Baby - part 6

1.8K 106 0
                                    

Happy Reading

"(Nam..),pulang bareng yok!" (Namakamu) menatap Iqbaal dengan tatapan sedih. "Sorry,Baal. Gue gak bisa. Gue ada janji buat nemenin Alwan pergi ke toko buku. Besok aja yah. Gue takut nanti Dianty kira gue perusak hubungan kalian. Mending lo anter Dianty pulang aja." Iqbaal menganggukkan kepalanya. Ia sudah menduga jika (Namakamu) akan menolak untuk pulang bersamanya. Iqbaal menghembuskan nafasnya dan mulai menyeret kakinya untuk bertemu dengan Dianty. Ia akan mengantar Dianty pulang hari ini. Mungkin akan jalan bersama sekalian. Sebagai tebusan ajakan Dianty tempo hari yang Iqbaal tolak.

Iqbaal menolehkan kepalanya ke belakang. Dapat ia lihat (Namakamu) yang mulai memasuki mobil Alwan dan mobil Alwan telah berjalan meninggalkan pekarangan sekolah ini.

NB: Alwan tidak satu SMA dengan Iqbaal dan (Namakamu). Iqbaal kenal sama Alwan karena mereka sering ngumpul bareng. Alwan satu SMA sama Aldi sekaligus SMA tempat (Namakamu) sekolah dulu. (Namakamu) Cuma murid pindahan di sekolah Iqbaal.

"Aku seneng deh. Akhirnya kamu ajak aku jalan juga. Aku kangen banget sama moment kita pas jalan kek gini." Dianty bergelayut manja di lengan Iqbaal. Sedangkan Iqbaal terus berusaha melepaskan gelayutan Dianty di lengannya. Ia risih akan tatapan orang orang kepada mereka.

"Kita makan di restoran Jepang aja yah,Baal." Pinta Dianty. Iqbaal menanggapi permintaan Dianty dengan anggukan malas. Jujur,ia sangat malas pergi dengan Dianty yang menurutnya super manja dan nyebelin ini. Lebih baik ia menghabiskan waktunya di apartementnya bermain dengan Rafi.

Mereka berdua,Dianty dan Iqbaal memasuki restoran jepang yang ada di mall ini. Nuansa restoran ini khas dengan nuansa Jepang. Dianty dan Iqbaal menolehkan kepalanya ke kiri dan ke kanan mencari meja yang kosong. Namun sayangnya,seluruh mejanya telah dihinggapi oleh para pengunjung restoran ini.

"Udah penuh,Dant. Mending kita cari tempat makan yang lain yuk." Dianty menggelengkan kepalanya. Dianty kemudian menarik lengan Iqbaal sedangkan Iqbaal hanya pasrah dan mengikuti arah langkah kaki Dianty.

"Kita berdua boleh gabung kan?" Iqbaal membulatkan kedua matanya tatkala ia melihat Alwan bersama (Namakamu) yang sedang makan berdua. Bukannya tadi (Namakamu) bilang ia akan mencari buku dengan Alwan. Bukan untuk makan berdua seperti ini.

Lamunan Iqbaal terhenti saat Dianty menarik lengannya untuk duduk bersila. Memang restoran ini hanya menyediakan meja untuk makan. Dan untuk duduk,pengunjung duduk lesehan diatas karpet yang telah disediakan. (Namakamu) bangkit dari duduknya dan duduk di sebelah Alwan memberi tempat kepada Dianty dan Iqbaal untuk duduk. Dianty tersenyum tipis.

"Itu pacar kamu yah,(Nam..)?" Tanya Dianty. Iqbaal ikut menatap (Namakamu) menunggu jawaban yang terlontar dari bibir menggoda milik (Namakamu). (Namakamu) sendiri tidak pernah bercerita tentang hubungannya dengan Alwan. Dan Iqbaal sangat ingin tahu tentang hubungan (Namakamu) dan Alwan.

"Alwan sahabat gue." Dianty tersenyum tipis menanggapi jawaban dari (Namakamu). "Kenapa kalian gak pacaran aja? Kalian berdua cocok kok." Alwan maupun (Namakamu) hanya terkekeh mendengar saran dari Dianty itu. Sedangkan Iqbaal ia menghembuskan nafas lega saat mendengar jawaban dari (Namakamu).

"Mending kalian pesen makanan aja. Biar kita berempat bisa ngobrol sambil makan gitu." Dianty mengangguk. Ia kemudian memanggil pelayan dan menyebutkan pesanan mereka berdua. Iqbaal dan Dianty.

***

"Aduh,(Nam..). Kamu kalo makan pelan pelan. Kan jadi belepotan gini. Sini deketan dikit biar aku lap bibir kamu." (Namakamu) menurut. Ia mendekatkan dirinya kepada Alwan dan Alwan mulai mengelap sudut bibir (Namakamu). Alwan tersenyum manis saat melihat wajah cantik (Namakamu) dari jarak sedekat ini. (Namakamu) menanggapinya hanya dengan seutas senyuman tipis.

BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang