Part 13

1.7K 9 1
                                    

Dua Belas

"beb.. Yeyy mau tidur disini lagi?" kata Lovely ketika memasuki ruanganku.

"kayaknya ga Lov, tadi Mami nyuruh gue pulang" jawabku tanpa mengalihkan pandanganku dari sketsa-sketsa yang sedang berserakan di mejaku saat ini. Selama seminggu ini aku memang lebih banyak tidur di butikku ini, tentu saja karena ada 'proyek besar' dari Nona bernama Shara. Saat ini 2 gaun sudah hampir selesai kami buat, masih kurang 1 gaun lagi yang harus aku pastikan sesuai dengan selera Nona Shara itu atau tidak. Lelah memang, saat aku lirik jam tanganku sudah hampir jam 1 pagi ternyata.

"Lov, elo pulang duluan aja.. Bentar lagi gue juga pulang" kataku pada Lovely ketika masih sibuk dengan detail-detail penting untuk gaun yang sudah jadi itu.

"gimanapun juga yeyy itu cewe beb, eyykee bakal nemenin yeyy pulang" kata Lovely lalu membereskan semua barang-barangnya lalu beralih ke barang-barangku juga.

"yaudah" akhirnya aku pasrah saja. Daripada berdebat dengannya aku langsung memilih membereskan semua barang-barangku yang masih tersisa.

"sini beb kuncinya, eyke aja yang nyetir. Yeyy duduk manis aja" kata Lovely lalu mengambil alih kemudi mobil dan mengantarkan aku pulang kerumah.

Sebenarnya Lovely akan menelfon taksi tetapi aku memilih dia membawa mobilku saja, toh sekarang sudah sangat larut malam lagipula dia besok bisa menjemputku lagi.

Setelah aku selesai membersihkan badanku aku langsung merebahkan badanku di atas tempat tidur yang sudah satu minggu ini tidak aku tempati, rasanya sangat nyaman. Aku rasa aku bisa tidur dengan sangat nyenyak saat ini.

***********

"selamat pagi" kata seorang wanita kepadaku. Tapi aku tidak yakin mengenal suara itu. Mungkin hanya mimpiku saja. Akhirnya aku memilih lebih mengeratkan pelukanku terhadap gulingku tercinta.

Tapi hal itu tidak berlangsung lama. Aku sekarang malah merasakan ada yang mengguncang lenganku dengan halus.

"haii.. Selamat pagi" kata seorang wanita itu lagi kepadaku. Mungkin ini bukan mimpi batinku. Akhirnya dengan terpaksa aku membuka mataku dan aku mendapati sesosok wanita cantik sedang berdiri disamping tempat tidurku.

Aku berusaha mengumpulkan nyawaku yang masih berceceran dimana-mana dan mengembalikan memori akan sosok wanita yang telah merusak hibernasiku sangatain indah ini.

"ayo bangunlah.. Ini sudah jam 8 pagi" kata wanita itu lagi ketika aku sama sekali tidak mengucapkan sepatah katapun kepadanya. Aku memilih berdiri dari tempat tidurku dan berjalan ke kamar mandi. Aku sangat butuh penyegaran.

"aku akan menunggumu disini" kata wanita itu lagi. Dan membuatku berhenti berjalan ke kamar mandi dan berbalik menghadapnya. Yang aku lihat adalah dia membereskan tempat tidurku yang berantakan. Aku hanya menatapnya dengan heran, tidak mengerti apa maksudnya. Well, jika dia menjilatku untuk mendapatkan restu dariku untuk mendapatkan kakakku seharusnya tidak perlu serepot itu. Aku juga akan dengan senang hati memberikannya, lagipula apa untungnya buatku menghalangi kebahagian orang lain.

"kenapa kau melakukan ini?" tanyaku akhirnya karena tidak bisa melepaskan rasa penasaranku padanya.

"aku hanya ingin dekat denganmu" katanya dengan senyum yang sangat hangat, aduh cantik banget.

"baiklah, tidak masalah. Aku mandi dulu" aku langsung berbalik menuju ke kamar mandi lagi.

"kau benar-benar menungguku disini?" tanyaku terkejut ketika melihat wanita ini sedang asyik membaca novelku di atas karpet bulu di lantai kamarku.

"iya.. Ayo Ran turun.. Semua sudah menunggu" katanya lagi.

"namamu?" tanyaku akhirnya.

"Delia Smith, akhirnya kau menanyakannya" dia tersenyum lagi lalu berjalan ke arahku dan memelukku.

dia Ranny bukan RaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang