-dan jika aku salah telah mencintaimu,aku akan mengulang kesalahan itu-
...
Sehun dan luhan tengah berada pada satu bilik toilet yang cukup pengap dan membuat mereka harus berdesakan.
Mereka berdua masih berusaha memikirkan bagaimana caranya agar bisa keluar dan lolos dari jongin.
Tetapi sehun tau,cafe ini adalah favoritnya,mana mungkin jongin datang kesini hanya sekadar membeli minum atau makanan lalu langsung pergi dengan mudahnya. Dan ia tau,jongin tidak akan pernah sebentar jika sudah pergi sendirian ke tempat sunyi yang tenang seperti sekarang.
"Geraahh..bisakah kau memikirkan cara kita keluar? Apa hanya aku yang merasa tersiksa disini?!"
Ucapan pelan luhan dan dua tangan yang mengipas-ngipaskan lehernya sendiri membuyarkan lamunan dan pikiran pikiran rumit yang berada di otak paling dalam oh sehun.
"Diam dulu,kau tidak lihat aku sedang berpikir?"
Sehun berbisik makin kecil untuk membuat penyamaran tersembunyi yang tidak elit mereka tetap terjaga.
Namun tidak dengan luhan yang merasa sehun sedang membuang banyak sekali waktu di dalam toilet ini,bayangkan saja,luhan berhadapan dengan leher oh sehun secara langsung dan mereka terjebak entah berapa lama jika mereka sama sekali belum menemukan ide untuk melarikan diri.
"Sebentar..aku rasa ideku akan muncul sedikit lagi"
Apa dia bercanda? Luhan benar-benar tidak habis pikir pada laki-laki yang katanya maniak pelajaran ini. Apa otaknya sependek itu ketika berpikir?!
Luhan bahkan hampir mendobrak pintunya untuk segera keluar,tapi ia masih punya hati untuk tidak membuat semuanya makin sulit hanya karena dobrakan keras di cafe milik orang lain.
"Gunakan jaketku,pakai maskermu dan berjalanlah seperti seorang pengunjung misterius,aku percaya padamu. Jangan gagalkan rencanaku kali ini"
Kata kata sehun barusan seperti terdengar penekanan dan pemaksaan bagi luhan.
Bagaimana bisa ia yang harus keluar duluan,dan mustahil juga menggunakan cara apapun ia mengelak sehun pasti akan menang dibanding dirinya. Otomatis korban misi pengintaian tidak jelas ini adalah luhan.
"Bagaimana dengan kau?"
Luhan mulai memakai satu persatu lengan jaket sehun yang terlalu besar untuk pundak-pundak kecilnya.
"Aku akan menyapanya seolah aku sedang berada sendirian. Kalau kau sudah sampai di depan sana,menyingkirlah dari motorku dan pergi dulu kearah lain. Aku pasti cepat menyelesaikannya,percaya padaku."
Sehun berusaha meyakinkan keraguan luhan.
Luhan juga merasa sehun bukan seseorang yang mudah diremehkan oleh pemikirannya yang sebelumnya.
Ternyata sehun begitu mementingkannya tiap waktu.
"Baik. Aku pergi duluan.."
Ia telah selesai mengenakan segala atribut penyamaran untuk keluar dari toilet.
Asal kau tau,untung saja tidak ada yang curiga dua anak laki-laki SMA seoul yang terkenal berdiri berlama-lama dan berada berdua dalam satu ruangan di toilet pria.
...
Jongin menyesap minumannya,ia menyenderkan bahunya setelah berbagai macam pikiran dan perasaannya berkecamuk tidak karuan hari ini.
Ia berpikir apakah sehun akan benar-benar meninggalkannya karena luhan,dan apakah ia mulai memiliki rasa pada sebangku pendiamnya.
jongin menoleh pada pemuda yang baru saja keluar toilet,jaket abu-abu yang menutupi sampai kepalanya, yang mungkin jaket itu telah banyak dijual dimanapun dan masker hitam yang ia kenakan sampai menutupi seluruh bagian hidung dan mulutnya membuat jongin semakin memperhatikannya dengan detail.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sssh..Silent
FanfictionKim Jongin Do kyungsoo "Sebuah kemungkinan aku akan mencintaimu dalam keadaan apapun." kyungsoo namja introvert yang bertemu bahkan menjalin cinta pada namja yang punya sifat sama karena oh sehun dan xi luhan yang mengerjai mereka berdua. bagaimana...