Part 10

11.5K 673 0
                                    

Banyu memikirkan berbagai cara, kata dan waktu yang tepat untuk bertanya pada Adia, Banyu ingin Adia mengerti, walaupun akan sulit memberi penjelasan nanti.

Weekend tiba dan Banyu memutuskan akan mengatakan semuanya pada Adia hari ini.

"hay sayang" ucap Banyu saat masuk ke kamar Adia.

"hay papah ganteng" balas Adia sambil menyisir rambut panjangnya yang baru saja dikeramas pagi ini.

"papah mau ngomong boleh?"

"boleh donk" balas Adia sambil duduk di tempat tidurnya dan menunggu apa yang akan dikatakan papahnya.

"Adia sering kesepian gak?" tanya Banyu pelan.

"enggak kok, kan Adia punya banyak temen"

"klo dirumah kesepian gak?"

"enggak juga, kan ada eyang uti, eyang kung sama tante laras"

"menurut Adia, tante Shinta itu gimana sih?baik gak?" tanya Banyu hati hati sambil mengukur reaksi Adia.

"baik kok, cantik terus pinter bikin kue lagi" jawab Adia jelas.

"Adia mau gak punya mamah?" ucap banyu perlahan.

"kan Adia udah punya mamah" jelas Adia.

"iya sih, tapi kan mamahnya Adia gak di sini, mamah gak bisa bantuin Adia ngerjain PR, atau nemenin Adia main" jelas Banyu.

"kan ada yang lain yang bisa bantuin Adia bikin PR sama main"

"kalau tante Shinta jadi mamahnya Adia, gimana?"

"GAK MAU"teriak Adia yang berhasil membuat Banyu terkejut bukan main.

"ADIA GAK MAU PUNYA MAMAH, MAMAH ADIA CUMA SATU,PAPAH JAHAT" Adia kembali berteriak histeris seolah olah melihat hantu sambil menangis menjerit yang membuat Banyu terkejut dan membeku melihat reaksi Adia.

Laras yang mendengar teriakan Adia segera berlari ke kamar Adia dan menenangkan keponakannya itu, sementara Banyu "diusir" sementara dari kamar Adia.

Mamah dan papah tidak bertanya apapun pada Banyu saat melihat Banyu keluar dengan wajah terkejut dan bingungnya itu. Mereka menunggu Laras yang sedang menenangkan Adia di kamar. Sekitar 30 menit Laras akhirnya datang ke ruang keluarga.

"Adia histeris, dia terus nangis sambil bilang gak mau punya mamah baru. Adia pikir mamah baru itu jahat, karena sudah mengambil posisi mamahnya saat ini. Adia sepertinya sudah menanamkan dipikirannya bahwa mamahnya itu ada dan ia tidak butuh orang lain untuk peran itu, walaupun mamahnya tidak pernah hadir secara fisik di hadapannya" jelas Laras.

"ini salah Banyu. Banyu selalu bilang sama Adia klo mamahnya selalu ada di dalam hatinya, selalu mendoakan kita dari tempat yang jauh, selalu tau perasaan Adia. Banyu gak nyangka justru itu jadi bumerang buat Banyu sekarang" ucap Banyu sedih.

"bukan salah kamu ataupun Adia, mungkin butuh waktu yang lebih tepat nanti" jelas mamah.

"Banyu gak akan bertanya lagi sama Adia. Banyu gak mau liat Adia histeris seperti tadi. Banyu gak akan nyakitin Adia lagi" setelah berkata itu Banyu kembali ke kamar Adia dan melihat puteri kecilnya sedang tidur dengan wajah yang tidak tenang, melihat itu membuat Banyu semakin sakit karena Banyu tau benar alasannya.

"maafin papah ya sayang" ucap Banyu sambil mengecup kening Adia dan ikut berbaring di sebelahnya sambil mengusap punggung Adia.


---0o0---

Entah berapa lama Banyu tertidur, saat membuka mata ia hanya sendiri di tempat tidur Adia. Banyu segera bangun dan mencari Adia yang ternyata sedang di taman belakang memberi makan ikan bersama dengan Laras.

"Adia sudah baik baik saja, papah, mamah dan Laras sudah berhasil menenangkannya, sebaiknya kamu cuci muka dan pasang wajah ceria di depan Adia, nanti malam kita lanjutkan kembali pembicaraan ini" jelas papah pada Banyu.

"iya pah, makasih pah" jawab Banyu lalu ia pergi mencuci muka dan menemui Adia.
Benar kata papah, Adia sudah kembali ceria walaupun Banyu tau ada hal yang mengganggu Adia, tapi Banyu memutuskan tidak bertanya apapun pada Adia, biarlah mereka menikmati waktu bersama saat ini, untuk hal lain, nanti Banyu yang akan mengatasinya sendiri, itu pikir Banyu.


---0o0---

Malam harinya Banyu membicarakan masalah tadi pagi dengan mamah, papah dan Laras. Mereka meyakinkan Banyu jika mereka benar benar bisa membuat Shinta diterima oleh Adia, walaupun akan memakan sedikit waktu, tapi Banyu tetap pada pendiriannya yang semalam setelah melihat Adia histeris, Banyu memutuskan akan mundur dan mengakhiri semuanya dengan Shinta.


Adia's WantsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang