"hai nona manis. Sedang apa kau sendirian malam malam begini?" suara lelaki itupun terdengar yang seketika langsung membuat seakan akan jantung ku berhenti berdetak.
matilah kau Barbara dengusku dalam hati.
Aku melirik dari ujung bulu mataku, kulihat pria yang barusan berbicara padaku memakai baju berwarna hitam dan memiliki piercing di bibir dan kupingnya.
Aku memilih untuk mengabaikan pertanyaan lelaki mabuk itu.
"apa kau menunggu bus kota? Sayang sekali nona, tadi kulihat di depan sana bus kota sedang mengalami insiden. lebih baik kita saja yang mengantar mu pulang, bagaimana?" tanya seorang pria yang memakai baju hitam dan memiliki piercing di dekat alisnya.
Lagi. Ku yakin suara ini dari pria yang berbeda melainkan salah satu dari dua temannya entah yang mana.
OH HELL NO. apa mereka gila?
"tidak, terima kasih." jawabku singkat tanpa menengok kearah mereka sedikitpun.
"oh apa kau ingin bersenang senang dulu bersama kami wahai nona cantik?" tambahnya yang berjalan mendekatiku dengan seringaian yang tak ku sukai.
Tubuhku membeku.
Kau benar benar akan berakhir malam ini Barbara.
Aku berusah berjalan menjauh dari mereka tetapi sebuah tangan besar mencekat tanganku.
"kau mau kemana sayang? Jangan terburu buru seperti itu. Bersenang senanglah dengan kami. Ku jamin kau akan menyukainya." Ucap lelaki yang mempunyai piercing di bibir dan kupingnya.
Kau gila? Lihatlah saja penampilan mu. Sangat mengerikan. Kau fikir aku wanita apa yang ingin pergi bersama laki laki tak beres seperti kalian.
"tidak terimakasih. Kumohon lepaskan tangan ku sekarang, atau aku akan---" belum aku menyelesaikan omonganku, aku mendengar suara lelaki yang sedikit nyaring dan tidak berat seperti suara sebelumnya.
"sudahlah lepaskan saja wanita itu." Ucapnya dingin.
Kulihat laki laki itu. Dia memakai baju biru gelap tak berlengan yang mengekspos tattoo di lengan kanannya itu. banyak sekali tatto tetapi hanya ada satu tatto yang sangat mencolok, seperti sebuah kepala rusa yang terdapat lambang love ditengah tengah tanduk rusa tersebut.
Oh tuhan terima kasih. hatiku berteriak kegirangan saat mendengar kata kata dari mulutnya yang terdengar seperti sebuah pembelaan.
"oh c'mon tommo. bagaimana bisa kau ingin melepaskan malaikat secantik ini." cih, suara menjijikan itu lagi.
TIN TIN TIN

KAMU SEDANG MEMBACA
Dilemma.
FanfictionWARNING! 17+ This weird book will be contains sexual scenes, mature content, and harasshing words. If you underage, please be a wise riders. and If you don't like this book, don't harsh comment! thx. Pernahkan kalian sehancur ini? Berada pada kete...