Chapter 9

311 22 4
                                    

*FLASHBACK ON*


Aku menghampiri Zayn yang sedang mengobrol dengan Will.


"Zayn apa urusanmu dengan Will sudah selesai?"


"Ku rasa sudah barb. Kau ingin pulang sekarang?"


"Iya, apa kita bisa pulang ke rumah mu sekarang? Perutku terasa sakit."


"Mengapa tiba tiba seperti ini? Apa perlu kita ke rumah sakit atau mencari apotek untuk membeli obat mu?"


"Tidak perlu Zayn, aku hanya ingin istirahat. Sakit perut ini hanya karena hari ini hari pertama ku pms."


"Oh pantas saja. Kalau begitu kami pulang dulu ya Will." Ucap Zayn yang langsung berjabat tangan dengan Will.


"Tak apa kan Will? Aku akan berkunjung kesini lagi lain waktu. Terimakasih atas gaun indah rancagan mu itu." Ucap ku yang langsung memeluk Will akrab.


"Tentu barbz. Aku sangat senang dapat membantu kalian. Pulanglah, get well soon barb!" Ucap Will.


"Kami juga sangat senang dapat bekerja sama dengan mu Will. Aku akan mentransfer uang nya nanti sore." Ucap Zayn yang langsung menarik tanganku ke dalam genggaman nya dan langsung berjalan keluar.


Sepanjang perjalanan aku tidak berbicara sama sekali dengan Zayn. Aku sedang menahan rasa sakit yang sedang melanda perut ku saat ini. Persetan dengan hari pertama pms. Selalu saja seperti ini.


"Barb apa kau baik baik saja? Kau terlihat pucat." Tanya Zayn yang memecahkan keheningan.


"Perut ku sangat sakit Zayn. Bisakah kau mempercepat laju mobilmu? Aku ingin cepat cepat merebahkan tubuhku ke kasur."


"Tentu sayang. Apa kau ingin ku belikan sesuatu? Ice cream? Coklat? Atau kau sedang menginginkan apa?"


Lihatlah Zayn begitu so sweet bukan? Aku selalu suka dengan caranya memperlakukan ku di setiap waktu.


"Tidak Zayn aku tidak menginginkan apapun. Aku hanya ingin beristirahat dan ditemani oleh mu."


"Benarkah? Kalau begitu dengan senang hati aku akan menuruti keinginan mu princess."


Ucap Zayn yang langsung mengelus pipiku lembut. Dan aku hanya membalasnya dengan senyuman terbaik ku. Betapa beruntungnya aku dapat memiliki calon pendamping hidup seperti Zayn.


Tak terasa saat ini kami sudah sampai di depan rumah Zayn. Pria ku ini langsung turun dari mobilnya lalu berlari kecil kerah pintu mobil di sampingku dan membukakannya untuk ku.


Ketika aku turun dari mobil dan ingin berjalan ke dalam rumah Zayn menghalang ku.


Dilemma.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang