Baby - part 9

1.7K 87 0
                                    

Happy Reading!!!

From: Salsha

Gue udah ada di depan nih,buruan keluar. Gue udah nungguin daritadi

***

"Huh,untung aja mbak Bella gak ada jadwal kuliah hari ini. Jadi Rafi bisa dititipin sama mbak Bella." (Namakamu) merapikan sedikit ikatan rambutnya dan berjalan keluar meninggalkan apartementnya. Namun sebelum itu,ia mengunci apartementnya sebelum ia pergi.

"Mau kemana lo?" Tanya Iqbaal saat mereka berdua berpapasan dan berjalan beriringan memasuki lift.
"Pergi bareng Salsha."

"Kemana?"

"Lo gak usah kepo deh jadi cowok. Lagian bukan urusan lo,kan?" Iqbaal terdiam saat (Namakamu) memberikan jawaban itu kepadanya. (Namakamu) benar. Untuk apa ia kepo tentang (Namakamu) sedangkan (Namakamu) hanya tetangga
apartementnya.

Sesampainya di lobi,(Namakamu) mempercepat langkah kakinya agar tak berjalan beriringan dengan Iqbaal. (Namakamu) tak ingin jika Salsha melihatnya berjalan beriringan dengan Iqbaal. Iqbaal sedari tadi berusaha memperbesar langkah kakinya. Ia berusaha mengejar (Namakamu) yang berada tak jauh didepannya. Kenapa (Namakamu) memperbesar langkah kakinya? (Namakamu) terkesan buru buru. Atau jangan jangan (Namakamu) menghindarinya? Tidak mungkin.

(Namakamu) segera memasuki mobil Salsha dan Salsha langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Iqbaal masih berdiam diri memperhatikan mobil Salsha. Setelah ia tak lagi dapat melihat mobil Salsha,barulah Iqbaal memasuki mobilnya dan menjalankannya dengan kecepatan sedang.

***
"Hai semua." Sapa Salsha kepada semua teman Aldi yang juga sudah ia anggap temannya.

"Hai Salsha,(Namakamu)." Salsha segera mengintrupsikan (Namakamu) agar duduk disebelah Alwan. (Namakamu) menurut. Ia menarik kursi yang berada di sebelah Alwan dan menjatuhkan bokongnya di kursi fiber tersebut. Setelah memastikan (Namakamu) duduk disebelah Alwan,barulah Salsha duduk di sebelah Aldi.

"Tinggal Iqbaal nih yang belum datang." Baru saja Kiky menggumamkan kalimat itu,Iqbaal langsung muncul dan menyapa semua penghuni meja yang dihinggapi oleh Aldi,Salsha,Kiky,Alwan maupun (Namakamu).

"Hah,(Namakamu). Lo disini juga?"

"Seperti yang lo lihat." Iqbaal kemudian menduduki kursi fiber yang berada disebelah (Namakamu).

"Sekarang udah kumpul semua. Dan gue mau kalian semua jadi saksi." Semua yanga ada di meja tersebut mengeryit heran,kecuali (Namakamu) dan Salsha. "Maksud lo,saksi apaan Sha?" Tanya Iqbaal. Salsha kemudian menunjukkan seringaiannya. "(Namakamu) sekarang."
(Namakamu) menggerutu kesal. Beginilah akibatnya jika memiliki sahabat blak blakan seperti Salsha. (Namakamu) menarik nafasnya dalam dalam dan menghembuskannya. "Wan,gue mau jawab pertanyaan lo yang dua hari yang lalu itu."

"Apa itu?"

"Tentang pernyataan lo yang tempo hari itu. Gue mau kok jadi pacar lo." Mendengar itu,Alwan menampilkan senyumannya lebar lebar. Ia sangat bahagia. Ternyata (Namakamu) mau menjadi pacarnya. Saking bahagianya Alwan,ia langsung memeluk (Namakamu) dengan erat. "Thanks sayang."
Semua yang ada disana,tersenyum senang. Ikut bahagia menyaksikan betapa bahagianya Alwan saat ini. Kecuali Iqbaal. Entah mengapa ia tak senang jika (Namakamu) dan Alwan pacaran.

"Pesen sesuka lo. Gue yang bakal bayarin." Ujar Alwan dengan girang.

"Yeay,Alwan traktir kita. Ohya,selamat yah semoga kalian longlast deh sampai ke pelaminan." Ujar Kiky.

"Thanks Ky."

"Cie sahabat gue taken. Semoga longlast yah." Salsha mengerlingkan sebelah matanya pada (Namakamu). (Namakamu) hanya berdehem kecil menanggapi ucapan Salsha.

BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang