Baby - part 14

1.8K 83 0
                                    

Happy Reading

_________________________________________________________________

***

Selepas keluar dari ruangan kepala sekolah,(Namakamu) terus saja merutuk kesal. Bagaimana tidak,ia diskorsing selama sebulan hanya karena salah paham. Dan itu sepenuhnya salah si penempel berita di mading itu. (Namakamu) berjanji jika ia menemukan pelakunya (Namakamu) akan membalas perbuatannya. Orang itu harus menanggung penderitaan yang ia alami saat ini. Lagipula,mengapa kepala sekolah tidak mempercayai omongannya? Padahal ia menjelaskan kepada kepala sekolah semuanya dengan jujur. Namun,kepala sekolah terus membantah dan langsung menjatuhkan hukuman kepada mereka berdua. Ugh,(Namakamu) kesal dengan hari ini. Ia menghentak-hentakkan kakinya ke lantai hingga tanpa sadar kakinya menginjak kaki Iqbaal membuat Iqbaal mengangkat kakinya,mengelus-ngelusnya sembari meringis kesakitan.

"Awshh,sakit bego!" Umpat Iqbaal. (Namakamu) membulatkan kedua matanya tatkala melihat Iqbaal yang terus jingkat-jingkat seraya meringis kesakitan. (Namakamu) pun melangkah mendekati Iqbaal dan memandang Iqbaal dengan heran.

"Lo kenapa jingkat-jingkat kek gitu? Kek orang yang kakinya habis keinjek aja."

"Emang kaki gue habis keinjek,(Nam..)." Ujar Iqbaal seraya meringis.

"Oh ya? Emang siapa yang injek kaki lo?" Tanya (Namakamu) dengan polosnya.

"Uhg,(Namakamu). Kok lo pake nanya siapa yang injek kaki gue? Lo gak nyadar apa kalo lo yang injek kaki gue. Sakit nih!"

"Emang gue yang injak? Perasaan gue,gue gak pernah deh injek kaki lo. Lo jangan asal nuduh deh,Baal. Lo kan tau kalo fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan."

"Aelah,lo pake acara ceramahin gue segala lagi. Udah deh gue gak mau debat sama lo." Iqbaal kemudian melepas sebelah kakinya yang sedari tadi telah ia pegang dan berjalan meninggalkan (Namakamu) sendirian. (Namakamu) yang melihat Iqbaal berjalan menjauh darinya hanya mengeryit heran. Sedetik kemudian,ia berlari mengejar Iqbaal yang perlahan mulai menjauh.

"Baal,tungguin gue!" Jerit (Namakamu). Ia kemudian menggapai lengan Iqbaal agar berhenti.

"Baal."

"Apaan lagi sih,(Nam..)?" Tanya Iqbaal dengan nada yang sedikit ketus.

"Sorry kalo gue ada salah. Sorry kalo gue bikin lo kesel." Ujar (Namakamu) seraya menundukkan kepalanya.

"Udah,(Nam..). Gue mau balik ke kelas sekarang." Sebelum Iqbaal berbalik,dengan cepat (Namakamu) menarik lengan Iqbaal. Namun,(Namakamu) tidak dapat menjaga keseimbangannya. Begitupun juga dengan Iqbaal sehingga mereka berdua terjatuh dengan Iqbaal yang menindih tubuh (Namakamu). Sejenak mereka bertemu pandang.

'Iqbaal ganteng juga. Matanya bagus,hidungnya mancung,apalagi bibirnya itu. Errr menggoda iman banget.'

'(Namakamu) cantik banget. Matanya cantik,kulitnya halus,putih,hidungnya juga mancung,trus bibirnya itu loh. Pengen gue cium. Daritadi dadanya nempel didada gue. Lama lama adik gue bisa bangun nih kalo begini terus.'

"Heh kalian berdua!"

Mendengar bentakan itu,Iqbaal dan (Namakamu) mendadak tersadar dari lamunannya. Iqbaal pun bangkit dari posisinya. Diikuti (Namakamu) yang juga ikut berdiri disebelah Iqbaal. Pandangan mereka kemudian teralihkan kepada kepala sekolah yang memandang mereka dengan tajam seolah mereka ingin dicincang habis oleh kepala sekolah. Mendadak keringat dingin bercucuran dari kening Iqbaal dan (Namakamu). Mereka juga menjadi sulit untuk menelan liur mereka sendiri. Tenggorokannya mendadak seperti tercekat. Jangankan untuk menelan liur,mereka bahkan tak dapat mengeluarkan sepatah kata pun dari mulutnya tatkala mendapati kepala sekolah yang telah melihat mereka tadi.(Namakamu) berani bertaruh,pasti bapak kepala sekolah akan salah paham lagi dengan mereka berdua.

BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang