Keterbukaan

2.5K 140 0
                                    

Gue nyaman sama dia. Walaupun kadang kadang sifat dia berubah-ubah.

ΠΠΠΠΠ

Semenjak kejadian di danau itu, gue sama kak cogan deket. Bahkan deket banget. Sampe sampe dia rela berangkat-pulang bareng sama gue.

Oh ya baideway aniway gue pulang sekolah nanti di ajak ke rumahnya loh. Katanya sih mau ngomong sesuatu. Entah apa itu. Tapi gue minta ke dia kalo sebelum ke rumahnya, gue mau pulang dulu mau mandi hehe. Dan dia meng-iya-kan hal itu.

Baru kali ini gue diperlakuin sama cowok kaya gini. Dari yang sebelum-sebelumnya mana ada pacar gue yang ngajak berangkat-pulang bareng. Ya mungkin dulu masi jaman SMP kali ya masi malu-malu gitu.

Oh ya, semenjak gue suka sama kak cogan, gue jadi sering belajar masak buat dia hehe.

Hari ini hari selasa, kayaknya hari yang tepat buat ngenalin dia ke mama gue hehe. Dan hari ini juga gue buat puding coklat for my cogan hahah.

ΠΠΠΠ

"Halo kak!" gue ngagetin dia dari belakang. Dia duduk sendiri dikantin seraya menyeruput jus jeruknya. Terkadang gue heran, dia kapten basket tim A, tapi gak suka ngumpul sama anak anak basket yang lain, lebih suka menyendiri.

"Eh, Bil" tengok ia ke arah gue seraya tersenyum manis. Mungkin kalo semut ngeliat pasti langsung di serang kali ya kak cogan nya hahah.

"Nih kak buat kakak" gue seraya menyodorkan tempat makan yang berada di tangan gue ke mejanya.

"Apaan nih?" tanya dia.

"Buka aja"

"Wah, pudding coklat. Kayaknya enak" ujarnya Seraya memperhatikan makanan gue selayak harimau kelaparan.

"Jangan diliatin aja, dimakan juga kali"

"Oke, makasih ya bil."

Lalu kak cogan memakan pudding buatan gue dengan lahap. Lo tau apa yang gue rasakan? Oh myyy.. Rasanya mau jingkrak lompat ahhhhh seneng banget ngeliat makanan gue dimakan dengan lahap dan sampai habis.

Lagi serunya senyam-senyum sendiri. Tiba tiba kak cogan protes.

"Tapi bil, kayaknya puddingnya ada yang kurang deh" ujarnya, seraya berhenti mengunyah pudding coklat yang ada dimulutnya dan menatap Billa.

Gue langsung panik. Serius panik.

"Hah? Yang bener kak? Apanya yang kurang?" gue melebarkan mata dan menatap tajam kak cogan seperti mengintimidasi.

"Itu loh" seketika gue ngeliat dia udah senyum-senyum gak jelas "kurang banyak buahaha" lanjutnya yang disertai tertawa kencang.

"Ah panik tau. Heu. Eh kak nanti jadi?"

"Iya jadi"

"Mau janjian dimana?"

"Nanti aku jemput ke kelas kamu."

Oke im blushing. Ahhh gue mau dijemput sama pangeran di kelas gue. Pasti nanti Violin sama Shaila kaget deh.

"Muka kamu merah. Lucu hahaha" dia tertawa seraya menunjuk wajah gue yang benar benar kayak tomat.

"Ih, aku kekelas duluan ah. Bhay!"

ΠΠΠ

"Bil ayok" dia. Iya dia. Udah ada di depan kelas gue. Ah seneng.

Dia sekarang masuk ke kelas gue, kayaknya mau nyamperin gue.

"Billaa" Violin dan Shaila menatap binggung kak cogan yang berada di kelasnya, mereka memanggil Billa dengan penuh Keterkejutan.

CoganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang