Foolish Heart Part Two [END]

6.2K 575 55
                                    

___ 2 ___

Beberapa kali lelaki bermata musang itu melirik kearah jam yang menggantung di kamar tidurnya. Saat ini jam sudah menujukkan pukul tiga pagi. Tapi, lelaki cantik yang masih menjadi istrinya itu sama sekali tidak menujukkan tanda kedatangannya. Tentu saja ia merasa khawatir. Ini adalah kali pertama Jaejoong pergi hingga selarut ini. Sebelumnya jika terjadi hal seperti ini, ia lebih suka mengurung dirinya di kamar. Ia tidak suka jika Jaejoong membuatnya seperti sekarang ini. Membuatnya tidak bisa berhenti memikirkannya.

Mungkin lebih baik kali ini ia tidak mengikuti keinginan orang tuanya untuk mendiami Jaejoong. Walaupun ia akan menceraikan lelaki cantik itu, tapi saat ini ia masih memiliki bertanggung jawab terhadapnya.

Setelah ia memutuskan, ia segera mengambil jaket dan kunci mobilnya. Kaki jenjangnnya melangkah lumayan cepat menuju garasi. Ia harus cepat.

"Tuan?"

Yunho menolehkan kepalanya saat mendengar suara husky menyapanya.

"Park Yoochun? Apa yang kau lakukan pada jam seperti ini?" Tanya Yunho saat melihat manager sang ayah masih berada di rumahnya.

"Aku lembur. Apa kau akan pergi?"

Yunho mengangguk. " Kau tahu, tadi Jaejoong... yah, aku akan mencarinya."

Yoochun menganggukkan kepalanya mengerti. "Bagaimana jika aku menemanimu mencarinya?" tawar Yoochun.

Yunho nampak berpikir. Ia memang pernah berkerja sama dengannya beberapa kali, tapi ia tidak terlalu dekat dengannya. Namun akhirnya, Yunho menganggukkan kepalanya. Sepertinya akan menjadi lebih baik jika dua orang yang mencari keberadaan Jaejoong.

Setelah mereka masuk ke dalam mobil. Yunho segera mengemudikan mobil dengan laju yang terburu-buru.

"Tuan, bolehkah aku bertanya?" Tanya Yoochun hati-hati.

"Tentu. Asalkan kau memanggilku Yunho..." balas lelaki itu tersenyum ramah.

Yoochun balas membalas dengan senyuman.

"Apa kau benar akan menceraikan Jaejoong, Yunho?" Tanya Yoochun dengan nada berubah serius yang jujur mengejutkan Yunho.

"Hm." Balasnya.

"hm, aku mengerti," balas Yoochun sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

Yunho semakin tidak mengerti dengan sikap Yoochun yang tiba-tiba. Ada nada tidak suka dari Yoochun yang ia tangkap.

"Setelah kau menceraikannya, janganlah pernah kau mencoba untuk mendekatinya lagi." desis Yoochun.

"Huh?" Tanya Yunho yang tiba-tiba saja menghentikan mobinya. Ia menolehkan kepalanya kearah Yoochun dan menatapnya dengan tatapan bertanya.

Yoochun tersenyum. "Kita harus cepat menemukan Jaejoong..."

***

Isakan itu masih terdengar sangat jelas. Ia tidak tahu lagi berapa lama ia sudah berada di tempat ini. Dan ia sama sekali tidak tahu di mana ia berada. Ia hanya mengikuti kemana kakinya membawanya pergi.

Ia sama sekali tidak menyangka jika Yunho benar-benar akan melakukannya. Mengapa Yunho dengan mudahnya mengatakan ingin menceraikannya?. Apa pernikahan mereka selama ini hanya sia-sia? Dan apakah pengorbanannya selama ini hanya akan menjadi angin lalu.

Jika ia tahu hal ini akan terjadi, ia tidak akan pernah memilih hidup bersama Yunho. Yunho hanya menyakitinya. Janji yang ia ucapkan dulu hanya sebuah bualan.

Tapi, ia tidak akan bisa membohongi hatinya, jika ia sangat mencintai laki-laki bernama Jung Yunho itu. Dan bodohnya hatinya memintanya untuk melakukan apapun agar ia bisa untuk tetap bersama dengan lelaki itu. Dulu ataupun sekarang, hatinya sama sekali tidak berubah. Akan tetap sama, ia sudah bertekad akan terus berada di sisi Yunho. Dan sekarang ia tidak tahu lagi apa yang harus di lakukannya. Ia harus membuktikan pada mereka jika ia sama sekali tidak menggunakan obat-obatan itu. Ya. Dia harus membuktikannya sekali lagi.

[YunJae] Short Stories CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang