.

Kabarin gue kalo ada apa-apa.

Lov you so much #hug

            Setelah mengirim pesan untuk Dira, dan menelfon Lovely aku memutuskan untuk mematikan ponselku. Dan segera mengikuti Kak Delia dan Papi Mami untuk segera melakukan administrasi.

Sampai jumpa lagi Indonesia.. Aku akan segera kembali.

            *****

Dira POV

“aduhh.. aku kangen berat sama Ranny.. boleh ya aku kerumah Ranny sebentar?” tanyaku pada suamiku. Selama lebih dari 1 bulan ini, aku memang tidak berada di Indonesia karena aku sedang berada di negeri menara eiffel berada bersama suamiku melakukan bulan madu.

“Iya.. Nanti aku anterin sayang.. Tapi ke rumah Revan dulu ya. Ketemu sama Ravel dan Istrinya Shara, kan kemarin belum sempet dateng ke pernikahan mereka” kata suamiku. Aku sangat senang mendengarnya, karena suami perjodohanku ini sangat perhatian terhadapku. Aku langsung menuju kearahnya dan memeluknya dengan sangat erat.

“Terimakasih ya suamiku. Aku mencintaimu” aku mencium pipinya dan dia membalas mencium bibirku. Dasar laki-laki!

            Aku memasuki sebuah rumah yang belum pernah aku datangi sama sekali. Rumah ini benar-benar sangat indah, banyak detail-detail rumit yang menghias rumah ini. Suamiku telah menjelaskan bahwa ini adalah rumah kedua orangtua Revan dan Ravel. Aku memang sudah bertemu dengan Revan beberapa kali bahkan ketika aku bersama Ranny, tetapi aku belum pernah bertemu dengan Ravel yang ‘kata suamiku’ adalah Kakak dari Revan.

“Selamat datang Harry” sapa seorang wanita paruh baya yang sangat cantik kepada suamiku. Aku melihat mereka berdua berpelukan dengan erat. Wanita ini adalah Ibu dari Revan sekaligus bibi dari suamiku, karena ketika acara pernikahanku kemarin aku telah berkenalan dengan beliau.

“Selamat datang juga keponakan baruku” tante Anita beralih memelukku dengan hangat.

“terimakasih banyak Tante” jawabku dengan sebuah senyuman yang mengembang di bibirku dan membalas pelukan hangat tante Anita.

“Bagaimana bulan madu kalian?” tanya tante Anita kepada kami berdua dan menggiring kami menuju kedalam rumah.

“Sangat menyenagkan tante.. Hahha” suamiku yang satu itu menjelaskan dengan penuh semangat, dan sesekali melirikku dan menggodaku dengan lirikannya itu. Aku hanya bisa diam dan merasakan panas di pipiku saat ini.

“semoga sesegera mungkin kalian memberikan tante cucu juga ya, tante juga sudah meminta cucu kepada Ravel dan Shara” kata tante Anita dengan penuh binar dimatanya.

“doakan ya tante” suamiku menjawab lagi dan mengedipkan mata genitnya itu kepadaku. Argghhh..

“Haii pengantin baru..” suara seorang laki-laki menyelamatkanku. Aku menoleh kearah sumber suara dan yang aku lihat adalah mahluk yang berwajah sama seperti Revan tetapi dengan tingkat kematangan yang lebih, kharismanya juga sangat kuat. Aissshh.. jangan-jangan????

dia Ranny bukan RaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang