Please Don't - END [Sekuel You Wouldn't Answer My Call]

8.5K 633 59
                                    

Note: First published on 15 December 2012 on Facebook Group

_Part 3 END_

Jaejoong menghapus kasar darah yang perlahan mengalir dari sudut bibirnya akibat pukulan Yunho tadi. Tanpa mengucapkan sepatah katapun lagi dia pergi meninggalkan dua orang itu. Junsu yang masih terisak dan Yunho yang tetap menatapnya seakan ia adalah sebuah mangsa.
Mereka berdua hanya bisa menatap Jaejoong yang sudah menghilang dibawa oleh sebuah taxi. Sesekali isakan Junsu terdengar. Ia terlalu terkejut dengan ini.
"Maaf, maafkan aku Junsu. lirih Yunho.
"Kau membuatku takut,"
Yunho memeluk Junsu. Orang yang selama ini ia anggap adik dan orang yang mau menerimanya itu dibuat menangis olehnya.
"Berhentilah menangis, aku tidak akan melakukan itu lagi." lirih Yunho mengeratkan pelukannya saat merasakan tubuh Junsu masih bergetar takut.

*****

"Minumlah."
Junsu mengambil segelas jus mangga yang ditawarkan oleh Yunho. Saat ini mereka tengah berada di restoran hotel tempat Yunho menginap.
"Hyung."
"Hm?"
"Kau sungguh-sungguh membenci Jaejoong hyung? Kau akan terus membencinya?"
"..."
"Hyung," panggil Junsu, menuntut jawaban dari Yunho. "Aku tidak tahu, Junsu. Sasa sakit itu masih ada."
"Tapi, Jaejoong hyung sudah meminta maaf padamu,"
Yunho membuang wajahnya.
"Jaejoong hyung, dia sakit hyung... peristiwa lalu yang membuatnya menjadi orang seperti itu," lirih Junsu.
"..."
"Trauma yang dia alami tidak akan pernah hilang sampai kapanpun... aku baru mengetahuinya semalam... Eomma menghubungiku... dan dia menceritakan semuanya. Alasan mengapa Jaejoong hyung bertindak semaunya. Mengapa mereka selama ini sangat memberi perhatian lebih padanya."
"..."
"Hyung, bisakah kau memaafkannya? Dia-selama tiga tahun ini sangat berbeda. Semenjak kepergianmu. Aku marah padanya. Kau tahu bahkan sampai saat ini aku masih bermusuhan dengannya. Karena dia membuatmu pergi..."
Yunho menolehkan kepalanya ke arah Junsu.
"Dia lebih sering mengurung dirinya di kamar entah melakukan apa. Dia hanya keluar saat waktu makan. Bahkan dia melarang eomma untuk masuk ke dalam kamarnya. Sampai akhirnya aku mengetahui alasan dia seperti itu..."

Yunho sedikit mengerutkan keningnya saat Junsu tengah membongkar tasnya. " Apa ini?" tanyanya pelan.
"Dia mencarimu selama ini. Dia mencari keberadaanmu tanpa sepengetahuan kami..." jawab Junsu sambil memperlihatkan berkas-berkas mengenai Jung Yunho.
Yunho merasakan hatinya mencelos. Bisakah ia menghilangkan egonya untuk memaafkan pria cantik itu?
"Aku masih membencinya,"
Junsu tersenyum.
"Aku tahu."
"Aku benci karena dia baru membalas perasaanku di saat semuanya sudah terlambat."
"Kenapa?"
"Aku sudah bertunangan Junsu, aku tidak akan pernah bisa melepaskan Ahra. Wanita itu sudah membuatku hidup saat Jaejoong menyakitiku. Aku tidak bisa meninggalkan wanita itu. Sekalipun Jaejoong sudah membalas pernyataan cintaku dulu,"
"Apa kau mencintai wanita itu?"
"Chunnie!" pekik Junsu saat melihat kekasihnya berjalan menuju meja mereka.
"Maaf aku tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian..."
Yunho menggeleng, "aku tidak tahu." Jawabnya.
"Kau masih bertunangan, kau belum menikah hyung. Jadi masih ada kesempatan untukmu bersama orang yang benar-benar kau cintai..."
"Aku ragu dengan perasaanku pada Kim Jaejoong..." ujar Yunho akhirnya.

*

Hari ini tidak seperti biasanya, Yunho nampak terlihat murung. Ia terus saja memikirkan perkataan Yoochun dan Junsu semalam. Ia masih bingung dengan dirinya. Masihkah ia mencintai pria itu?
Ia sudah menyakitinya kemarin. Dan mungkin saja pria cantik itu kali ini benar-benar membencinya dan menutup hatinya selamanya.

"Kau terlihat tidak bersemangat hyung," celetuk Yoochun. Pria tampan itu tersentak melihat Yoochun berada di dalam ruangannya. Sepertinya lamunannya membuatnya tidak sadar jika namja bersuara husky itu telah masuk ke dalam ruangannya.
"Ayo, rapat akan segera dimulai. Semua sudah menunggumu."
Yunho menganggukkan kepalanya.
"Apa dia datang?"
"Hm, sudah ada di ruangan." jawab Yoochun.

[YunJae] Short Stories CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang