Beradaptasi

750 106 2
                                    

PART 4

Di Lokasi Shooting
Pukul 11.00

     Seperti yang Yuki minta shooting diundur ke siang hari dan sekarang semua crew dan pemain sudah bersiap dilokasi termasuk Yuki, hatinya belum sepenuhnya tenang meskipun sudah memastikan keadaan Rizky, masih ada yang mengganggu pikirannya. Tentang bagaimana Rizky akan bersikap pada wanita itu, apalagi mereka akan serumah nantinya.

     Verrell baru saja sampe ke lokasi, Yuki sekilas melihatnya tapi dia memilih mengabaikannya.

     Wajah Verrell benar-benar berbeda dengan tadi pagi yang terlihat begitu bersemangat, sekarang terlihat ada nuansa sedih di wajah tampannya.

     "Oke kita take scene 4 ya." Teriak Sutradara menginformasikan para pemain untuk menghafal dialog dan berlatih sementara crew mempersiapkan setting tempat.

     Yuki focus dengan naskah ditangannya, sesekali dia memperagakan apa yang diucapkannya. Dia memang professional disaat seperti ini, sementara verrell membolak-balik naskah tapi tak ada satupun dialog yang masuk ke otaknya. Dia melihat Yuki yang focus dia jadi merasa tertantang, tapi tetap saja yang ada diotaknya adalah kekecewaannya pada Cinta.

     "Semuanya siap ya, kita mulai take."

     Yuki langsung berdiri dan masuk ke dalam setting tempat yang sudah disediakan, dia melepas kacamatanya, tim make up sedikit mengoleskan bedak ke wajahnya, dia melirik verrell yang tampak gelisah. Tapi dia tak ingin ikut campur dengan kegelisahan verrell itu, lagipula ini saatnya untuk bekerja.

     "CAMERA, ROLL, ACTION!"

     Sinetron mereka kali ini bertajuk cinta segitiga antara tiga sahabat, dan hanya akan ada satu cinta yang menyatu. Rizky, Verrell dan Yuki bersahabat dalam sinetron ini, Yuki mencintai Rizky tapi Rizky mencintai orang lain, sementara dia tak sadar sahabatnya yang satu lagi justru mencintainya. Dia verrell.

     Scene 4 kali ini menggambarkan bagaimana persahabatan antara Mili dan Vito, tokoh yang Yuki dan Verrell mainkan dalam sinetron itu. Setting tempatnya diruangan kelas, mereka sudah siap dengan seragam sma yang mereka kenakan. Mereka mulai berakting.

     "Mil, lo kenapa diem aja ?" Tanya Verrell yang sudah berganti karakter menjadi Vito.

     Mili tak menjawab dia mencoba menyembunyikan air matanya yang hampir jatuh menetes. Meskipun dia menyembunyikannya tapi Vito bisa melihat kesedihannya, dia memegang dagu mili dan menghadapkan wajahnya kearahnya. Verrell menelan ludah menyadari kalau Yuki adalah gadis cantik dibalik pribadi yang dikenalnya sombong itu.

     "Lo nangis? Kali ini kenapa lagi?" Tanya Vito. Ini pertama kali mereka beradu acting dan scene pertama ini justru sudah menuntut mereka memperlihatkan kedekatan dan chemistry mereka, dan mereka terlihat berhasil membangun chemistry.

     "Alex, aku liat dia sama cewek lain." Ucap Mili. Alex adalah tokoh yang dimainkan oleh Rizky.

     Vito menghapus air mata yang sekarang mulai terjatuh ke pipi Mili, dia mengahapusnya dengan lembut dan penuh perasaan. Kali ini Verrell diharuskan memeluk Yuki sebagai tuntutan dari naskah, tapi dia merasa ragu dan canggung. Sutradara melihat kecanggungan itu dan langsung bertindak.

     "CUT" Teriak Sutradara.

     "Verrell kamu harusnya peluk Yuki tadi, kalian coba dulu, baru kita take lagi."

     Verrell menggaruk kepalanya yang tak gatal, dia salah tingkah. Yuki menyadari itu, Verrell lebih junior dibidang acting daripada dia, jadi dia menyadari kalau Verrell masih canggung dengan adegan pelukan yang justru sudah biasa bagi dia.

DESTINYWhere stories live. Discover now