Aku adalah anak dari dua bersaudara. Ya, hanya aku dan Dylan. Kami dilahirkan di keluarga yang biasa saja, tidak terlalu kaya raya. Mom adalah seorang bartender di Los Angeles, ia sangat jarang sekali pulang. Lagi pula ia sudah memiliki keluarga baru disana dengan lelaki tua bernama Bart. Sementara Dad, adalah pejudi ternama di setiap kasino. Namanya Rupert Willington, ia asli Nevada, Las Vegas. Ia sangat menyayangi aku dan Dylan. Aku tahu itu. Setiap bulan setidaknya sekali dalam sebulan, ia pasti pulang ke rumah menemui kami. Berbagi cerita kasino-nya dan memberi kami uang yang sangat banyak.
Sementara Dylan adalah kakak laki-laki terbaik di dunia. Aku rasa aku mencintai kakak ku sendiri. Ia yang selalu ada denganku di setiap masa. Saat Mom pergi ke L.A., saat Dad menjadi depresi dan semuanya. Dan aku, ah, kau sudah tau banyak tentangku.
Peep peep, Tina sengaja membunyikan klaksonnya agar semua orang di sekolah melihat kami. Kami turun dari Cadillac milik Tina dan memasuki area sekolah. Ini seperti panggung untukku setiap harinya. Aku bodoh di segala pelajaran, walaupun aku hanya memasuki 3 kelas. Aku tak ada niat sama sekali untuk sekolah. Bahkan Mom yang bergelar sarjana kuliner saja berakhir menjadi seorang pramusaji malam.
Semua mata memandang kami. "Minggir, bodoh!" Kata Olivia mendorong anak anak yang menghalangi jalan kami. Ya, Olivia adalah badgirlnya. Bahkan jujur, akupun segan padanya.
Semua anak-anak di sekolah menatap kami. Dan muncul lah si nasty dirty bitchy Gina dan teman-temannya. Mereka adalah geng lainnya di sekolah ini. "Oh, hai wanita jalang." Kata Gina mengunyah permen karetnya. "Mana ada wanita jalang teriak wanita jalang?" Tanya Olivia sinis.
"Oops, maaf. Sepertinya kalian belum tau, aku punya permainan untuk kalian. Salahsatu dari kalian yang dapat mendapatkan si anak baru, kalian akan dapat snicker dari Paris yang baru saja Papa ku belikan untukku." Kata Gina. Anak baru? Anak baru yang mana? Batinku. "Baiklah, salah satu dari kami akan menjadi pacarnya. Dan jika kami kalah, kami akan menjemur diri kami di lapangan sekolah." Tutur Olivia. "Olive apa kau gila?!" Kata Eva.
"Tenang saja, apa sulitnya mendapatkan si anak baru?" Kata Olivia dengan matanya yang sinis. Hey, apa disini hanya aku yang tidak tahu siapa anak barunya? Batinku. "Oke, selamat bertemu lagi, wanita jalang!" Kata Gina berjalan melewati kami.
"Hey, apa disini hanya aku yang tidak tahu siapa anak barunya?" Tanyaku kebingungan. "Oke, baiklah, gadis-gadis. Aku tidak ingin mengikuti tantangan itu. Kau tahu aku masih pacar Alex jadi aku tak bisa selingkuh darinya." Ujar Tina. "Oke, keringanan untuk Tina. Dan sisanya, Aku, Eva dan Ash akan berusaha mendapatkan si anak baru itu. Dengan cara apapun, sampai salah satu dari kita menjadi pacarnya." Kata Olive. "Olive, bahkan aku belum tahu siapa anak barunya," kataku.
Mereka hanya melanjukan berjalan-jalan, ya aku ikut saja. Dengan suatu pertanyaan memenuhi pikiranku, yang mana anak baru itu? Apa hanya aku yang tidak mengenalnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
JESSE (because a boy like you is impossible to find)
Teen Fiction"Ashley, lihat itu Jesse." Katanya menganga. Aku melihat ke arah kanan. Ia berdiri disitu, dengan gayanya yang serba jeans membuatnya terlihat seperti badboy. Ditambah kacamata hitam yang ia kenakan dan rokok yang diapit oleh kedua bibir merah muda...