Chapter 12

21 4 0
                                    


Author POV

"Hehehe... Sorry, ya, Roy. Gue bohong," ucap Dzakiya di atas motor yang melaju.

Azroy terdiam heran.

"Maksud lo apa, Ki?" Tanyanya dengan pandangan tidak lepas dari jalanan di depannya.

"Sebenernya gue gak ada janji apa-apa sama Ega..." aku Dzakiya. "Gue lagi bermain peran. "

Ciiiiiiiiit...!

Motor Azroy berhenti mendadak karena dalam keadaan kaget, si lampu merah menyala.

"Jaadii?? Lo ngelakuin ini buat apa??" Tanya Azroy tanpa menoleh.

Dzakiya terdiam sebentar.

"Kann... Waktu itu gue udah pernah bilang kalau gue punya masalah dan akan nyeritain ke lo suatu saat?" Ujar Dzakiya pelan. Menyangka Azroy akan marah.

Hening sesaat menyergap diantara kepadatan kendaraan di hadapan lampu merah.

"Oooh... Gitu, tooh. Bilang, kek dari tadi. Kan gue jadi kaget dan bingung. Jadi mau cerita di mana? Taman Kota?" Tanya Azroy ceria. Dzakiya mendongak kaget.

"Hah? Lo nggak marah, Roy?"

"Nggak."
"Gue nggak marah."

♥♥♥♥♥

"Jadi, gitu. Sampai sekarang dia nggak ngebolehin lo cerita sama Fathan dan Ega. Karena dia tau. Fathan yang kembarannya aja kemungkinan bakal ngebela gue dan marahin dia. Apalagi Ega," jelas Dzakiya di akhir ceritanya.

Azroy mengangguk-angguk.

"Oooh... Ngerti, ngerti. Jadi Fathan sama Tania itu kembar? Sepupu lo. Trus, Ega itu siapa?" Tanya Azroy.

"Ega abang gue," jawab Dzakiya pendek.

"Oooh. Iya, iya. Dan si Tania itu fans nya Volcano? Gak nyangka," Azroy mengulum senyum sambil menggelengkan kepala.

"Ish. Masalahnya gue udah kesel sama si Avo. Masa dia bilang gue gak waras waktu pertama ketemu di perpus? Kan sebel," omel Dzakiya.

"Ahahaha... Pertemuan pertama..." Azroy tergelak.
"Udah, lah. Gapapa... Dia memang kayak gitu. Ngomongnya gak inget perasaan orang. Di luar aja keliatan pendiem, cool. Padahal aslinya cerewet dan agak manja. Dan satu lagi yang harus lo tau. Dia fobia sama cewek centil..." Azroy terkekeh.

"Mmm... Gimana, Roy? Lo mau bantuin gue nyomblangin mereka?" Tanya Dzakiya.

"Apapun buat lo. Gue bersedia," senyum Azroy mengembang.
"Tapi sebelumnya, lo butuh kontak Avo, dan gue juga butuh kontaknya Tania. Kita mulai dari hal mendasar. "

"Mulai lusa," tegas Dzakiya.

"Hah?"

"Biar..." Dzakiya memutar-mutar telunjuknya. "Biar Avo nggak curiga."

Azroy mengangguk mengerti.

"Ngg... Ngomong-ngomong..." jedanya sesaat. "Acting lo bagus. Bahan buat mainin peran dalam skenario dadakan..."

Mereka berdua tertawa riang. Tak menyadari sepasang mata yang mengintai sejak tadi.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Tbc.

Setelah lama hiatus, kita datang lagi. Ini post-an kayanya satu-satunya di bulan april. Setelah ini bakalan hiatus lagi sampai bulan mei. Mau UN soalnya. Doain ya, moga-moga bisa lulus dengan nilai dan NEM yang bagus. Aminin yak pembaca budiman!

Vomment

29 April 2016

(TS) 1 : Princess In Glasses [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang