[Drabble] Nothing Last Forever

5.7K 486 45
                                    


Warning : Typos and just a drable. So this fic is veryyyy shorts kekeke.

a.n : Ini bukan FF yang saya janjikan saat mendapat 1k followers. ff itu masih dalam proses yang sepertinya akan membutuhkan waktu untuk menyelesaikannya hahah >.<

_Nothing Last Forever _

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_Nothing Last Forever _

Aku melihatnya lagi. Lelaki berkulit putih susu itu. Duduk sendiri di bangku taman berwarna putih itu. Menatap lurus kearah kolam yang menghiasi taman kota di sana. Mungkin sudah menjadi rutinitasnya melakukan hal itu, karena hampir setiap hari aku melihatnya berada di sana. Apa dia menunggu seseorang? Tapi, selama aku pergi ke tempat ini, aku tidak pernah melihat seseorang mendekatinya.

Entah, tapi aku merasa penasaran dengannya. Aku ingin mendekatinya, tapi aku ragu. 1 bulan lalu aku baru tiba di Seoul dan tinggal di Apartemen yang berada tidak jauh dari taman ini. Kuakui taman ini memang sangat indah. Tapi itu tidak mungkin menjadikan alasan mengapa ia sangat betah berada di sini setiap hari dengan waktu yang cukup lama.

Apa dia gila?

Aku menggelengkan kepalaku.

Ragu-ragu aku mengayun sepedaku kearahnya. Mungkin hari ini aku bisa mendekatinya. Aku hanya merasa tidak nyaman melihatnya. Dia terlihat sangat kesepian.

Dan sekarang aku bisa dengan sangat jelas melihat wajahnya. Matanya cukup besar, bibirnya merah dan rambutnya yang hitam legam. Sejenak aku takjub. Aku tidak tahu jika di Korea ada orang seperti dia. Cantik untuk ukuran seorang lelaki.

Sepertinya dia tidak menyadari keberadaanku, dengan ragu aku duduk di sampingnya. Mengigit bibir dan berpikir kalimat apa yang harus kuucapkan untuk menyapanya.

"Hallo," sahutku akhirnya.

Dia menoleh menatapku dengan bola matanya yang besar dan tersenyum. Well, dia terlihat bertambah manis dengan senyuman itu.

"Aku melihatmu hampir setiap hari di sini dan duduk di tempat ini. Apa kau menunggu seseorang?" tanyaku langsung. Aku bukan orang yang bisa berbasa-basi jika ada suatu hal yang membuatku penasaran.

Dia menganggukkan kepalanya tanpa melepaskan sunggingan senyum di bibir cherry-nya.

"Aku akan menemanimu."

Dia menggeleng. Kumiringkan kepalaku, bertanya.

"Kenapa?"

Dia kembali menggeleng. Tunngu! Apa dia bisu? Tanyaku dalam hati.

"Kau terlihat kesepian."

Terlihat perubahan raut di wajahnya. "Tunggu! Aku tidak bermaksud untuk menyinggungmu. Sungguh!"

"Tak apa."

Tanpa sadar aku mengerjapkan mata. Dia berbicara.

"Oh.." responku singkat.

"Aku hanya tidak tahu kapan dia akan datang." Sahutnya lirih.

Aku menganggukkan kepalaku. Dan memerhatikannya. Dia kembali mengembalikan tatapannya kearah kolam itu. Apa kolam itu begitu menarik perhatiannya? Kurasa patung lumba-lumba di tengah kolam itu tidak begitu indah.

"Dia kekasihku. Kami berjanji bertemu di taman ini untuk berkencan." Sahutnya tersenyum. Dia terlihat bahagia sekarang.

Aku menganggukkan kepalaku. Aku penasaran dengan kekasihnya. Dia terlihat begitu mencintai orang itu. Dan cukup membuatku iri.

Tunggu. Aku merasa janggal dengan kalimatnya. Pikirku.

"Jung Yunho. Namanya Jung Yunho."

Aku membulatkan mataku. "A-apa?" tanyaku pelan.

Dia menganggukkan kepalanya.

"Aku. Aku sangat mencintainya." lirihnya yang kali ini dengan matanya yang nampak berkaca-kaca.

"Dan aku yakin dia juga mencintaiku."

Aku hanya menatapnya sambil mengangguk.

"Hubungan kami terlarang. Orang tua Yunho sangat menentang hubungan kami berdua. Dulu aku sempat menyerah akan hubungan kami, tapi Yunho dia meyakinkanku. Jika kita bisa melewati semua ini. Hingga saat ini." sahutnya.

Aku bisa melihat kebahagiaan menggebu saat ini menyebut nama orang itu. mebuktikan dengan jelas jika orang itu adalah sumber dari kebahagiaannya.

"Di taman ini, Yunho berjanji. Dia akan berada disisiku dan mencintaiku selamanya. Aku merasa sangat konyol. Aku hanya merasa selamanya itu tidak pernah ada."

Aku merasa ada getaran saat ia mengatakan hal itu. Dan aku sama sekali tidak merespon apapun. Aku hanya merasa terkejut.

"Siang itu Yunho beranji untuk mengajakku berkencan setelah ia menyelesaikan kuliahnya. Dan dia belum datang sampai hari ini, dia tidak datang." lirihnya dengan Kristal bening yang keluar dari pelupuk matanya.

"Kim Jaejoong,"

Dia menolehkan kepalanya saat aku memanggil namanya.

"Nothing lasts forever."

Detik itu juga dia menumpahkan seluruh tangisnya. Dan aku hanya bisa menatapnya. Hanya menatapnya.

Akhirnya aku bisa bertemu dengannya. Dengan dia Kim Jaejoong, orang yang selama ini di banggakan oleh Jung Yunho, sepupuku.

Dan Jung Yunho orang yang sekarang sudah tidak berada lagi di dunia ini. Orang yang juga mencintai lelaki ini dengan sepenuh hidupnya. Yang aku tahu hanya satu. Saat itu, Yunho pulang dengan terburu-buru dan mengalami kecelakaan. Untuk menemui orang ini. Aku yakin ia hanya tidak ingin membuat lelaki ini menunggu. But, what you have done, Yunho?

Kau membuatnya menunggu sangat lama.

Sekarang aku menyadari satu hal jika kebahagiaan itu hanya sementara. Tidak akan pernah ada akhir bahagia di dunia ini.

_FIN_

FF selingan ya karena saya lagi galau sama curhatan Jaejoong di album barunya hahaha

Don't be silent reader

one vote or comment won't hurt :)

[YunJae] Short Stories CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang