Foolish Heart Part One

6.7K 508 49
                                    

Ketidakpercayan mengalahkan segalanya. Termasuk keteguhan hatiku terhadapmu terkalahkan oleh ketidakpercayaankuakan dirimu. Kebodohan hatiku yang memilih mengkhianati kepercayaan yang telahterjalin. Membuatnya terputus yang mengantarkanku pada kisah yang mereka sebutperpisahan

_Foolish Heart One_


Seoul, 2005

Suara raungan itu terdengar menggema di kawasan apartement mewah yang terletak di kota Seoul, Korea Selatan. Menangis menerima kenyataan jika mayat yang ada di kamar mandi itu adalah putra sulung mereka, Jung Eunho. Overdosis.

Akhirnya tangisan dari wanita cantik itu terhenti saat tubuhnya jatuh di pelukan anak bungsu mereka.

"Yunho, bawa ibumu pergi dari tempat ini."

Yunho, lelaki yang memiliki mata musang itu hanya bisa mengikuti apa yang di katakan sang ayah. Percuma jika dia ingin membatahnya saat ini. Dan tetap berada di sini, melihat tubuh tidak bernyawa milik sang kakak.

Dengan tatapan menyesal Yunho menoleh kearah mayat sang kakak yang masih mengeluarkan busa segar, membuatnya tanpa sadar meneteskan air matanya. Ia marah. Ia sangat kesal mengapa sang kakak bisa terjebak menggunakan obat-obatan itu? Ia sangat yakin jika ada seseorang yang menjebak sang kakak.

"Hyung..."

Pemakaman berlangsung begitu kelabu. Sedari tadi, Mrs. Jung tidak henti-hentinya menangis. Menangisi kematian putranya yang tragis. Inikah akibatnya jika mereka berkerja menentang keberadaan narkotika?

"Kejadian ini hanya akan terjadi untuk yang pertama dan terakhir kalinya. Aku tidak mau salah satu di antara kalian menggunakan obat-obatan itu. Termasuk kau, Jaejoong."

Lelaki cantik yang sedari tadi menunduk diam di samping kekasihnya, kini mengangkat kepalanya. Dan mengangguk pelan.

"Ne, aboji..." balasnya serak. Lelah karena menangis semalam.

"Aku tidak akan pernah memaafkan jika salah satu di antara kalian menggunakan obat itu. Sekalipun kalian adalah kerabatku, atau pun anakku." Desis Mr. Jung. Ia sangat menyesal mengetahui pewarisnya tewas dengan cara seperti itu.

"Aku tidak akan membairkan hal ini terulang kembali. Dan aku akan mencari siapa orang yang menjerumuskanmu. Aku berjanji, Eunho." Setelah meyebut nama sang anak, akhirnya air mata yang tertahan sejak kemarin, terjatuh.

__ Foolish Heart __

Cuaca kota Seoul yang sangat dingin malam itu sama sekali tidak menghentikan langkah lelaki cantik yang tengah berlajan menelusuri jalanan ramai malam itu. Bibir cherry-nya yang bergetar memerah sangat jelas menandakan jika dia sangat kedinginan. Beralih ke mata doe-nya yang besar memerah dengan air yang menghiasi pelupuk matanya.

Akhirnya setelah berjalan entah berama lama, ia sampai di pemakanan keluarga Jung. Nafasnya terdengar tersengal mengeluarkan tangis yang lagi-lagi keluar.

"Hyung," lirihnya saat ia sampai di sebuah kuburan yang berumur enam tahun itu. Ia bersimpuh menunduk melanjutkan tangisnya.

"Hyung, apa yang harus kulakukan... sungguh aku tidak..." isaknya mengadu. Saat ini tidak ada satu pun orang yang akan percaya padanya.

"Aku benar-benar tidak memakai obat-obatan itu hyung, sungguh..." isaknya semakin keras.

"Apa yang harus kulakukan?"

___ ___ ___

Semuanya bearwal dari kedatangan dirinya di dalam kehidupan kami. Kuakui dia sangat cantik. Mata coklat, bibir mungil, dan rambut panjang ikal dengan gelombang yang semakin membuatnya terlihat menawan. Go Ahra. Dia mengatakan jika dirinya adalah mantan kekasih dari suamiku, saat mereka masih sekolah dulu. Dan dia juga kekasih dari mendiang kakak iparku, Eunho hyung.

[YunJae] Short Stories CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang