Dare

3.7K 195 2
                                    

Apapun yang terjadi hari ini, semoga keesokan harinya akan lebih indah dan tidak seburuk hari ini.

ΠΠΠΠΠΠΠ


"Oke, gue gak peduli apa kata lo. Yang jelas gue bakalan terus nolak lo kak. Gue heran sama lo, lo tuh ganteng tapi kenapa maunya sama gue? Sedangkan gue? Gue gak mau sama lo. Cari cewek lain kek yang populer deh ah" gerutu Billa yang sedari tadi di berikannya ke Dimo.

"Gue juga gak tau kenapa bisa suka sama lo Bil" ucap Dimo

"Orang aneh dasar!" teriak Billa seraya melipatkan kedua tangannya.

"Setau gue, The true love is love without reason Bil" Ucap Dimo seraya senyum melebar karena melihat Billa yang mulai memerah pipinya.

"Oh, jadi menurut lo gue sama lo itu cinta sejati?" Ucap Billa yang kini tiba-tiba galak terhadap Dimo.

"Ya gitu deh" ucap Dimo dengan santai.

"Bisanya gombal dong lo mah kak Ewh"

"Stt Billa, diem deh gue lagi nyetir. Lo mau kecelakaan? Enggak kan? Makanya diem" Ucap Dimo yang berhasil membuat Billa terdiam.

Selama perjalanan mereka berdua tidak berkutik sama sekali, suasana pun jadi terlihat canggung diantara mereka berdua..

Tiba di sekolahh....
Dimo yang langsung keluar mobil segera membukakan pintu untuk Billa bak tuan putri.

"Gak usah lebay gitu kali, gue juga bisa buka pintu sendiri." Billa menatap Dimo dengan penuh kesal.

"Stt, diem deh"

Tiba-tiba Dimo merangkul Billa dan mendekatkan tubuh Billa dengannya. Seperti sepasang kekasih.

"Eh, apa-apaan lo kak enak aja ngerangkul seenak mau lo kak!" seru Billa seraya melepaskan tangan Dimo di pundaknya dan segera memelintirkan tangan Dimo.

"Aw aw aw ampun Bil" Dimo meringis kesakitan.

"Sekali lo sentuh-sentuh gue lagi, nih" Billa langsung menunjukan kepalan tangannya terhadap muka Dimo.

"Galak banget sih, iya deh iya cantik.. Maaf ya" seraya mengedipkan satu matanya

"Dih, ganjen lo! Udah ah gue mau ke kelas duluan. Bhay!" Billa langsung berlari menuju kelasnya tanpa memperdulikan Dimo yang berdiri melihatnya di tempat parkiran.

"Cewek yang unik, gue tambah penasaran sama dia, dan gue tambah suka sama dia. Dengan cara lo nolak gue Bil, lo bakalan makin gue kejar" gerutu Dimo dalam hati seraya tersenyum licik.

ΠΠΠΠΠΠ


Sepulang sekolah..

"Sha, jadikan nonton basketnya?" tanya Billa seraya memperlihatkan wajah imut seperti anak kecil yang meminta ice cream kepada mama nya.

"Hmm jadi gak ya?" Shaila tampak 'pura-pura' berfikir keras.

"Ayo lah.. Lo kan udah janji sama gue Sha" rengek Billa.

"Iya iya jadi"

"Okee, yuu ah kita langsung caww ke lapangan basket"

"Yuu"

Tiba lapangan basket..

"Sha ini sekolah kita ngelawan SMAN 25 pake tim A atau tim B?" tanya Billa yang penasaran.

"Gue liat ada Rihan, berarti tim B Bil"

Pertandingan dimulai..
Mata Billa tidak bisa berhenti melihat sana sini. Yap! Iya sedang mencari incarannya. Seketika Billa melihat salah satu pemain yang bernomer punggung 10 itu terlihat 'wowowow' dari yang lainnya.

CoganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang