You Wouldn't Answer My Call

7.1K 504 45
                                    

First Published on 14 November 2012 ( In facebook Group)


Summary:

Tidak bisakah kau menjawab panggilanku?

Hanya sekali?Aku berjanji akan membalasnya...Kali ini dan setiap kau memanggilku..
Tapi aku mohon...
Jawab aku...
Berikan aku kesempatan lagi...
Aku berjanji akan membalasnya...
Panggilanmu...Pertanyaanmu...Dan cintamu...
ku sudah tahu jawabannya...
Kau dan aku satu...Perasaan kita sama...
Aku menyukaimu...

Ah, Tidak!
Aku mencintaimu...
Aku berjanji tidak akan berbohong...Membohongimu...Dan membohongi perasaanku...

Maafkan aku yang terlarut dalam rasa benci padamu...
Biarkan aku menunjukkan perasaan sejatiku...
Jawablah panggilanku...
Kumohon, sebut namaku...
Kumohon...
Aku....Aku akan menunggu....
Sampai kau kembali kesisiku...

***** ***** *****

'You Wouldn't Answer My Call'

Please answer my call, call my name...

"Berhentilah mengikutiku!" geram seorang lelaki cantik yang tengah menatap kesal ke arah pria di belakangnya. "Eomma memintaku untuk menjagamu, Joongie..." balas orang bersuara bass itu.

Jaejoong, lelaki cantik itu hanya mendengus sebal. "Pergilah! Eomma tidak akan tahu! Jangan ikuti aku!"
"Aku harus menjagamu Joongie!" tegasnya lagi.
"Jung Yunho! Aku muak denganmu!!" geram Jaejoong memekik.
"Hyung, sudahlah biarkan dia." celetuk lelaki bersuara husky di belakang mereka.
"Pergilah dengan temanmu itu, Jung!" sinis Jaejoong melenggang pergi dengan langkah cepat Meninggalkan Yunho yang hanya bisa menghela napas berat.

"Sifatnya sangat berbeda dengan adikknya."
"Aku tahu. Ayo, kita harus ke kelas..." ajak Yunho merangkul Yoochun.
"Sebaiknya kau menyerah hyung. Jaejoong sulit untuk kau jangkau. Aku yakin jika kau membuka hati untuk orang lain, perasaanmu akan terbalas."
Yunho terdiam.
"Bagaimana caranya? Jika hanya dia yang selalu ada di dalam pikiranku?"
Kini gantian Yoochun yang menghela nafas.
"Suatu saat kau akan menyesal hyung, menunggu hal yang sia-sia..."

"Yang kau sesali hanya satu. Mengapa aku dilahirkan untuk di asuh oleh keluarga Kim. Hanya itu, untuk saat ini." kata Yunho sebelum ia berjalan mendahului Yoochun.

"Kita lihat hyung sampai kapan kau akan bertahan..."

*

"Jae ayo, waktunya makan siang, berhentilah bermain game," kata Yunho.

"..."

Jaejoong terdiam angkuh, enggan untuk membalas lontaran kalimat-kalimat Yunho. Betapa ia sungguh membenci orang di depannya ini. Baginya, kedatangnya tidak lebih dari sebuah awan mendung yang membawa hujan di hari cerahnya. Hujan yang tidak reda hingga saat ini.
"Jaejoong-ah..."
"Siwon! Ayo ke kantin!" pekiknya pekiknya mengabaikan Yunho, memilih pergi bersama lelaki populer di kampusnya.

Yunho menatap nanar ke arah bekal yang sudah ia siapkan. Lagi-lagi Jaejoong mengabaikannya. Kejadian yang akan terus menerus terulang ini, masih membuat Yunho bertahan akan sikap kasar Jaejoong, orang yang ia cintai.

Ia terlalu lemah untuk tegas pada orang itu. Terlalu takut jika orang itu akan membencinya. Dan ia terlalu takut untuk kehilangan Jaejoong. Satu hal yang ia lupakan, kenyataan jika Jaejoong sangat membencinya.
Sebuah tepukan pelan di punggungnya, membuat Yunho tersadar akan lamunannya.
"Apa Jaejoong hyung menolak ini lagi?"
Yunho tersenyum lemah kemudian mengangguk. "Kau bisa memberikannya kepadaku, hyung..."

[YunJae] Short Stories CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang