Fairy Tale Part 2

6.6K 623 37
                                    

Fairy Tale - Part 2

Jaejoong menatap nanar ke arah pintu ruangan di depannya. Benarkah yang baru ia lihat tadi adalah Yunhonya? Mengapa ia merasakan semakin hari lelaki tampan itu berubah? Ia merasa tidak mengenal Jung Yunho yang tadi ada di hadapannya.

Dengan langkah ragu ia membalikkan badannya dan melenggang pergi.
Mungkin saat ini Yunho lelah.
Jaejoong berusaha menepis pikiran negatif yang mengganggunya, karena membuatnya cukup merasakan denyutan menyakitkan di kepalanya.
"Jaejoong!"
Mrs. Jung berlari menuju Jaejoong yang nampak tengah menyenderkan tubuhnya di dinding setelah tadi terhuyung.
"Apa kau baik-baik saja?" tanyanya cemas.
Jaejoong menganggukkan kepalanya.
"Kau yakin?"
"Aku hanya lelah, ahjumma," bisik Jaejoong pelan.
"Sebaiknya kau pulang atau kau mau kerumah sakit? Aku akan mengantarmu..." tawar Mrs. Jung.
"Tidak, aku akan pulang. Terima kasih," balas Jaejoong dan melanjutkan langkahnya.
"Ada apa eomma?" Tanya Yunho saat melihat ibunya termenung melihat punggung Jaejoong yang menjauh. "Sepertinya Jaejoong sedang sakit."
"Apa?" Tanya Yunho.
Mrs. Jung hanya mengangguk tanpa menatap wajah anaknya " Ayo, sudah saatnya makan siang."

-

Jaejoong terus saja menyunggingkan senyumannya. Hari ini adalah hari yang sangat ia tunggu. Hari ulang tahun Yunho.
Ia sudah sangat tidak sabar untuk menantikan hari ini. Tadi pagi ia sudah mengirim pesan untuk Yunho, memintanya agar datang ke taman tempat mereka biasa bertemu dulu. Dan tentunya ia sudah menyiapkan kue dan hadiah untuk sang kekasih.

Senandung kecil terdengar dari bibir cherry-nya yang nampak menyanyikan lagu kesuakaannya. Hari ini ia merasa sangat bersemangat untuk bekerja.

"Hari ini ku dengar Direktur Jung akan merayakan hari ulang tahunnya bersama keluarga Go."
Jaejoong menghentikan nyanyiannya saat mendengar beberapa pegawai Yunho membicarakanya. "Kau benar. Mereka akan segera merencanakan pertunangan Yunho dengan Go Ahra."
"Kau yakin?"
"Kekasihku adalah teman Go Ahra dan dia menceritakan semua itu pada kekasihku." Jawab salah satu diantara mereka.
"Aku kira Direktur Jung sudah mempunyai kekasih. Aku tidak menyangka jika dia yang akan menjadi pendamping Direktrur kita."

Jaejoong yang tidak sengaja mendengar percakapan itu merasa tercekat. Yunho akan bertunangan?
Apa yang sebenarnya terjadi?
Bagaimana mungkin Yunho akan bertunangan jika mereka masih berhubungan? Apakah Yunho menyembunyikan hal ini darinya?

Tanpa ia sadari, langkahnya membawanya pergi menuju ruangan Yunho. Dengan ragu ia membuka pintu ruangan itu perlahan.
Di lihatnya Yunho tengah sibuk menatap komputernya. Sepertinya kehadirannya tidak di sadari oleh lelaki tampan yang nampak sangat serius mengerjakan perkerjaannya.
"Yunho," lirihnya pelan membuat Yunho mengangkat kepalanya.

Yunho sedikit terperanjat mendengar panggilan tidak asing itu. "Apa yang kau lakukan di sini? Aku sedang bekerja." Jawab Yunho yang kembali memokuskan pandangannya pada layar komputer.
"Kau tidak membalas pesanku," lirih Jaejoong.
Yunho mendecak.
"Kau kemari hanya membahas hal itu? Banyak perkerjaan yang harus kuselesaikan Kim Jaejoong!"
Jaeoong semakin menundukkan kepalanya. "Maaf."
Yunho menghela nafas berat dan mengalihkan tatapannya dari layar itu ke arah Jaejoong. "Apa kau akan datang malam ini?" tanyanya memberanikan diri.
"Malam ini aku sibuk."
"Yun..."
"Jae, aku sibuk!"

Jaejoong mengigit bibir bawahnya, berusaha untuk menahan tangisnya. Yunho lagi-lagi membentaknya. "Kumohon. Aku butuh waktu untuk sendiri saat ini Kim Jaejoong. Jangan mengangguku."
"A-apa maksudmu Yunho?" Tanya Jaejoong.
"Jangan menggangguku sementara ini."
"Apa aku mengganggumu selama ini Yunho?"
"Kim Jaejoong!"
"..."
"Maaf. Aku tidak bermaksud untuk membentakmu, Jae,"
"Kau berubah. Kau tidak seperti Yunho yang kukenal." lirih Jaejoong.

Yunho menatap Jaejoong dengan tatapan bersalah. Dengan ragu ia bangun dan berjalan menghampiri Jaejoong. "Maaf..." lirihnya sambil meraih wajah Jaejoong.
Dengan cepat Jaejoong memeluk tubuh Yunho. Ia sangat merindukan orang yang ada di hadapannya saat.
"Aku merindukanmu," lirihnya di pelukan Yunho.
Yunho hanya bisa membalas pelukan Jaejoong tanpa melontarkan kalimat apapun.
"Maaf. Aku selalu menyusahkanmu Yunho..."
"..."
"Maafkan aku..." isaknya semakin mengeratkan pelukannya. Seakan ia tidak akan pernah bertemu dengan namja di hadapannya ini lagi.
"Aku sangat mencintaimu Yunho."
"Jae..."
"Aku tahu, aku tahu jika kau akan bertunangan dengan wanita itu... aku tahu... " isak Jaejoong. "Siapa yang mengatakan hal itu?" Tanya Yunho melepaskan pelukannya, menatap Jaejoong dengan wajah memerah karena tangis.
"Aku mendengarnya tadi."
"Dan kau mempercayainya?"
"..."
"Semudah itukah kau mempercayai perkataan orang mengenaiku, Kim Jaejoong?"
"..."
"Bukankah sudah pernah kukatakan jika jangan pernah mempercayai perkataan orang? Aku memintamu untuk mempercayai apa yang aku ucapkan! Bukan mempercayai apa perkataan orang lain tentangku!"
"Aku hanya merasakannya. Aku merasakan kau menjauh Yunho!"
"..."
"Kau memang lebih pantas dengannya..."
"A-apa?"
"Dia pantas untukmu Yunho..." lirih Jaejoong tidak berani menatap mata Yunho.
"Kau melepaskanku?" Tanya Yunho sambil menggertakkan giginya. Mencoba menahan emosinya.
Jaejoong terdiam.
"Kau menginginkan agar aku bertunangan dengannya?"
"..."
"Baik. Aku akan melakukannya. Hubungan kita berakhir."
"Yunh..."
"Bukankah ini yang kau inginkan? Sekarang pergilah dari ruanganku."
"Yunho..."
"Kukatakan pergi!" bentak Yunho. Jaejoong tercekat sesaat sebelum membungkukkan badannya sebelum berbaik dan pergi dari ruangan Yunho.

[YunJae] Short Stories CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang