Chapter 29

4.6K 197 24
                                    


Putri telah pergi, suasana kembali sunyi, beberapa kali aku menge-Check Handphoneku berharap seseorang mengirimkan Chat atau bahkan Say Hi... but no one..... kecuali Alex, walau aku tak membalas semua pesanya tetap dia akan terus memberikan kabar tentang apa yang sekarang dia lakukan.

From : Alex Parker

Aku akan pulang jam 08.00 malam ya Mita, orang tuaku suruh aku kerumah karena ada yang mau mereka bilang. I love you

Ingin rasanya aku balas pesanya, tapi aku masih merasa canggung untuk menunjukan kepedulianku yang mulai tumbuh lebih dalam. Dia pria baik, aku tau itu, caranya yang mencoba tegar dan dewasa sebagai seorang suami diumur yang masih sangat muda. Caranya yang tegar dihadapanku setiap kali aku marah padanya adalah nilai plus baginya untuk membuat hatiku semakin luluh

Baik...

Setelah sekian lama otaku bergejolak antara balas pesanya atau tidak akhirnya aku membalasnya walau hanya satu kata yang Simple.

From : Alex Parker

Aku sangat senang, akhirnya kamu mau balas pesanku Mit. I love you dan baik-baik dirumah ya,  pintunya jangan lupa dikunci

Spontan aku tersenyum membaca pesanya, kebosananku berubah jadi keingintahuanku tentangnya. Rasanya aku ingin melihat semua isi kamarnya dan mengetahui lebih dalam semua tentangnya .

Aku melangkah memasuki kamarnya, seperti kamar cowok pada umumnya, aku melihat Play Station dengan TV yang sangat besar tepat didepan tempat tidurnya yang serba berwarna coklat, sebuah lemari besar yang penuh dengan pakaian dan sebuah gitar listrik lengkap dengan loudspakernya yang bahkan aku tak pernah mendengarkanya memainkan gitarnya. Ada tiga buah foto berukuran sedang yang tergantung didinding kamarnya, satu buah foto bersama teman-temanya disebuah retaurant, sebuah foto saat dia kecil bersama kedua orangtuanya, foto kecilnya dimana wajahnya terlihat sangat kebarat-baratan dan sebuah foto kami berdua duduk didepan KUA saat mengatakan janji suci. Aku bahkan tak menyimpan foto-foto kami saat mengucapkan janji sebagai sepasang suami istri.

'Ya... dia mencintaiku..'

Benakku berkata hal itu secara spontan. Aku kembali menelusuri kamarnya, kubuka lemarinya yang besar terdapat banyak sekali pakaian dari yang formal sampai informal, dan juga terdapat beberapa jam mahal diatas mejanya. Alex bukan tipe cowok yang harus punya ruang khusus untuk meletakan peralatanya seperti jam, dasi dan sebagainya secara tersusun seperti di toko pakaian, dia tipe seorang pria yang akan meletakan barang-barangnya ditempat yang mudah dijangkaunya selagi hal itu tidak membuat suatu tempat jadi berantakan, dia benar-benar seorang pria sejati. Kubuka tirai jendelanya yang berwarna cream yang tingginya dua kali dari tinggi badanku, matahari masuk dengan ganasnya kedalam ruangan yang dingin ini karena Air Condition yang lupa dimatikan Alex. Tak sampai disitu, keinginanku untuk ingin mrngetahuinya lebih dalam membuatku mulai memeriksa setiap hal yang ada dikamarnya dan betapa terkejutnya aku melihat sesuatu yang aku bahkan tak menyangka dia menggunakan barang haram seperti ini, sebuah bubuk putih bungkusan kecil lengkap dengan sebuah sedotan dan sebotol air putih  lengkap dengan alat hisabnya yang aku temukan disebuah laci besar berbentuk meja tempat lampu tidur yang terletak tepat disebelah tempat tidurnya. 



Married by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang