Chapter 2

6K 451 3
                                        

Pagi ini Sandra menunggu Sehun datang. Sudah jam 7.15 pria tersebut belum juga tiba didalam kelas.

Tak lama pria tampan dan tinggi duduk disamping Sandra dan sudah pasti itu adalah sehun yang baru datang

"Sehunie, mengapa kau baru datang?"

"Maaf, jalanan sedang ramai."

"Baiklah, apa kau sudah mengerjakan tugas Matematika?"

"Heol! Aku belum selesai."

Sehun segera mengambil buku dari dalam tasnnya. Kebiasaan ia pasti tidak pernah mengerjakan tugas tepat waktu. Ia juga pasti selalu mengerjakan disekolah pagi-pagi.

"Arghh.. Susah sekali." Sehun berdengus kesal saat melihat soal-soal Matematika yang sangat sulit baginya.

"You should have finished the task yesterday!"

"Maaf, kemarin aku langsung tidur sehabis mengantar mu pulang." Sehun masih sibuk mengerjakan.

"Yasudah, lihat saja punya ku."

Sandra memberikan buku tugas matematikannya dan langsung disalin oleh Sehun.

Bel berbunyi, beruntung sekali Sehun sudah menyalin semua jawaban tugas Matematika Sandra.

Tak lama guru matematika mereka masuk kedalam kelas dan segera menyuruh semua siswa untuk mengumpulkan pekerjaan rumah.

Terlihat Jung Seonsaengnim sedang menulis soal dipapan tulis. Soal itu juga sama persis dengan yang ada di tugas rumah mereka. Hanya saja angkanya yang diubah.

"Ooh Se-Hun kerjakan soal ini didepan."

Sehun membulatkan matanya. Ia terkejut saat ditunjuk untuk mengerjakan soal yang sangat amatlah susah baginya. Sudah pasti Sehun tidak mengerti cara mengerjakan soal tersebut.

Sandra menatap Sehun khawatir. Ia tahu kalau pria tersebut tidak bisa mengerjakan. Sehun bangkit dari duduknya dengan perlahan

"Aku saja yang mengerjakan!" Tiba-tiba dengan cepat Sandra juga ikut bangkit dari kursi. Sehun langsung menoleh kearah wanita tersebut.

"Sandra? Baiklah. Sehun kau boleh duduk kembali."

Sehun dapat bernapas lega sekarang. Sedangkan Sandra segera maju untuk mengerjakan soal tersebut. Wanita itu mengerjakan soal sangat cepat dan membuat Sehun tercengang. Ia merasa beruntung memiliki kekasih yang cantik juga pintar seperti Sandra. Selesai mengerjakan, wanita tersebut dipersilahkan untuk duduk kembali.

"Terima kasih." ucap Sehun saat Sandra kembali duduk disampingnya.

"Ah.. Tidak perlu berterima kasih."
Sehun hanya tersenyum kecil kepada wanita yang sudah menjadi kekasihnya selama lima bulan tersebut.

***

Sepulang sekolah Sehun segera menuju tempat parkir, tak lupa Sandra juga mengikutinya.

"Kau mau ikut dengan ku sebentar sebelum kita pulang?" ucap Sehun

"Kemana?"

"Toko buku."

"Huh? Benarkah! Aku mau!" Sandra memeluk lengan Sehun. Wanita ini memang sangat senang jika diajak ketoko buku.

"Mari kita pergi." Sehun mengajak Sandra untuk masuk mobil dan berangkat ke toko buku favorit mereka.

Tak lama mereka tiba disebuah toko buku yang sangat besar. Sehun segera menggandeng Sandra untuk masuk.

Didalam terlihat rak-rak buku yang besar dan tertata rapih. Banyak sekali buku-buku yang ada disana. Terdapat banyak juga kursi dan meja yang diperuntukan pengunjung yang hendak membaca.

"Sehunie, apa kau mau membelikan aku buku?"

"Ambil saja sesuka mu."

"Jinjja? Gumawo Sehunie." Sandra memeluk sehun dan langsung melepasnya.

Ia berlari mencari-cari buku. Sedangkan Sehun hanya duduk sembari mendengarkan musik menggunakan Earphone dan memejamkan mata.

*Brukk

Seseorang dengan kencang meletakan buku tepat dimeja depan Sehun. Ia segera membuka matanya dan melihat setumpuk buku tebal didepannya.

"Sehunie, mau kan kau membelikan ku buku-buku ini?" ucap Sandra

"Kau akan membaca semua buku ini huh?"

"Sehunie, boleh kan? Ayolah."

"Ah.. Baiklah, tetapi jangan memanggilku Sehunie ditempat ini."

"Ne sehunie."

"Aisshh! Sudah ku bilang jangan memanggilku Sehunie ditempat umum" Sehun segera bangkit dari kursi dan mengambil buku-buku itu untuk dibawa kekasir. Sedangkan Sandra hanya tertawa kecil dan mengikuti langkah Sehun.

Seusai dari toko buku tersebut. Sehun segera mengantar Sandra untuk pulang karena hari sudah mulai malam.

Sudah 20 menit menempuh perjalanan mereka tiba. Sehun segera menoleh kearah Sandra yang berada disampingnya. Ia melihat kalau wanita itu tertidur.

"Sandra?" Sehun menepuk bahu wanita tersebut dengan lembut. Sandra segera membuka mata dan Sehun berkata bahwa mereka sudah sampai.

"Kalau begitu aku masuk dulu." ucap Sandra

"Tunggu!"

"Apa?"

"Aku belum mencium kening mu."

"Aigoo! Baiklah."

Sandra mendekatkan diri ke Sehun. Pria itu dengan lembut mencium ujung kepala Sandra.

"Kamu hati-hati dijalan."

Sehun hanya mengangguk kecil dan tersenyum.

***

Sandra meletakan buku-buku di perpustakaan bawah tanah. Banyak sekali buku-buku yang tertata sangat rapih disana. Hampir seluruh buku sudah dibaca olehnya. Ditambah lagi Bella juga memiliki hobi membaca sepertinya. Seusah dari perpustakaan, Sandra menuju tempat tidur dan memejam kan matanya.

Sandra POV

Saat sedang tertidur aku mendengar kalau Bella sedang berbicara dengan seseorang ditelepon membuatku terbangun dari tidur. Ia terlihat sedang bercanda dengan orang tersebut. Tak lama Bella kembali ketempat tidur disamping ku.

"Kenapa kau? Siapa yang menelepon mu?"

"Kau kenal Sehun murid sekolah mu?"

Aku mengerutkan dahi. Bagaimana bisa ia tahu Sehun? Selama ini aku tidak pernah menceritakan sehun kepada Bella.

"Aku tahu, ia teman sekelas ku, memangnya mengapa?"

"Benarkah? Aku habis bercanda dengannya di telepon."

Bercanda dengan Sehun? Yang benar saja! Entah apa yang ku rasakan, hati ku sangat sakit sekarang. Aku segera mengambil ponsel ku yang ada di meja kecil samping tempat tidur. Aku segera mengirim pesan kepada Sehun.

"Sehunie, apa kau sudah tidur?"

Tidak ada jawaban darinya.

"Kalau kau belum tidur, balaslah pesan ku."

Ia masih tidak membalas pesan ku.

'Drttt.drtt..

Aku mendengar ponsel Bella berbunyi. Aku rasa ia baru mendapat sebuah pesan singkat dan membuatnya tersenyum sendiri.

"Siapa yang mengirim mu pesan?" tanya ku.

"Sehun! Ia mengucapkan ku selamat malam."

Deg..

Apa ini? Sehun tidak membalas pesan ku, tetapi mengirim pesan kepada Bella. Tiba-tiba saja sesuatu menusuk tepat kejantung ku. Ada rasa kecewa kepada Sehun. Haruskah aku jujur kepada Bella kalau Sehun kekasih ku? Tidak! Aku tidak boleh memberitahu sekarang. Aku harus mengikuti permainan Sehun terlebih dahulu hingga akhir.

TBC~

SEHUN??? (Exo Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang