Chapter 5

18K 657 2
                                    

Pertemuan telah usai, untunglah Andi pergi sebelum Alex datang, dan aku pikir Andi memang sengaja pergi tanpa diketahui Alex. Walau aku tak mencintai atau tak takut pada Alex tapi aku tetap gak mau kepergok diam diam berjumpa dengan Andi, bukan selingkuh tapi lebih kepada aku merindukan Andi, paling gak kami tetap berkomunikasi walau balikan sebagai pacar adalah hal yang tidak mungkin

"Maaf udah buat kamu nunggu lama ya Mit" Alex datang dan langsung duduk menghadapku

"Ya gak apa apa kok" kataku sambil memainkan Hpku

"Kamu kenapa gak pesan makan Mita?" tanyanya dengan pancaran senyumnya yang yah bisa dikatakan manis

"Gak" jawabku singkat

"Yaudah aku pesankan makan, aku juga mau makan, jangan bilang gak laper ya Mit" katanya seraya mengelus kepalaku dengan lembut.

Dia terus saja berperilaku baik, lembut dan sabar terhadapku, yang kutahu sedikit, Alex adalah seorang lelaki berwatak keras kepala yang akan berubah menjadi monster ketika seseorang menganggunya, dia seorang pendiam, semua orang menghargainya, soal teman... Dia punya banyak teman...

"Setelah ini kita ke rumah sakit, periksa kehamilan kamu, aku pengen tau jenis kelamin anak kita"

"Aku gak mau, aku mau pulang" jawabku ketus

"Kamu kenapa Mit? Kamu gak pengen tau jenis kelaminya?"

"Aku lagi gak mau kedokter"

"Kamu gak sayang bayi ini?"

"Sayang.."

"Yaudah kita ke dokter ... Kamu jangan gitu . Jangan ngambekan"

"Iyaa..."

"Makasih ya Mit, aku sayang kamu" katanya sambil tetap memandangku lembut
Tunggu... Sayang?? Baru kali ini dia bilang dia sayang... Apa otaknya sudah salah?....

"Kamu bilang sayang?" tanyaku bingung

"Apa yang salah Mit, aku sayang sama kamu sejak kita nikah, walau kamu ngambekan, suka marah samaku, moodnya selalu buruk kalau ada didekatku, apa yang aku lakukan selalu salah, tapi aku sayang sama kamu, dan aku sadar akan salahku"
Dia memegang lembut tanganku yang langsung aku tarik secara perlahan

"Aku tau kamu belum cinta samaku Mit, aku akan tetap bersabar" katanya sambil melahap makanan yang baru dipesanya

Yang kutakutkan adalah dia terlanjur sayang dan cinta terhadapku dan ini muncul, ketakutanku menjadi nyata, aku bahkan tak berfikir akan terus berstatus menjadi istrinya, aku berharap jangan ada rasa sayang dan cinta... Apakah dia gila? Dia memberikan hidupnya padaku? Maksudnya.... Apakah dia akan terus mempertahankanku sementara aku sama sekali tak ada rencana untuk lama bersamanya, hanya sampai anak ini lahir.

"Hai Alex.. Hmmm haii Mita".. Sapa seorang lelaki teman dekat Alex, Dio, salah satu teman yang membuatku berada pada situasi saat ini karena permainan gila mereka, aku tak menggubrisnya, aku benci denganya kedua teman mereka dan tentu Alex juga.

"Duduk bro" pinta Alex mempersilahkan Dio duduk dikursi sebelahnya

"Lex... Debbi tadi nanyai tentang lo" kata Dio yang spontan kakinya diinjak oleh Alex

"Siapa Debbi" tanyaku mengarahkan pandanganku ke Dio

"Akhirnya kamu mau bicara sama Gue Mit" kata Dio tersenyum kecil

"Debbi... Temen sekelas, mungkin ada yang mau dia tanya yang berhubungan dengan kuliah" kata Alex secara spontan dengan raut wajah yang sedikit kaku...

***

Akhirnya sampai dirumah setelah menunggu Alex dan setelah diadakan pemeriksaan atas kehamilanku, jenis kelamin bayi ini adalah lelaki, Alex tampak sangat senang, bahkan dia terus berfikir akan nama untuk bayi ini
Aku menjatuhkan diriku diatas kasur, jam sudah menunjukan pukul 22:00 malam
Tutt...tutt..
Getaran Hp ku membuatku spontan mengambil HP ku yang berada di kantung dress kusus ibu hamil yang aku kenakan, dress yang dirancang spesial untuk ibu muda

Married by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang