Chapter 1

42.3K 958 8
                                    

Rumah tanggaku bersama Alex sudah berjalan selama satu bulan, kami tak melakukan komunikasi secara lancar, well, Alex selalu ingin bicara padaku tapi aku selalu membalasnya dengan sifat yang dingin, dia tau aku tak mencintainya, dan aku juga membencinya, walau bagaimanapun semua kesalahanya, perjanjian bodohnya dengan teman temanya membuatku hamil dan menghentikan impianku untuk melanjutkan kuliah. Soal dia mencintaiku atau tidak...? Aku bahkan tak peduli.

Flash back...
Mengingat 5 bulan lalu, saat itu aku sedang berpacaran dengan Andi teman Alex satu sekolah dan bahkan satu kelas, Alex dan Andi bukan teman dekat tetapi satu sama lain kenal cukup baik, aku sangat mencintai Andi, disaat aku tak punya teman yang pada saat itu aku seorang yang lugu dan culun, Andi selalu hadir menemaniku, hubungan kami berjalan sudah 1 tahun, dan semuanya hancur saat kejadian bodoh terjadi.....

pada saat itu Alex dengan ketiga teman dekatnya Dio Leo dan Irwan membuat sebuah permainan, wataku yang pendiam culun dan lugu saat itu menjadi permainan mereka. Saat Andi tidak mengambil kursus karena dia memang tak memikirkan akan kuliah diamana dia kelak, Saat itu aku Alex dan ketiga temanya berada dikelas yang sama, belajar disebuah kursus untuk menyongsong perguruan tinggi negeri, wataku yang lugu dan sendiri tanpa teman karena memang aku seorang pemalu membuat mereka ingin tau tentangku, saat itu Alex dan teman temanya tidak tau aku sedang pacaran dengan Andi dan tidak ada yang tau karena kami merahasiakan hubungan kami, aku juga tidak tau kenapa Andi harus merahasiakan hubungan kami dan terakhir aku tau karena dia malu memperkenalkanku pada teman2nya. Permainanpun dimulai, dalam permainan jika Alex dapat meluluhkan hatiku dan tidur denganku maka mereka semua harus mau menjadi pembantu Alex selama 2 bulan dan terjadilah....

Saat aku sedang pergi ke kantin, Alex datang menghampiriku, tentu semua wanita sangat terkejut bagaimana bisa dia mendekati wanita sepertiku, yang tidak terlalu cantik.. Berkulit cukup putih walau banyak yang bilang aku manis dengan kulit coklatku dengan tinggiku yang hanya 165 cm rambut lurusku yang sebahu dan gayaku yang tak seperti cewek moderen lainya. Pada saat itu hubunganku dan Andi sedang tak baik, Andi ketahuan berselingkuh dibelakangku, dan aku pikir Alex datang disaat yang tepat. Dia yang selalu manis dan bahkan tak jarang membawaku jalan membuatku lambat laun sedikit jatuh hati padanya, dan satu bulan telah berlalu akhirnya disebuah club malam yang super mewah yang bahkan aku belum pernah kesana dia menyatakan cintanya dengan seikat bunga mawar putih besar, aku tak menjawab cintanya, yah aku menolaknya.. Tetapi tak terlihat wajah kecewa diwajahnya, dia lalu menegak vodka..dan... Niatku yang tak ingin meminumnya membuatku meminumnya dengan suguhan yang diberikanya... Yang terakhir ku ingat dia membawaku ke sebuah hotel tak jauh dari tempat club itu, dia melepaskan semua pakaianku dan terjadilah....

Keesokan harinya.. Aku menemukan diriku yang hanya dibaluti sebuah selimut putih dan kutemukan Alex disampingku bertelanjang dada.. Aku menemukan sedikit darah diseprai dan,,, yah.... Selaput keprawananku pecah.. Aku terdiam sejenak tak berkata apapun, pandanganku kosong aku masih tak percaya seorang cowok yang mulai ku percayai menghianatiku dengan hal gilanya. Saat itu terlihat diwajah Alex rasa penyesalan yang mendalam dan saat itu juga aku memutuskan hubungan denganya dan 40 hari setelah kejadian itu aku jatuh pingsan dan didiagnosa sedang hamil satu bulan.. Kedua orang tuaku mempertanyakan bapak dari bayiku dan aku mengatakanya kalau Alex lah yang menghamiliku, aku menghubungi Alex dan menyuruhnya datang ke rumahku, tanpa pikir panjang dia disuguhi tamparan keras dari ayahku, dia hanya diam tertunduk, keluarganya yang sombong merasa sangat malu dan sangat menentang jika kami menikah karena mereka tau aku hanyalah dari kalangan bawah, ayah ibuku segera mengusirku dan Alex... Dia bersedia menikahiku yang disaksikan kedua org tuaku dan kedua orangtuanya dan beberapa saksi, dan setelah itu kedua orangtuaku tak mau melihatku lagi, mereka begitu kecewa dan sekaranang fokus pada adiku Mia, dan aku... Terkucilkan... Beberapa hari tinggal dirumah Alex bersama keluarganya, bagaikan suatu yang berat bagiku. Kedua orang tuanya tak ramah padaku, apapun yang aku lakukan salah dan aku terkucilkan, melihat tingkah orang tuanya, Alex mengajaku pindah dan tinggal disebuah rumah cukup besar milik keluarga mereka yang bisa dikatakan jauh dari keluarganya, dan aku juga merasa terkucilkan, keluarga ku yang menjauhiku, tanpa teman dan pacarku Andi,,, oh Andi,,, dia bahkan sangat membenciku, dihari pernikahanku dia menghapus semua tentangku. Kebencianku pada Alex pun mulai terasa, sekarang Alex yang sedang berkuliah smester satu di salah satu universitas swasta membuatku selalu ingin melepaskan temper ku padanya. Aku sadar Alex telah bertanggung jawab, sedikit yang kutau, dia terpaksa putus dengan pacarnya yang sudah berjalan 2 tahun karena menikah denganku.

***

"Aku pergi kuliah dulu ya Mit..." Alex datang dan membuka sedikit pintu kamarku, aku sedang duduk disamping jendela sambil mendengarkan musik dengan earphoneku.
"Kamu gak boleh pergi kuliah hari ini" kataku sambil meliriknya sedikit
"Kenapa?" tanyanya mulai membuka pintu kamarku sedikit lebar
"Enak aja kamu kuliah sementara aku gak bisa.." jawabku sambil melepas earphoneku.
"Nanti setelah lahiran aku daftarkan kamu kuliah..." jawabnya dengan suaranya yang lembut
"Kamu jangan pergi kuliah hari ini" aku tetap pada pendirianku
"Ini hari pertamaku please jangan egois Mit.."
"Egois? Kamu bilang egosi? Siapa yang egois disini??"
"Aku pergi..." jawabnya tanpa mendengarkan laranganku.
"Kamu dengar Alex!! Aku bilang jangan pergi!!" terriaku memastikan dia mendengar, dari atas aku melihat dia menghidupkan mesin mobil BMW mewahnya dah pergi.
Lengkap... Siapa yang bahkan mau menemaniku.. Tak satupun... Aku sebagai korban tetapi malah aku yang dikucilkan sementara Alex tersangka malah dia masih bisa merasakan nikmatnya dunia. Kemarahanku semakin keluar, aku mencampakan earphoneku hingga hancur.
Tut...tut...
New messege Alex Parker
From : Alex
Maafkan aku Mita.. Aku harus kuliah., nanti setelah kuliah aku langsung pulang, please jangan marah... Aku peduli padamu, aku gak kemana2 hanya kuliah

Entah mengapa sehebat apa dia berlaku baik tetap bagiku dia menjengkelkan dan sok baik, kemarahanku mulai muncul, aku tipe orang yang tak suka marah tapi untuk kasus ini aku sangat mudah marah padanya, karena dialah penyebab dari semuanya
To : Alex Parker
Jangan pulang kemari.... Pulang kerumah keluargamu! Aku tak kan membukakan pintu untukmu!

Mungkin aku akan tetap tak membuka pintu untuknya

Married by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang