Dara POV
''Dara, kamu kenapa diam disitu nak ayo masuk''
''eh iya pah dara akan ke sana''
Aku sekarang berada didepan pintu rumah seorang teman orang tuaku.
Rumah ini besar banget, eh ralat XXLarge kayak istana. Oh iya kenapa aku di sini karena ada jamuan makan malam oleh teman orang tua ku ini, yang ku tau orang tuaku dengan temanya yang ku tau namanya tante irma dan om darwis ini sudah berteman lama, dan kata adik aku citra ada maksud terselubung mama dan papa ku mengajak aku ke rumah temanya ini.
''citra apa sih maksud kamu maksud terselubung dari mama dan papa ngajak kita ke sini selain silaturahmi''
''haha, kakak penasaran? Liat aja deh kalau mama dan tante irma memulai imajinasi unik mereka''
''ih apaan sih kamu ini citra, ayo cepetan bilang kalau tidak kamu ngak boleh pake baju, tas, sepatu dan semuanya barang-barang kakak'' ancam Dara.
''eh iya..iya apaan sih kak jadi tu..''
Ketika adik kakak ini bercengkarama hebat, tiba tiba datang seorang lelaki tampan dengan rahang kokohnya, mata yang tajam, alis dan hidung yang menyempurnakan makhluk ciptaan tuhan itu memarkirkan mobilnya dan hampir menabrak citra dan dara.
Bara POV
Aku melajukan mobil ku ke perumahan elit dan megah itu, iyah rumah orang tuaku mereka mengajakku makan malam, padahal dikantorku aku lagi sibuk-sibuknya mengurus pengeluaran produk baru prusahaanku.
Saat ku lajukan mobilku dan memasukannya ke halaman rumah orang tuakau aku melihat dua orang oh iyah dua orang gadis yang lumayanlah kataku, yang satu sepertinya masih SMA dan yang satunya lagi mungkin sudah kuliah (mungkin).
''kenapa liat-liat itu matamu mau keluar nona''
''ih sombong banget''
''heiii aku bisa mendengarnya gadis kecil''
Setelah ku parkir mobilku aku langsung masuk ke dalam rumah dan tak memperdulikan dua gadis itu yang menurutku masih mengagumi ketampananku.
Author POV
Setelah citra dan dara masuk ke rumah irma mereka lalu di omeli mamahnya karena citra yang selalu saja menganggu kakaknya dara. Lalu bertemulah dua keluarga itu.
Di ruang tamu duduklah irma dan darwis, rina dan ihwal orang tua dari cita dan dara, serta citra dan dara. Tidak lama datanglah dua pria tampan memasuki ruangan yang luasnya sangat luas itu.
Mereka kristian dan bara kakak beradik yang sudah bekerja di prusahaan milik keluarga terkaya ke dua di indonesia itu dengan darwis sebagai CEO dari visionjaya group.
Dengan kristian sebagai direktur dan bara bekerja dicabang lain prusahaan visionjaya group itu.
Maksud dari pertemuan kedua keluarga ini iyalah ingin menikahkan Dara dengan kristian
Agar darwis bisa tenang memberikan jabatan CEO kepada putra pertamanay itu dengan syarat dia harus memiliki istri.
''iniloh jeng rina putra kami, kristian dan bara yang tinggian itu bara dan yang di sampingnya kristian'' ucap rina menjelaskan kedua anaknya dan menyuruh kristian dan bara duduk.
''oh ini toh jeng irma nak kristian ganteng yah pah, kalau aku masih muda pasti milih kristian deh'' ucap irma yang langsung di tertawakan oleh semua yang hadir di ruangan itu kecuali dara yang naik pitam karena merasa dicampakkan.
''iyah mah teruslah berandai-andai, tapi perkenalkan toh namanya nak kristian dan bara kerja di mana dan ceritakan sedikit apa saja yang penting yang membuat kami takjub" ucap ihwal.
''oh iya om, sebelumnya perkenalkan nama saya Kristian prabuwangsa darwis panggil saja kristian om tante saya sebagi direktur di prusahaanya papa saya kira itu saja om tante''
''khemm.. dan perkenalkan juga om tante dan juga dua gadis anda nama saya Bara purnawan darwis saya yang menjalankan perusahan lain cabangnya papah om tante''
Setelah bara dan kristian memperkenalkan diri irma dan ihwal menyuruh Dara dan Citra memperkenalkan diri mereka juga.
''haii tante om nama aku Citra kirana ningsih larasati ihwal panggil citra aja om tante, hehe maaf kalau namanya kepanjangan ngak tau deh mama papa, dan saya masih sekolah di SMA internasional jakarta tante maksih''
Setelah citra memeperkenalkan diri dengan gaya khasnya yang sangat hiperaktiv, cerewet tibalah dara.
''khemm.. saya Dara puspita prabawaningtyas ihwal tente om dan juga tian dan bara..''
''stopp..permisi gadis kecil nama ku kristian jangan panggil saya dengan sebutan tian ataupun kris dan jangan sekali-kali singkat nama saya, saya tidak menyukainya''
''kristian jaga kelakuan kamu lagian kenapa memang dia itu calon istrimu juga toh'
''mahhh pahh memangnya aku harus menikah dulu apa untuk menjadi CEO? Lagian kalau memang kalau mama mau aku nikah tunggu bella dari Amerika dulu''
''bella? Apa maksud anda bella pak darwis bu irma siapa bella, jangan bilang anak anda punya pacar saya tidak suka anda sepertinya merendahkan putri saya'' ucap ihwal marah.
''bukan begitu pak ihwal..begini..''
Sebelum rina melanjutkan ceritanya kristian sudah meninggalkan rumah, sedang bara hanya sibuk menenangkan mamanya dan rina.
--0--
haii kalau suka vote dan commennya yah kalau kalian suka. makasih
![](https://img.wattpad.com/cover/50162905-288-k600973.jpg)
YOU ARE READING
CEO love Doctor
RomanceAku melajukan mobil ku ke perumahan elit dan megah itu, iyah rumah orang tuaku mereka mengajakku makan malam, padahal dikantorku aku lagi sibuk-sibuknya mengurus pengeluaran produk baru prusahaanku. Saat ku lajukan mobilku dan memasukannya ke halama...