"Cewek udiik... Udik, udiik..." Dakiya setengah bersenandung menyebut kata iu ketika masuk rumah.
"Ki, lo sakit?" tanya Ega yang menyambutnya di ruang tamu.
"Nyanyi-nyanyi ga jelas gitu.""Gue nggak sakit kakak... Otak gue rada miring. Tadi ditoyor sama Tania," keluh Dzakiya.
Ega mengangkat bahu dan memilih untuk menyapu rumah. Ia cemberut melihat Dzakiya meletakkan tasnya begitu saja di sofa.
"Dzakiya..." tegurnya.
Dzakiya menoleh, cengengesan kemudian.
"Hehe, iya ntar gue simpen.""I'M HOME....!!!!" terdengar teriakan Tania.
Dengan langkah riang, cewek itu memasuki rumah diikuti Fathan yang menutup telinganya."Dzakiya, lo kok tega ninggalin gue begitu aja, sih? Pusing gue berduaan sama si Tania, bikin gendang telinga gue serasa hampir pecah," keluh Fathan dengan wajah memelas.
"Curhat, oyy..." reply Tania yang langsung menarik tangan Dakiya ke lantai dua.
>>>>>>>>>>>>>>>>
"Mak comblang belom ngelakuin apa-apa," ucap Tania.
"Mak comblang? Haha," Dzakiya tertawa datar.
"Lo kira bisa sekejap saja, gitu? Butuh waktu, kaliii...""Kan, gue udah ngasih waktu se-bu-lan. Dengan sanksi penyitaan kamar besar lo seandainya dalam waktu sebulan lo gak bisa selesai."
"Jangan berandai-andai, cantik. Ntar gue bilangin abang Fathan," ancam Dzakiya tegas.
"HAAAAA... Abang Fathan? Cieee, cie, cieee..." goda Tania begitu mendengar kalimat dari bibir Dzakiya.
"Iya, abang lo, kan? Tapi dia bakalan belain gue dan marahin lo kalo tau permainan taruhan ini."
"Dia gak tau permainan apa-apa selain puzzle 500 pieces," ungkap Tania dengan tenangnya.
"Tapi dia bakalan tau permainan taruhan lo. Kalau gue kasih tau," bantah Dzakiya.
"Hmm, permainan kita, maksudnya?" Tania menatap sinis.
"Kalau lo berani bilang Fathan, gue loakin semua buku di kamar lo," Tania mulai mengancam."Ancaman lo basi," Dzakiya memberengut. "Lupa dimasukkin ke kulkas, ya?"
"Iya gue lupa," jawab Tania cuek. "Lagian kulkasnya gak cukup."
Mereka berpandangan. Tersenyim geli, dan...
"Pokoknya lo harus mulai, besok."
Dzakiya cemberut lagi.
======================
"Tan, kalo gue minta bantuan orang lain gimana?" tanya Dzakiya ketika mereka duduk bersama untuk makan malam.
Tania menoleh. Ia berpikir sebentar.
"Hmm... Tergantung siapa orangnya, sih. Terserah lo aja."
Dzakiya mengangguk-angguk. Ia kemudian melirik ke arah Fathan dan Ega yang menatap mereka dengan tatapan bertanya-tanya.
Rupanya, Tania juga memperhatikan kedua cowok itu. Dengan wajah malas, dia berujar dengan keras seolah sedang berbicara sendiri.
"Sorry, harusnya nggak usah KEPO soal urusan orang lain, ya? Pun cowok nggak usah KEPO soal urusan cewek."
"Gue nggak KEPO, Tan," ucap Ega seraya mrngambil buah pencuci mulut dari keranjang buah di depannya.
Tapi Fathan, dia malah semakin menunjukkan rasa KEPOnya terang-terangan. Dengan tatapan tanya supermenjengkelkan, ia bertopang dagu di atas meja dan menatap Dzakiya dan Tania secara bergantian.
"Than, lo mau mata lo dicolok?" tanya Dzakiya yang tidak bisa menahan rasa geregetannya.
"Jahat amat," celetuk Ega. Ia melemparkan sampah apel ke tempat sampah. Dan masuk! Ia tersenyum kemudian.
"Sejahat apapun Dzakiya, adiknya Edgar Prawirya yang paling cantik itu tetep jadi pujaan gue," Fathan bicara dengan gaya (sok) puitis romantis kayak kucing lagi pipis... Eh?!
"Dan sekarang gue pengen tau. Apa yang lagi kalian omongin, huh? Karena gue adalah terKEPO diantara yang terKEPO, maka gue gak akan berhenti bertanya sampai ada jawaban," tegas Fathan.
Tania memutar bola matanya malas.
"Jadi lo pengen tau? Oke. Kita lagi ngomongin tentang puzzle 500 pieces yang gak beres-beres dan cuma berantakin lantai kamar gue aja. Sementara itu, Dzakiya dan gue udah angkat tangan. Jadi si Dzakiya mau ngajak temen-temen buat gabung bantuin nyelesaiinnya," dusta Tania.
Dengan ekspresi meyakinkan itu berhasil membuat saudara kembarnya percaya begitu saja cerita bohong yang dipaparkannya.
Dzakiya mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja. Dia tak tahu mau bilang apa.
"Dzakiya, sekali lagi untuk kepentingan bersama, please telling lie to Fathan," bisik Tania tepat di telinga Dzakiya.
--------------------------------------------------------------------
Permintaan kita, seperti biasanya. COMMENT AND VOTE PLEASEEE.............. Yang gak comment atau vote nanti aku bunuh.
Becanda maksa yeeeeee......
Regards,
PrincepsInQor
KAMU SEDANG MEMBACA
(TS) 1 : Princess In Glasses [Slow Update]
Teen FictionDzakiya si kacamata ditantang untuk menjadi mak comblang bagi Tania dengan cowok kece Avo dalam waktu sebulan! Gimana caranya? Dibantu Fathan dan Azroy, Dzakiya berhasil melakukannya. Namun ada seseorang yang "menerornya" dengan surat yang menyebutn...