Baby - part 11

1.7K 86 0
                                    

Happy Reading

Bel pulang telah bordering. Maka dengan otomatis,guru menghentikan kegiatan mengajarnya dan mengucapkan salam penutup. Setelah guru telah keluar dari kelas,seluruh siswa bergegas membereskan peralatan sekolah yang tergeletak berserakan diatas meja untuk dimasukkan kedalam tas mereka masing-masing. Hal itu juga dilakukan oleh Iqbaal. Ia melakukan dengan cermat kegiatan tersebut. Setelah itu,ia kembali memeriksanya dengan teliti. Jangan sampai ia akan kelupaan barang dikelas sehingga mengharuskan ia kembali ke kelas untuk mengambilnya. Iqbaal sangat tidak suka jika hal itu terjadi. Hanif yang duduk tepat disebelah Iqbaal mengamati setiap inci kegiatan yang dilakukan oleh Iqbaal. Semenit yang lalu ia sudah selesai dan kini ia duduk menunggu Iqbaal hingga selesai.

"Lo jadi gak pergi bareng gue?" Tanya Hanif saat Iqbaal telah selesai. Sedetik kemudian,Iqbaal menoleh dan tampak menimbang nimbang pertanyaan Hanif. Pertanyaan atau ajakan? Iqbaal tak tahu pasti. Yang jelas ia menimbang nimbang apakah ia 'mau' atau 'tidak'. Iqbaal kemudian menatap (Namakamu) yang berada tak jauh dihadapannya hendak berdiri.

"Lo tunggu disini sebentar." Tak perlu menunggu jawaban dari Hanif,Iqbaal telah berdiri lebih dulu dan berjalan menghampiri (Namakamu) dengan langkah cepat.

"(Namakmu)!" Seru Iqbaal dari belakang. Mendengar seruan itu,sontak (Namakamu) menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang. Iqbaal masih berjalan mendekatinya yang berada tak jauh dihadapan Iqbaal. Setelah berada dihadapan (Namakamu), Iqbaal menghembuskan nafasnya.

"Lo sendirian?" (Namakamu) mengerti jika Iqbaal menanyakan tentang Salsha. Huft,tentu saja gadis itu lebih dulu pulang karena Aldi telah menunggunya lama dan Aldi terus menggerutu saat Salsha mengangkat telfon dari Aldi. (Namakamu) dapat mendengar dengan jelas bagaimana suara Aldi yang terus berceloteh karena Salsha yang terlalu lama. Dan (Namakamu) juga dapat melihat wajah kesal Salsha saat mendengar celotehan dari Aldi. (Namakamu) akan tertawa jika mengingatnya lagi.

"Seperti yang lo liat. Gue sendirian. Salsha udah pulang duluan." Iqbaal mengangguk dan mengangkat kedua bahunya secara bersamaan. Ia bersikap tidak peduli dengan jawaban pertanyaannya sendiri. Lagipula,pertanyaan itu cuma sekedar basa basi bagi Iqbaal. Bukan itu pertanyaan utama yang ingin Iqbaal tanyakan kepada (Namakamu).

"Lalu,apa lagi?"

Iqbaal tersentak. Ia menjadi lupa apa yang ingin ia tanyakan kepada (Namakamu). Ia sibuk dengan pikirannya sendiri sehingga membuat (Namakamu) menunggunya lama. Memangnya apa yang (Namakamu) tunggu darinya?

"Hari ini lo pulang bareng siapa?"

"Seperti biasa. Gue pulang bareng Alwan. Dia udah nungguin gue diluar." Sebenarnya Iqbaal sudah menduga ini jawaban dari (Namakamu). Tapi apa salahnya jika ia mencoba? Namun jika hasilnya tetap sama? Sebaiknya ia tidak mengganggu gadis yang sudah memiliki pacar. Lebih baik ia menerima ajakan Hanif untuk sekedar nongkrong di salah satu café langganan Hanif. Kata Hanif,disana banyak gadis cantik yang sedang bersantai dengan teman temannya yang juga cantik. Bagus buatnya yang baru saja mengalami putus cinta. Memang benar,Iqbaal tadi telah menceritakan masalahnya kepada Hanif. Hanif sudah seperti kakak oleh Iqbaal. Kakak setelah Kiky,yang Iqbaal dapat pada saat SMP dulu. Sayangnya Iqbaal dengan Kiky harus pisah SMA. Tapi tetap saja Iqbaal tidak melupakan Kiky begitu saja. Begitu pula Kiky sebaliknya.

"Oh. Lo langsung pulang?"

"Keknya sih iya. Soalnya Alwan katanya ada urusan gitu. Jadi gue langsung pulang. Emangnya kenapa?"

"Gak kenapa napa. Gue Cuma mau nitip Rafi sama lo. Lo tau kan sekarang jam berapa dan Mbak Bella harus pergi kuliah. Kasian kalo Rafi sendirian di apartement. Soalnya gue mau pergi bareng Hanif." Iqbaal menunjuk kearah Hanif yang tengah melihat (Namakamu) dan Iqbaal berbincang. (Namakamu) mengikuti arah tunjukan Iqbaal. Dan dilihatnya Hanif yang tersenyum seraya menaikkan sebelah alisnya. Tiba tiba perut (Namakamu) terasa bergejolak akibat melihat gaya sok cool Hanif.

BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang