Shinta kini tinggal berdua dengan Banyu sementara Laras pergi ke luar dengan alasan membeli kopi.
"Shinta mau minta maaf sama mas Banyu, Shinta seharusnya bisa ada di samping mas Banyu waktu cerita sama Adia tentang hubungan kita, mungkin Adia akan mengerti" Ucap Shinta memulai percakapan.
Banyu menepuk pinggir tempat tidur memberi isyarat pada Shinta agar duduk di sana, Shinta segera pindah dan Banyu menaiki posisi tempat tidurnya, sehingga kini posisi mereka sejajar sama duduk.
"kamu gak salah, aku yang gak bisa lihat situasi dan mengerti Adia, maaf aku memutuskan semuanya secara sepihak tanpa member alasan yang jelas, sebenarnya Adia histeris waktu aku mulai menceritakan hubungan kita" jelas Banyu sambil mengambil jeda sejenak mengukur reaksi Shinta.
Banyu terus menceritakan kronologis kejadiannya dan Shinta mendengarkan dengan seksama, walaupun terkadang mengernyit mengetahui fakta yang baru ia ketahui itu.
"tapi tadi, kayaknya Adia baik baik aja deh waktu liat Shinta, apa Shinta yang salah?" tanya Shinta penasaran dengan sikap 'bersahabat' Adia tadi.
"mas juga heran kenapa Adia biasa saja, mas sempat takut Adia akan marah sama kamu atau malah ngusir kamu, tapi dia kelihatan baik baik saja, nanti mas tanya ke mamah deh"
Setelah berbicara mengenai hubungan mereka, banyu dan Shinta memutuskan tetap berhubungan baik, sambil melihat situasi dan keadaan. Sikap Adia yang terlihat baik membuat Banyu berifkir kembali tentang hubungannya dengan Shinta.
___0o0___
Tiba di rumah, mamah Banyu mengajak Adia mengobrol sambil menemani Adia di kamarnya sejenak hingga Adia tidur nanti.
"Adia besok boleh ke rumah sakit kan uti?" tanya Adia sambil merapatkan selimutnya.
"Boleh tapi sepulang sekolah seperti pesan papah tadi" mamah Banyu berfikir sejenak untuk bertanya soal Shinta. "tadi cake dari tante Shinta enak yah" pancing mamah Banyu perlahan mengukur reaksi Adia.
"iya, Adia suka, tante Shnta juga baik" jawab Adia biasa.
"Adia gak marah sama tente Shinta?"
"enggak" balas Adia sambil menguap dan menggelengkan kepalanya.
Mamah Banyu yang masih penasaran dengan jawaban Adia memilih diam, melihat Adia sudah terlihat mengantuk dan besok harus bersekolah, jadi malam ini mamah Banyu memutuskan untuk menyimpan semua pertanyaan untuk Adia besok.
___0o0___
Sepulang sekolah Adia diajak pulang ke rumah dahulu sebelum ke rumah sakit, dengan alasan berganti baju juga mengerjakan PR serta makan siang sebelum menjenguk papahnya.
"Adia kok gak marah sama tante Shinta kemarin?" tanya mamah Banyu sambil menyuapi Adia.
"Adia udah gak marah kok uti, soalnya mamah bilang klo tante Shinta itu baik dan sayang sama Adia juga papah jadi Adia gak akan marah lagi sama tante Shinta deh" jelas Adia yang berhasil membuat mamah Banyu tertegun dengan jawaban Adia.
"mamah?mamah Adia?"
"iya mamah Adia yang udah meninggal, malem malem pas papah pulang kerja Adia lihat papah ngomong sama uti klo papah sayang sama tante Shinta tapi papah bingung soalnya Adia gak mau punya mamah baru, nahh terus Adia masuk aja ke kamar" ucap Adia lalu menelan makanan yang dimulutnya dan kembali melanjutkan ceritanya. "Adia berdoa sebelum tidur semoga papah bisa bahagia soalnya Adia liat muka papah sedih banget uti, eh terus pas Adia bobo ketemu mamah bilang gitu deh" jelas Adia sambil menatap eyang utinya.
"ya ampun" mamah Banyu hanya bisa mengucapkan itu lalu memeluk cucu nya sambil memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan karena telah memberi jawaban bagaimana kelanjutan hubungan putranya melalui cucu tersayangnya.
"jadi sekarang Adia setuju klo tante Shinta jadi mamah Adia?" tanya mamah Banyu setelah melepas pelukannya.
"mau klo tante Shinta tetep baik sama Adia" jelas Adia sambil melanjutkan kembali makan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Adia's Wants
RomantikCerita pertama yang Aku publish di wattpad, semoga bisa meramaikan dan mewarnai pembaca wattpad. Dasar cerita yang standar tentang cinta, tapi gak melulu buat pasangan, ada cinta cinta lain yang bisa mewarnai hidup. selamat membaca, semoga suka....