Chapter 24

6.3K 322 18
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 19:00 WIB, aku pandangi dari balik kaca mobil betapa tempat itu sudah ramai dengan teman-teman sekelasku, beberapa kali Putri menelfonku untuk bertanya dimana posisiku saat ini. Aku belum berani untuk keluar mobil karena aku cukup malu untuk keluar mobil dengan usia kandunganku yang sudah 4 bulan dan terlihat menonjol serta pakaianku dress berwarna marun panjang khusus untuk Ibu hamil dipadu dengan rompi Jeans yang membuatku bisa dikatakan stylish versi ibu hamil, pakaian ini pemberian Alex yang terpaksa aku pakai karena aku tak punya baju bagus lainya.

"Tunggu apalagi Mit, ayo gih sana ngumpul sama temenya, biar aku tunggui dimobil, atau kamu mau aku tunggu didalam?" katanya sambil memandangku yang tampak gelisah melihat keluar

"Terserah kamu mau tunggu dimana" jawabku memandangnya balik, aku pandangi Alex diam-diam, lama aku tak memandangnya lama seperti ini, mungkin karena kebencianku yang besar sampai aku memang tak memberinya sedikit tempat dihatiku, suatu hari nanti aku mungkin akan mencintainya jika dia terus saja bersabar seperti ini.

'Siapa yang tak akan jatuh cinta padanya dengan gaya yang terlihat simple dan cool seperti ini, postur badanya wajahnya karakternya semua wanita akan menggilainya' Gumamku dalam hati

"Alex" Panggilku sambil meliriknya sinis agar terlihat aku sedang serius dengan pertanyaanku kali ini yang akan membuatnya setengah mati kawatir

"Diluar sana ada yang kamu deketi ya"

Ku akui aku memang menjengkelkan dengan bertanya seperti ini, entahlah aku ingin cari gaduh denganya atau karena iseng ingin tanya tapi menurutku aku hanya ingin bertanya walaupun caraku bertanya seolah-olah seperti aku sedang menuduhnya.

"gak ada sama sekali" jawabnya singkat berusaha menghindari pertengkaran diantara kami

"aku mau pulang aja" kataku sambil memasang sabuk pengamanku balik

"jangan gitu Mit, aku antar sampai dalam ya"

"aku bilang pulang ya pulang" jawabku mulai kesal

"kamu malu karena sedang hamil?"

"iya"

"Hei !!" terdengar suara yang tak asing lagi bagiku, siapa lagi kalau bukan Putri

"mau sampai kapan didalam mobil terus" katanya sambil membuka pintu mobil dan menarik tanganku keluar

"gue malu Put"

"gue gk ngerti sama lo, udah ayo jangan banyak ngeluh deh, Alex kamu gak ikut kami juga?

"gak put, jaga Mita ya, kalau pulang telfon aja aku ya Mit, biar dijemput" katanya sambil melajukan mobilnya.

"gila, Alex sayang banget sama lo, gue bisa lihat itu Mit" kata Putri dengan matanya yang terbuka lebar karena keseriusanya dalam berbicara.

suasana ruangan yang dipenuhi dengan lampu kelap kelip terlihat mulai ramai, aku melihat Sesosok lelaki yang tak asing lagi bagiku, dia adalah Andi

"Andi kok bisa disini Put?"

"Gak tau deh. Mugkin aja karna dia kenal sebagian besar teman-teman kita makanya diundang"

Akhirnya aku dan putri dapat meja barengan dengan meja anak-anak hits pada jaman kami, anak-anak hits yang dulunya suka bully aku dan Putri dengan sebutan kuper dan gak gaul, anak hits tiga wanita cheerleader Sonya Rita dan Anita.
Gak hanya itu, Andi juga mendekat kearah kami dan duduk tepat disebelahku

"Hei Andi, Apakabar?" Sapa Anita yang juga kenal Andi, Anita Sonya dan Rita duduk tepat didepan Andi sementara aku Andi dan Putri duduk bersebelahan dengan Andi yang duduk tepat disebelah aku dan Putri.

"Baik, lo apa kabar? Sapa Andi sambil menegak minuman vodkanya yang dibawanya dengan gelas lengkap dengan buah cheery diatasnya

"Apakabar Mit?" Sapa Andi sambil mengarahkan tubuhnya kearahku

"Lo deket sama si kuper, eh maksud gue Mita Andi?" Tanya Sonya bingung

Geng hits kenal Andi karena Andi termasuk anak yang dikenal dikelasku dengan cukup baik walaupun Andi dari sekolah lain, sekolah yang sama dengan Alex.
Alex juga tak kalah dengan Andi, Alex sangat di kenal disekolahku sejak dia memenangkan turnamen futsal yang pada saat itu diadakan disekolahku, kepandaianya main bola membuat sekolahnya pada saat itu menjadi juara setingkat SMA dikota ini. Selain itu wajah Alex yang tampan menurut orang kebanyakan membuatnya semakin digilai wanita disekolahku, dan satu hal yang pasti adalah mereka semua sudah tau kalau aku menikah dengan Alex karena hamil diluar nikah, tetap mereka membela Alex dan menyalahkanku atas kejadian ini.

"Gimana Mit, bahagia sama Alex?" Tanya Andi yang langsung membuat semua mata tertuju padaku, Andi memecahkan suasana hening dengan seketika

"Enak ya jadi orang kaya dalam sekejab mata" Andi melanjutkan kembali dengan kata-katanya, entahlah tapi aku merasa Andi masih sakit hati dan sengaja mengatakan hal ini padaku

"Dasar kuper gak ada harga diri, hanya karna Alex kaya terus lo jebak dia kan?" Anita memperparah suasana, aku bisa mendengarkan suara tertawa kecil dari orang seklilingku, hatiku terasa diremas hingga tak berbentuk, aku hanya diam tak berkutik, air mataku jatuh dengan spontan

"Eh Anita, lo irikan karna dari dulu gagal terus buat dapetin Alex? Lo juga Andi, lo irikan karena Mita sama Alex? Dasar manusia dengki lo" Putri mencoba membelaku, hanya Putri yang membelaku

"Gue tau Alex juga sampai sekarang gak cinta sama lo Mit, mantan pacar dia lebih cantik seribu kali dari lo, dasar perusak"

"Jaga mulut lo Sonya" kataku sambil menyiramkan vodka milik Andi tepat diwajahnya

"Berani beraninya Lo siram gue!" Dengan ganas Sonya menjambak rambutku dan membuatku terjatuh dari kursiku, aku terduduk perutku rasanya sakit karena terhempas lantai airmataku tak henti jatuh.

"Heh Sonya, dia hamil !!! Berani beraninya lo!" Putri membantuku bangkit dari lantai dan dengan seketika Andi juga menolongku tapi dengan sigap aku menjauhkan tanganya dariku.

"Aku minta maaf Mit" katanya sambil terus membantuku bangkit tapi aku menolaknya.

Aku dan putri pergi keluar ruangan, perutku rasanya sakit

"Aku telfon Alex ya" kata putri dengan sigap mengambil hpku

"Jangan put, aku gak mau dia ikut campur" kataku sambil terus merintih sambil memegang perutku

"Mita... Kamu gak apa-apa? Ayo kedokter" dengan tiba-tiba Andi keluar dan terus saja ingin merangkulku dengan sigap aku menolak dan rasa sakit hatiku atas perlakuanya didalam membuatku bahkan tak mau melihatnya

"Halo...Alex, kamu dimana? Cepat kemari"

"...."

"Udah kemari aja dulu"

"Jangan telfon dia Put" kataku berusaha meraih Hpku tapi sudah terlanjur, Putri telah menelfon Alex dan sedang menuju kemari

"Lo ini kapan sih bisa berubah jadi lebih baik sama Alex? Kalau gak Alex siapa lagi yang akan tolong lo Mita, dan lo Andi, pergi lo!"

Married by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang