Chapter 7

304 29 5
                                    

Sudah pukul tujuh pagi dan aku bergegas untuk pergi menuju kampus. Aku akan berangkat lebih awal karna ingin sarapan di cafeteria terlebih dahulu seperti biasanya. Terkadang aku kesal dengan diriku sendiri karna tidak bisa memasak. Ku harap nanti aku mendapatkan kan pria yang pandai memasak dan bisa mengajariku.eh?


Sepanjang perjalanan aku memikirkan Niall. Semalam aku meninggalkan nya tidur begitu saja saat ia sedang bercerita yang seingatku diasedang membuat sebuah lelucon. Tapi sungguh aku benar benar tidak berniat untuk meninggalkannya tidur. aku hanya benar benar merasa lelah saat itu. Aku akan meminta maaf padanya nanti.


waktu menunjukan pukul 07:45 saat aku tiba di TCD. Aku langsung melangkahkan kakiku ke cafeteria dan langsung memesan santapan breakfastku pagi ini.


Saat aku sedang memakan makananku aku melihat pria berambut blonde itu melambaikan tangannya padaku dan berjalan mendekat ke arah ku. Tumben sekali Niall pagi pagi seperti ini ke cafeteria, biasanya dia langsung duduk manis di bangku kelas sambil membaca bukunya itu.


"Hai Ni, tumben sekali kau ke cafeteria pagi pagi seperti ini." Ucapku ketika dia sudah berada tepat di hadapanku dan langsung menarik bangku yang ada di depanku.


"Hai barbz. Ya aku hanya ingin mencari suasana baru. Terkadang aku merasa bosan dengan membaca buku." Paparnya dengan sedikit tertawa.


"Hahaha akhirnya kau menyadari bahwa membaca buku itu hal yang sangat membosankan, apa lagi jika sering membacanya seperti yang kau lakukan tiap harinya."


"Tapi aku tetap senang membaca buku. Aku kesini hanya ingin memastikan apa kau sudah datang dan sudah sarapan atau belum. Ternyata benar bukan kau pasti sudah berada disini dan memakan sarapanmu."


"Haha tentu Ni, aku akan menyempatkan waktu ku sebelum memasuki kelas untuk breakfast di cafeteria ini. Itupun jika aku tidak kesiangan."


"Bagaimana bisa kau kesiangan? Kau saja tidur begitu cepat barbz."


Ujarnya kali ini yang ku yakini sedang menyindirku yang tadi malam meninggalkan dia tidur.


"Hm maaf Ni aku tidak bermaksud untuk meninggalkan mu di telfon semalam begitu saja. Sungguh aku merasa sangat lelah dan memang sebenarnya aku sudah mengantuk, tapi aku tidak enak jika harus mengatakannya padamu."


"Hahaha lihatlah mukamu barbz, sangat menggemaskan saat panic seperti itu. Tidak apa sungguh, aku tidak mempermasalahkan nya sama sekali. Malah aku senang saat kau tertidur semalam, kau terdengar sedikit mendengkur dan dengkuranmu sangat mengemaskan barbz asal kau tahu itu."


Badanku melemas seada adanya. Apakan Niall serius dengan perkataanya tadi? Ku harap tidak.


"Apa kau bilang Ni? Tidak mungkin aku mendengkur." Ucapku membantah tak percaya.


"Untuk apa aku berbohong Barbara hahaha"

Dilemma.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang