Chapter 10 : Tania; salah langkah?!

52 4 0
                                    

"Dzaakiyaa... Lo masih marah sama gue? Ayoo doong... Gue udah kenyang diambekin Fathan. Udah tiga hari, nih. Mau liat acara kenaikan kelas gak??" Tania menggedor-gedor pintu kamar Dzakiya dengan heboh.

"Bentar... Bentar!" teriak Dzakiya dari dalam kamarnya. "Gue gak marah!"

Beberapa menit kemudian, muncullah dari balik pintu seorang gadis berkacamata, dengan rambut di kuncir kuda, baju kemeja kotak-kotak warna biru yang dikancingkan sampai ke atasnya, berlengan panjang. Serta celana jeans panjang di bagian bawahnya.

Rahang Tania menggantung melihat penampilan sepupunya itu.

"Terlalu culun," komentarnya. "Kalo mau, begini dong..." Tania membuka tiga kancing paling atas kemeja Dzakiya.

Saat itulah, seorang Fathan melintas dan melihat Dzakiya dengan tiga kancing kemeja terbuka. Langkahnya terhenti seketika.

"Gamau, gamau gini. Fathan mupeng tuuh..!" pekik Dzakiya. Tangannya dengan lincah mangancingi kembali kemejanya.

"Olala... Terlalu culun. Paling nggak, kancing paling atasnya dibuka," tegas Tania.

Fathan mulai cengar-cengir.

"Dzakiya... Kamu cantik sekali. Bidadari aja kalah," pujinya dengan tulus, namun hal itu justru membuat Dzakiya semakin risi.

"Berisik lo, Than. Mendingan mata lo buta, deh," tegur Tania keras.

"Gue memang telah dibutakan oleh kecantikan Dzakiya..." jawab Fathan.

Luckily, Ega datang tepat ketika Fathan hendak membuka mulutnya lagi.

"Yok, kalian mau berangkat?" tanyanya sambil memutar-mutar kunci mobil di tangannya.

♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

"Ooow... Kebetulan banget, Ki. Kemeja biru kotak-kotak. Kita samaan dong!" seru Azroy begitu melihat Dzakiya muncul di gerbang sekolah.

"Eh? Azroy, Dzakiya? Kalian saling kenal?" tanya Fathan.

"Iya," jawab Azroy sambil menoleh.

"Sejak kapan??" tanya Fathan lagi. Azroy tampak merengut.

"Pokoknya udah lama kenal aja. Kenapa sih, lo, KEPO amat. Emang lo sendiri siapanya Dzakiya?" omel Azroy setengah bercanda.

"Sepupunya. Hayoo mau ngomong apa?" Fathan menjulurkan lidahnya.

Azroy terdiam. Speechless. Dzakiya terkikik geli melihatnya.

"Kalian sendiri, saling kenal darimana?" Dzakiya penasaran.

"Temen satu SMP," jawab Fathan dan Azroy hampir berbarengan.

Dzakiya merasa hal itu lucu sehingga ia mendengus geli. Lalu gadis berkacamata itu melirik Tania yang tampak celingukan. Pasti mencari Avo.

"Ki, back to topic, yuk. Kenapa lo bisa pake baju samaan sama gue?" Azroy menyenggol bahu Dzakiya.

"Gak tau, lah. Lo sendiri kenapa pake baju itu?" balas Dzakiya.

"Kalo gue, sih, emang udah janjian sama Avo."

Tania menoleh ketika Azroy mengatakan kalimat itu.

Apa kata Azroy barusan? Udah janjian sama Avo...? Kalo gitu, Dzakiya juga...

Jleb.
Pandangan Tania terpaku pada pemandangan berupa seorang cowok tampan memakai kemeja yang sama persis dengan kemeja Dzakiya.
Biru kotak-kotak, dengan celana jeans... Ow, ow, ow... Itu Avo.

"Dzakiya..." panggil Tania setengah berbisik. "Gantian bajunya..." pinta gadis itu kemudian.

"What...?" alis Dzakiya seolah mau copot mendengar permintaan itu.

"Ssshhhtt... Jangan keras-keras. Gue pengen samaan kaya Avo," nada bisikan Tania kini terdengar seperti merengek.

Dzakiya melotot. Matanya mengarah ke pakaian yang dikenakan Tania. Dress floral berwarna tosca selutut, ditutupi cardigan berwarna soft cream.

"Lo tau sendiri, gue kagak suka pake dress kayak gitu?" Dzakiya mengangkat sebelah alisnya.

Namun Tania tetap menarik tangan Dzakiya menuju ruang ganti diikuti tatapan heran Fathan dan Azroy. Avo sendiri, biasa aja. Soalnya dia gak ngeliat.

♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

"Nggak! Nggak! Sorry, bukan gue seneng bisa samaan sama si Avo, tapi Gue Gak Mau Pake Baju Itu," tegas Dzakiya.

"Kenapaa...? Lo cocok, kok, pake baju ini. Ayolah..." rengek (baca: paksa) Tania.

Dzakiya menggeleng-gelengkan kepala.

"Please..." Tania memasang tampang puppy eyes. Minta dikasihani. Namun sebaliknya, Dzakiya malah merasa muak.

"Fine, ok," sahutnya malas.

Tania tampak sumringah mendengarnya.

♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

"Kalian ngapain...? Gantian baju?" Fathan terheran melihat kedua gadis berjalan ke arahnya yang sedang berkumpul dengan Azroy dan Avo.

Kedua gadis itu tak menjawab. Tania hanya tersenyum kepada Avo dan Dzakiya melihat kearah lain.

"Wow. Lo cocok pake baju itu," komentar Azroy.

"Iya, sih. Lo keliatan cantik," sahut Fathan setuju.

Avo mengangguk-angguk.
"Kata Azroy, baju lo sama kayak baju gue? Kenyataannya Tania tuh yang sama," katanya.

"Iya. Tania yang pake kemeja kayak lo," jawab Dzakiya malas.

"Tapi gapapa, kok. Lo keliatan cocok."

Mata Tania membulat sempurna mendengar kalimat selanjutnya yang terlontar dari mulut Avo.

-----------------------------------------------------------------------

Keep reading and leave your vote and comment... Thankyou...

Regards, Princeps InQor

19 Januari 2016

(TS) 1 : Princess In Glasses [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang