Eight.

3.8K 347 8
                                    

Jungkook POV.

Aku tersenyum melihatnya bahagia.

Suatu kesenangan tersendiri dapat membuatnya bahagia. Dan tanpa memberitahu siapapun juga, semua orang tau jika aku tak ingin kehilangannya.

Tiba-tiba, mataku menangkap sesuatu. Seorang namja bersama seorang yeoja yang sedang duduk di seberang wahana ini, hey nampaknya aku mengenal mereka..

"Ya Park Ah Ra, bukankah itu Kim Seokjin sunbaenim?" Tanyaku pada Ahra.

Ia mengikuti arah mataku, dan ia mengangguk kecil.

"Ne, aku rasa iya.." Jawabnya lesu.

"Hey, waeyo?" Tanyaku.

Aku menangkap sorot kesedihan di matanya—kumohon, sudah terhitung 6 kali aku menangkap perasaan sedih di matanya.

Ia menggeleng.

"Aku hanya sedikit lelah, bisakah sesudah ini kita pulang?"

"Apa kau sakit?" Tanyaku.

Ia mengangguk, masih dengan menunduk.

"Baiklah, sesudah ini kita pulang ne?"

"Ne, Jungkook"

Berbarengan dengan selesainya percakapan diantara kami, wahana komidi putar pun berhenti.

"Kajja" Aku menarik tangan Ahra, menuntunnya keluar.

"Annyeong Ahra-ya! Jungkook ya!" Panggil seseorang.

Han Sumin. Yeoja yang tadi bersama dengan Seokjin sunbaenim. Ia adalah teman sekelas kami.

Wua, apakah mereka adalah sepasang kekasih? Daebak!

"Annyeong Sumin-ya! Annyeong sunbaenim" Seruku sambil membungkuk kepada Seokjin sunbae.

"A-annyeong" Jawabnya kaku.

"Wua, apa kalian adalah sepasang kekasih?" Seruku.

"Nde!" Jawab Sumin bangga sambil meraih lengan Seokjin sunbae, namun sebaliknya ia terlihat kaku.

"Wua, selamat! Aku baru mengetahui itu" Jawabku.

"Kamsahamnida" Ucap sunbae sambil tersenyum. "Kalian akan pergi kemana?" Tanyanya.

"Kami akan pulang, Ahra bilang ia sedikit tidak enak badan" Jawabku.

"Ahra, gwaenchanayo?" Tanya sunbae tiba-tiba.

Hey...

"N-ne" Terasa ahra mempererat pelukannya pada lenganku, terasa ia menghindarinya dengan sembunyi di belakang punggungku.

"Kalau begitu, kami pulang dulu. Sampai jumpa Sumin, sunbae" Pamitku sambil membungkuk, dan langsung diikuti oleh Ahra.

Aku menggenggam tangan Ahra menjauhi mereka—yang juga menjauhi kami untuk mencoba wahana komidi putar—entahlah, aku merasa ada yang aneh dengan yeoja-ku.

"Ahra, kau kenapa?" Tanyaku saat kami sudah di dalam bus menuju perjalanan pulang.

"Tidak, memangnya kenapa?" Tanyanya tanpa dosa.

"Kau terlihat aneh" Jawabku sambil membetulkan posisi dudukku untuk sedikit berhadapan dengannya.

Aku menggenggam kedua tangannya, dan mata kami bertemu. Kami saling menatap, kulihat sedikit raut ketakutan dimatanya.

I love you, Jeon Jungkook. [Jungkook-BTS-Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang