Keegoisan

730 103 1
                                    

Part 6

Di Rumah Rizky
Jam 05.30

     Tadi malam mereka sampai dirumah pukul 01.20 dan mereka langsung tertidur, satu diranjang dan satunya di sofa kamar. Pagi ini Dinda sudah bangun terlebih dahulu, dia malah sibuk mempersiapkan sesuatu untuk dimakan oleh Rizky, orang  yang dia pikir adalah suaminya.

     Dinda ingat kalau Rizky mengatakan hari ini jam 6 pagi dia mulai bekerja, jadi dia sengaja bangun lebih awal.
Dia sudah mempersiapkan air hangat untuk mandi Rizky, dia ke kamar dan membangunkan Rizky dengan lembut.

     "Sayang, bangun, kamu kan jam 6 harus kerja." Ucap Dinda sambil menepuk-nepuk punggung telapak tangan Rizky dengan lembut.

     Rizky langsung bangun ketika mendengar kata bekerja, dia sedikit bersyukur karena kehadiran Dinda dirumahnya bisa membebaskannya dari kebiasaan telatnya.

     "Makasih udah bangunin sayang." Ucapnya. Dia langsung pergi ke kamar mandi tanpa berbasi-basi lagi.

     Rizky sudah sepenuhnya tak berbusana ketika Dinda mengetuk pintu kamar mandi. dia tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

     "MAU APA?" Teriaknya sudah memikirkan hal-hal negative.

     Dinda tak menjawab, dia hanya terus mengetuk pintunya karena dia sama sekali tak berniat menjawab pertanyaan bodoh seperti itu, sudah jelas Rizky melupakan sesuatu saat terburu-buru masuk ke dalam kamar mandi.

     "KAMU YANG BENER AJA SAYANG, INI MASIH PAGI, DAN AKU BURU-BURU."

     "Kamu ngomong apasih, omes deh, orang aku mau ngasihin handuk kamu. Kamu kan masuk ga bawa handuk." Ucap Dinda enteng. Wajah Rizky memerah seperti kepiting rebus, dia terlalu cepat menyimpulkan sesuatu. Dia membuka pintu kamar mandi dengan sedikit celah, tanganya terulur membawa handuk yang sekarang Dinda berikan padanya.

     Dinda pergi kedapur, dia memasak nasi goreng seafood, masakan sederhana yang entah kenapa dia begitu percaya diri untuk memasakannya, seolah dia sudah sangat berpengalaman membuatnya. Selain itu dia juga menyiapkan beberapa buah-buahan segar dan susu putih.

     Rizky tak pernah berlama-lama dikamar mandi, dia hanya mandi seperlunya saja, begitu harum masakan tercium dia sudah berada dikamarnya memandang cermin dan menata rambutnya.

     Harumnya enak nih. Pikirnya, ketika aroma masakan dinda menyapa hidungnya.

     Rizky langsung pergi ke meja makan, sedikit terkesan karena sudah ada menu sarapan pagi lengkap disana, dia jadi bisa mengerti kenapa orang bilang mempunyai istri itu menyenangkan, sekarang dia merasakannya sendiri, meskipun Dinda hanyalah istri pura-puranya.

     "Ini kamu yang masak ?" Tanya Rizky sambil duduk di kursi, Dinda hanya menjawab dengan anggukan kepala, dia langsung menghampiri Rizky dan menyendok nasi goreng ke piringnya, lalu menyerahkannya pada Rizky. Dinda duduk tepat dikursi depan Rizky jadi mereka sarapan saling berhadapan.

     Rizky menyuapkan nasi goreng seafood itu kedalam mulutnya, dia menguyahnya dengan sangat menghayati, rasanya yang enak langsung membuat nyaman lidahnya.

     "Hmmm, enak." 

     Dinda tersenyum senang mendengarnya.

     "Oya, ini ATM aku, pake aja kalo kamu mau belanja." Rizky memberikannya pada Dinda yang semangat menerimanya, sekarang dia benar-benar merasa seperti pengantin baru, dia merasa seperti benar-benar menjadi seorang suami yang memberikan nafkah pada istrinya.

DESTINYWhere stories live. Discover now