Part 9

11.9K 714 2
                                    

Banyu mengajak Shinta bertemu untuk menjelaskan semua situasinya, mulai dari ide mamahnya untuk menjodohkannya dengan Shita sampai niat Banyu yang memang ingin mengenal Shinta lebih dekat. Awalnya Shinta merasa marah karena merasa ditipu tapi Banyu berhasil menjelaskan dan memberi pengertian pada Shinta.

"masih marah?" tanya Banyu pada Shinta saat perjalanan pulang. Shinta hanya diam tidak menanggapi, sampai akhirnya Banyu meraih tangan Shinta dan sedikit meremasnya yang berhasil menarik perhatian Shinta.

"tau males" ucap Shinta singkat sambil memperhatikan punggung tangannya yang tiba tiba di kecup Banyu.

"di jalan tau, ngapain sih" ucap Shinta panik karna debaran jantungnya yang tiba tiba meningkat. Banyu menepikan mobilnya dan melepas seatbelt lalu menghadap Shinta.

"kamu bilang mau nyoba, kok masih gitu?aku salah?" tanya Banyu pada Shinta. Shinta telah memutuskan akan mencoba menjalani hubungan dengan Banyu setelah mendengar penjelasan Banyu tadi.

"enggak, cuma masih mikir aja, udah ayo jalan, nanti kemaleman" ucap Shinta dengan nada lebih bersahabat dari pada tadi dan berhasil membuat Banyu sedikit tenang, Banyu tidak akan memaksa dan mendorong Shinta terlalu keras, Banyu memiliki prinsip 'alon alon asal kelakon'.


---0o0---

Banyu punya kegiatan baru sekarang, dia selalu menyempatkan diri makan siang bersama Shinta dalam rangka 'pedekate', seperti sekarang ini, mereka berdua tengah makan siang di salah satu restoran italia dekat kantor Banyu.

"kamu gak bosen ketemu tiap hari?" tanya Shinta pada Banyu yang sedang memperhatikan buku menu. Banyu hanya menggeleng lalu memanggil waitress untuk memesan,Shinta memilih menu yang sama dengan Banyu untuk mempersingkat waktu.

"kamu kenapa sih ngeliatin terus?kamu baru sadar ya klo aku ganteng?" tanya Banyu usil pada Shinta.

"aku heran aja, kenapa aku mau sama om om kayak kamu ya?sebenernya aku lagi mikir apa yang bikin aku bilang iya kmaren?" balas Shinta dengan nada serius.

"kamu serius?aku gak maksa kok beneran, jadi selama ini kamu masih ragu" jawab Banyu panik.

"becanda, serius banget sih" jawab Shinta sambil tersenyum.

Banyu memang belum pernah membuka hati untuk wanita lain setelah kematian isterinya dan sekarang setelah memutuskan membuka hati, ia benar benar sudah jatuh cinta pada Shinta yang membuatnya ingin memiliki Shinta seutuhnya. Sering terselip pertanyaan, bagaimana jika Shinta masih ragu dengannya?atau bagaimana jika Shinta hanya merasa kasihan padanya, melihat Shinta memang memiliki karakter yang ramah dan supel pada orang lain.

Selesai makan siang Shinta pamit pada Banyu karna Shinta membawa mobil sendiri kali ini.

"kenapa sih?ada masalah?" tanya Shinta bingung dengan ekspresi Banyu saat ini.

"aku lagi mikir, gimana cara bilang sama Adia ya?aku mau kita serius, aku mau melamar kamu secara resmi" ucap Banyu serius.

Shinta yang mendengar ucapan Banyu kini paham dengan perasaan Banyu yang sebenarnya.

"kamu butuh bantuan aku?atau aku aja yang bilang sama Adia, gimana?" jawab Shinta mengingat 'pedekate' Shinta dengan Adia cukup intens juga belakangan ini, dan membuat Shinta sedikit memiliki kepercayaan kalau ia bisa meyakinkan Adia.

"aku aja yang bilang sama Adia, biar Adia gak kaget, aku akan pakai 'cara halus' " balas Banyu dengan senyum diwajahnya yang berhasil meyakinkan Shinta.


Adia's WantsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang