-Barbara's POV-
Pagi ini aku terbangun dengan keadaan yang sangat baik. Aku merasa sangat siap menjalan hari kedua kuliah ku ke TDC. Aku teridur sangat lama. Bayangkan saja kurang lebih aku tertidur selama 10 jam. Selelah itu kah aku?
Aku langsung menuruni kasurku dengan semangat untuk bersiap siap ke kampus. Akan ku pasti hari ini aku tidak akan telat memasuki kelas pertama ku. Bahkan aku berniat untuk menyempatkan breakfast dan meminum coffe dahulu di cafeteria sebelum memulai kelas pertamaku.
Kini aku sudah berada di TCD tepat pukul 08.00, itu berati aku masih mempunyai waktu 30 menit untuk menyempatkan breakfast di cafeteria. Aku memilih sandwich dan coffe milk sebagai menu breakfast ku pagi ini. Bisa dibilang kalu aku ini pecinta coffe.
Setelah aku menghabiskan sarapanku, aku memilih untuk masuk ke kelas lebih awal dan membawa coffeku yang belum habis ku minum. Aku berjalan sambil melihat handphoneku yang mendapat notif dari twitter ku yang sepertinya sebuah direct message dari temanku yang berada di Bradford.
Baru ingin aku mengetik password pada handphone ku aku merasakan sesorang menabrak pundakku yang mengakibatkan bajuku terkena tumpahan coffe.
BRUG
Aku langsung menatap baju bewarna baby pink ku yang terkena tumpahan coffe. Memang tidak banyak. Tetapi aku paling tidak bisa mengenakan baju yang terkena noda atau semacamnya. Itu membuatku jadi tidak percaya diri. Aku berusaha untuk menahan emosiku pada orang yang baru saja merusak mood ku pagi ini.
"berhati hati lah kalau berjalan, lihatlah baj---" belum selesai aku meluapkan kekesalanku kepada orang itu, aku lagsung diam mematung. Cara?
"ya tuhan sungguh maafkan aku,aku tadi sedang terburu bur--- Barbara?" tanyanya kaget ketika melihat ternyata aku orang yang telah ia tabrak.
"maafkan aku barbz, sungguh aku tidak sengaja menabrak mu. Aku hanya sedang mengejar dosen pembimbingku. Biar aku bantu membersihkan baj---" tambahnya yang langsung ku potong.
"tak apa cara sungguh. Aku bisa membersihkannya di kamar mandi nanti. Aku harus segera pergi." ucapku yang masih kaget karna tak ku sangka aku benar benar bertemu dengannya di TCD.
Aku langsung melangkahkan kakiku secepat mungkin meninggalkan cara di belakangku.
"barbz, tunggu!" kudengar teriakan cara dibelakangku. Ku hentikan langkahku dan memilih untuk menoleh ke arahnya.
"yaa?" jawabku singkat tetapi tetap menjaga nada bicaraku.
"bisa kah kita mengobrol sebentar setalah kelas terakhir selesai?" tanyanya yang terdengar seperti nada tidak enak pada ku.
Mengobrol? Apa yang ingin dia bicarakan padaku? Mengapa perasaanku menjadi sedikit tidak enak seperti ini? Apa cara akan menanyakan hubungan ku dengan zayn? Apa dia ingin memberitahuku kalau dia telah member tahu zayn jika sekarang aku berada di Ireland? Segudang pertanyaan memenuihi fikiranku saat ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dilemma.
FanfictionWARNING! 17+ This weird book will be contains sexual scenes, mature content, and harasshing words. If you underage, please be a wise riders. and If you don't like this book, don't harsh comment! thx. Pernahkan kalian sehancur ini? Berada pada kete...