Bagian 2

8.7K 345 12
                                    

Naruto selama-lamanya milik Om Mashasi Kishimoto
Saya hanya pinjam chara nya saja

28 Maret
Hari ulang tahun Sakura pun tiba, hari ini orang tua, kakak dan sahabat-sahabatnya menyiapkan pesta untuknya. Sepulang sekolah Sakura pun sengaja diajak Hinata dan Tenten pergi keluar. Sasuke, Naruto, dan Sai langsung ke rumah Sakura untuk menyiapkan kejutan.

"Hoi Teme, apa yang akan kau berikan untuk kado Sakura-chan?" tanya Naruto pada Sasuke.

"Ck, aku tak tau dobe. Kau sendiri?" Sasuke balik tanya ke Naruto.

"Rencananya aku mau kasih kado boneka panda. Kan Sakura-chan suka panda. Menurutnya panda itu menggemaskan" ucap Naruto.

"Lalu apa bedanya dengan Sasori-nii? Bukankah dia juga lucu dan menggemaskan" kata Sai dengan tampang watadosnya dan sambil memegang balon yang baru saja ditiupnya.

"Hahahahhaa...benar juga kau. Sasori-nii sangat imut. Bahkan bayi saja kalah" kata Naruto terbahak bahak karna membayangkan Sasori tidur di ranjang bayi sambil memegang botol bayi. Sementara Sasuke hanya tersenyum tipis saja.

"Sepertinya ada yang menyebut namaku?" tiba-tiba Sasori muncul dari arah dapur.

Naruto dan Sasuke melirik Sai. Yang dilirik cuma menampilkan senyum gajenya saja.

"Ya sudah, mungkin hanya perasaanku saja. Ini minum dulu" kata Sasori sambil meletakkan minum di meja yang ada di taman belakang rumahnya.

Di tempat lain

"Sakura, kau itu beruntung ya bisa dekat dengan trio tampan di sekolah kita" kata Tenten.

"Bukan tampannya yang membuatku merasa beruntung. Tapi perhatian mereka padakulah yang membuatku merasa sangat beruntung punya sahabat macam trio lestari itu" balas Sakura.

"Dan salah satu dari sahabat tampanku itu udah kecantol sama Hinata, ya kan Hinata?" goda Sakura pada Hinata. Yang digoda pun mukanya sudah memerah bak kepitik rebus dan cuma mengangguk saja.

"Saku, kau kan sudah 17 tahun apa kau tak ingin menyusul Naruto dan Hinata?" tanya Tenten dengan polosnya yang membuat wajah Hinata makin merah.

"Haha, kau ini Tenten. Aku belum berpikir punya pacar" jawab Sakura dengan meninju pundak Tenten pelan.

"Kau ini, banyak yang suka padamu kan Saku. Lagi pula hidupmu juga dikelilingi cowok-cowok tampan yang pacarable" imbuh Tenten.

"Benar kata Tenten-chan. Bahkan Sasuke dan Sai sangat memperhatikanmu" Hinata setuju pada pendapat Tenten.

Memang selama ini banyak laki-laki yang suka pada Sakura namun selalu ditolak dengan alasan belum ingin pacaran karna mau fokus sekolah dulu. Terakhir kali ia menolak Kiba yang merupakan fan boynya

"Sungguh aku belum terpikir untuk pacaran" ucap Sakura. "Kita pulang yuk, aku capek" ajak Sakura.

"Tunggu dulu Sakura-chan. Aku masih ingin membeli sesuatu" kata Hinata untuk mencegah Sakura pulang karna belum mendapat kabar dari Naruto surprisenya sudah siap atau belum.

"Huh..baiklah" ucap Sakura pasrah. Tenten hanya terkekeh saja.

Kembali lagi ke kediaman Haruno

"Ah, akhirnya kuenya matang juga" ucap Sasori sambil mengeluarkan kue dari oven. Sasori memang sengaja membuat kue tart sendiri untuk Sakura. Dia berhari-hari kursus membuat kue dengan Mikoto, ibu Sasuke atas saran Itachi kakak Sasuke yang merupakan sahabatnya.

"Biar kubantu menghiasnya Sasori-nii" kata Naruto.

"Apa dekorasinya sudah selesai?" tanya Sasori.

Between Them (Sai x Sakura x Sasuke)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang